Minji terbangun saat merasakan tangan kekar memeluknya,minji menormalkan penglihatannya,menengok kesamping guna melihat seseorang yang memeluknya saat ini,melihat paras tidur seorang park Jimin dipagi hari memang bukanlah pertama kali untuk minji,minji merasa jika Jimin tertidur seperti ini jauh lebih tenang daripada Jimin yang tadi malam menghukumnya sampai semalam suntuk sampai membuatnya kelelahan seperti saat ini,minji kira hukuman yang diberikan adalah tidur diluar atau membersihkan mansionnya,membayangkannya saja sudah mengerikan bagi minji.
Minji tak sadar jika Jimin sudah membuka mata dan sedang menatapnya,Jimin tersenyum melihat minji yang terus menatapnya,fikiran untuk menjahili minjipun muncul,jimin mencium bibir merah jambu milik minji,membuat minji tersadar dan menyadari jika dirinya telah terpergok oleh jimin,minji memalingkan wajahnya dari tatapan Jimin,berpura-pura bahwa tadi minji tak menatap Jimin walau sebenarnya percuma saja karena Jimin sudah mengetahuinya.
"Oppa sudah bangun?"tanya minji dengan keberaniannya,minji merasa sedikit takut,takut sikap Jimin masih seperti semalam.
Jimin mencium kembali bibir minji,entah kenapa Jimin selalu menyukai bibir minji yang tidak akan ada duanya dengan wanita lain,yang memiliki rasa,saat menyecapnya.
"Oppa tak lagi marah denganku?"tanya minji sekali lagi dengan suara pelan dan sedikit menunduk takut akan tatapan Jimin semalam,Jimin hanya membalasnya dengan tersenyum dan terus menatap bibir minji yang benar-benar mengodanya dipagi ini,minji menyadari jika Jimin terus menatap bibirnya dengan sigap minji menyembunyikan wajahnya didada bidang Jimin saat sadar Jimin terus menatap bibirnya.
"Oppa tak pernah marah denganmu"ucap Jimin dengan mengelus rambut minji,memang benar Jimin tak marah dengan minji,yang membuat Jimin marah hanya satu dan itu bukanlah dengan minji ataupun jungkook tapi dengan seseorang yang minji ajak bicara dan tanpa sepengetahuan dirinya.
"Katakan dengan jujur,kemana kamu kemarin hm"tanya Jimin,walau jimin sudah tahu kemana minji kemarin,Jimin ingin menguji minji, kalau yang dikatakannya berbeda dengan tangan kanannya berarti minji masih tak mau jujur dan terbuka dengan dirinya.
Minji mendongak dan menatap Jimin,Jimin yang mendapatkan tatap dari minji hanya diam dengan satu tangan yang melingkar diperut minji,Jimin mengelus perut minji meminta agar anaknya juga bisa membuat ibunya jujur pada dirinya.
"Kemarin aku kedanau,setelah itu Jungkook mengajakku kemall dan makan,hanya itu saja"jelas minji yang memang hanya itu yang mereka lakukan kemarin,tidaklah lebih,Jimin mencium kembali bibir minji masih belum puas dengan jawaban yang minji berikan padanya,minji terkejut mendapatkan ciuman tiba-tiba dari Jimin.
"Katakan dengan jujur"
"Memang hanya itu oppa aku tidak bohong"Jimin menggeleng dengan senyum sinisnya,dengan sigap Jimin mengubah posisinya menjadi diatas tubuh minji,minji yang mendapat respon seperti itu dari Jimin hanya bingung apakah dirinya salah mengatakan fikir minji dalam hati.
"Katakan dengan jujur atau oppa akan melakukannya lagi, sampai kau benar-benar pingsan hm"ucap Jimin dengan menaikan satu alisnya,minji menelan ludah susah payah saat mendengar ucapan Jimin yang lebih tepatnya seperti ancaman untuk dirinya.
"Aku benar-benar sudah jujur Oppo,memang hanya itu yang aku lakukan kemarin"ucap minji dengan jujur yang memang hanya itu lalu kenapa Jimin masih meminta kejujuran darinya,Jimin memberikan tatapan menuntut agar minji mengatakan sebenarnya, minji yang mendapat tatapan seperti itu dari Jimin merasa takut,minji tak bisa melakukan apapun untuk memberontak jimin benar-benar menguncinya,minji berusaha mengingat kejadian kemarin dengan posisi mereka yang membuat minji gagal mengingat.
Beberapa menit Jimin membiarkan minji untuk mengingat,minji mengingat sesuatu yang mungkin itu yang menjadi tuntutan Jimin pada dirinya,tapi saat mau mengatakan ponsel Jimin berdering,Jimin awalnya tak mau mengangkat karena masih mau menuntut kejujuran dari minji tapi ponselnya terus berdering.
"Kenapa tidak angkat ponselnya oppa?mungkin itu penting"tanya minji karena sudah beberapa kali ponselnya berbunyi tapi Jimin tak mau mengangkatnya minji berfikir mungkin itu bertanda penting.
Jimin mengambil ponselnya yang berada di atas meja setelah mendapatkan izin dari minji.
Minji hanya bingung kenapa Jimin terburu-buru setelah mendapatkan telepon,dan meninggalkannya begitu saja,mungkin itu memang telepon penting makannya Jimin buru-buru nanti juga Jimin akan mengabarinya melalui pesan jadi jangan khawatir minji fikir minji berfikir positif saja.
_~~~~_
Satu bulan sudah minji benar-benar dijaga ketat oleh Jimin setelah kejadian dirinya dibawa jungkook dan bodohnya,saat itu minji tak tahu jam berapa dirinya pulang,pantas saja Jimin marah padanya karena banyak kesalahan yang dirinya buat saat itu,satu bulan pula minji terus diawasi oleh bodyguard Jimin sampai minji merasa jika dirinya sedang diteror oleh seseorang.
jika kemana-mana minji harus meminta izin terlebih dahulu pada Jimin,jika tidak maka bodyguardnya juga tak mengizinkannya,walaupun untuk melakukan kerja kelompok dirumah Jennie sekalipun bodyguardnya terus mengawasi minji merasa sudah seperti tahanan.
Kemudian Jennie cs dan kari mengajaknya kemall dan Jimin tak memberikannya izin,saat itu minji marah pada Jimin dan tak mau berbicara sebelum jimin memberinya izin,maka dengan cara itu Jimin pasti memberinya izin,akhirnya Jimin mengizinkannya.
Minji kira dirinya akan terbebas sementara dengan berkumpul dengan teman-temannya,tapi itu hanya fikirannya saja, ternyata Jimin memberikan izin dengan syarat setelah kemall minji harus membawa teman-temannya untuk berkunjung kemansionnya dan tentu temannya menyetujui dengan mudah,mereka tak tahu bagaimana minji berjuang untuk membuat Jimin mengizinkannya,membuat minji sia-sia saja dirinya membujuk Jimin jika ujungnya ia akan ditempat yang sama,minji hanya ingin terbebas dari Jimin,tapi kenapa teman-temannya tidak ada yang mau membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...