Sebelum baca tolong vote dan coment dulu cerita My sweet My wife ya.
Coba absen siapa yang kangen sama cerita ini?
Bacanya harus pelan-pelan biar dapat jawaban dari konfliknya oke.
***
Tempat yang hanya diterangi dengan satu cahaya lampu dalam ruangan membuat seseorang sesak nafas karena udara didalam ruangan ini yang minim udara. Tangannya diikat oleh rantai yang jika sedikit saja tangannya bergerak bisa melukai pergelangan tangannya. Mata yang ditutup oleh kain membuat dirinya tidak tahu dimana ia berada. Dirinya hanya mendengarkan suara-suara banyak yang dirinya tidak tahu ada berapakah orang yang menjaga disekitar tempat duduknya saat ini.
"Sebentar lagi kau akan menikmati hukuman yang akan tuan besar berikan"ucap seseorang lelaki berpakaian serba hitam dengan suaranya yang ketaran mengerikan.
"Siapapun tuan besarmu itu. Katakan padanya aku tidak akan takut padanya"teriak laki-laki yang diikat itu dengan berusaha tenang namun dalam hati ia benar-benar ketakutan. Ia tidak tahu siapa orang yang akan membantunya keluar dari tempat mengerikan ini. Ia juga tidak tahu siapa orang yang mereka maksud.
"Kau ternyata berani sekali telah mengusik ketenangan tuan besar"
"Ternyata ia mempunyai keberanian yang diluar batas kemampuannya"ucap lelaki berbadan besar terkekeh dengan duduk mengisap batang nikotinnya.
"Anak ingusan seperti ini sudah berani mencari perkara. Apa hidupmu diluar sana tidak begitu menyenangkan sampai harus mengganggu ketentraman tuan besar"ujar lelaki bertatto dengan seragam hitamnya.
"Sudahlah. Sebentar lagi tuan akan datang biarkan dia mendapatkan hukumannnya sendiri"ujar laki-laki berseragam serba hitam itu kembali. Tuannya memang melarang mereka untuk tidak memukul atau melukainya. Tuannya mengatakan untuk mendapatkannya dengan kondisi tidak ada satupun bercak darah ditubuhnya dan sebagai orang yang dibayar mahal mereka menuruti keinginan tuannya itu.
Mereka keluar dari ruangan kecil dan pengap itu, mereka tidak mau satu manusia itu meninggal hanya karena kekurangan udara jika mereka terlalu lama diruangan. Bisa-bisa tuannya malah membunuh mereka jika tahu laki-laki itu meninggal ditempat hanya karena kehabisan oksigen.
"Sial! kenapa aku bisa tertangkap dengan mudah. Padahal aku sudah menyamar dan pergi jauh dari Korea, namun kenapa aku bisa tertangkap dengan sangat mudah"racaunya dengan mata tertutup kain. Dirinya benar-benar menyesal karena mengikuti keinginan saudaranya. Ia tidak tahu jika akan seperti ini. Menjadi seorang buronan padahal ia tidak melakukan kesalahan fatal apapun dan harus merasakan hidup yang seperti dikelilingi rasa takut.
Berselang beberapa menit, seseorang membuka pintu kayu itu hingga menimbulkan suara pintu sedikit keras, membuat laki-laki diikat itu menolehkan kepalanya keasal sumber suara. Laki-laki itu tidak tahu siapa orang yang masuk kedalam ruangan ini akibat kain yang menutupi matanya.
"Tuan kami sudah menangkapnya"ucap laki-laki berseragam serba hitam itu pada tuannya. Pria berjas formal itu menatap laki-laki yang berumur berkisar dengan istrinya.
"Kenapa kalian menangkap orang yang salah"ujar pria berjas formal itu dengan suara dinginnya. Pria itu adalah Jimin. Jimin menatap orang-orangnya meminta jawaban.
"Kami menangkap orang yang benar Tuan. Orang yang sudah kami awasi sejak awal tuan memerintahkan kami"jawab laki-laki berseragam serba hitam itu. Mereka tidak mungkin salah menangkap orang. Apalagi selama ini mereka tidak pernah melakukan kesalahan apapun untuk tuannya itu. Mereka tidak berani melakukan kesalahan karena mereka tahu resiko yang akan mereka terima jika melakukan kesalahan sekecil apapun dalam tugas yang tuannya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...