Hari ini hari libur minji bangun terlebih dahulu sebelum Jimin,minji malas jika Jimin bangun yang terlebih dahulu,nanti Jimin akan berulah dan malah mengurung dirinya dikamar seharian penuh dengannya,Jimin berubah lebih manis setelah kejadian itu,kejadian satu bulan yang lalu yang mengharuskan dirinya dihukum oleh Jimin semalaman suntuk.
minji turun kebawah setelah melakukan acara bersih-bersih paginya,awalnya minji ingin lari pagi mengelilingi komplek agar janinnya sehat dan kuat,tapi mana mungkin dirinya diberi izin oleh penjaga rumah,jika tuannya saja belum bangun.
minji juga tak akan bisa memberi alasan karena mereka terlalu patuh pada tuannya,jadi minji memilih kedapur entah apa yang akan dirinya lakukan tapi kakinya ingin melangkah kesana setelah sampai semua orang yang berada di dapur menatapnya, minji yang ditatap merasa bingung oleh pelayan yang berada didapur padahal dirinya belum melakukan apa-apa,apa dirinya salah melakukan kesalahan fikir minji.
"Apa yang nona lakukan disini?"tanya bibi Lee dengan khawatir jika tuannya tahu nonanya ada disini bisa-bisa tuannya marah besar,karena tuannya melarang nonanya untuk kedapur,jika tuannya tahu nonanya ada disini habislah dirinya.
"Aku hanya ingin membantu bibi Lee apakah aku salah?"jawab minji dengan tersenyum,dan tak memperdulikan larangan bibi Lee lagi karena minji sudah tahu maksud perkataan bibi Lee padanya.
Saat bibi Lee akan berbicara lagi pada nonanya,tuannya datang masih memakai piyama tidurnya,bibi Lee takut jika tuannya akan marah pada dirinya karena membiarkan seorang ratu berada ditempat yang tak seharusnya, Jimin menyadari jika bibi Lee begitu gelisah melihat kehadirannya,Jimin melihat minji yang sedang memotong sayuran sebenarnya Jimin tak pernah memberikan minji izin untuk memasak karena Jimin tahu minji selalu ceroboh akan hal apapun.
Jimin menghampiri minji setelah menyuruh bibi Lee dan pelayan lainnya pergi,tinggal dirinya dan minji sekarang.
"Sedang apa hm?"tanya Jimin setelah duduk dikursi yang langsung berhadapan langsung dengan minji.
"Oppa tahu bukan,apa yang dilakukan orang yang sedang berada di dapur"jawab minji kesal dengan tak mempedulikan Jimin yang menatapnya,sudah tahu bukan jika dirinya akan masak kenapa masih bertanya menyebalkan.
Jimin yang mendapatkan jawaban seperti itu dari minji hanya tersenyum, bukan hal aneh bagi Jimin jika minji kesal dan marah,apalagi sekarang minji terlalu dibatasi oleh dirinya makin bertambahlah kesal dan marah minji terhadap dirinya,Jimin hanya khawatir jika musuhnya akan mengincar minji,lebih baik dirinya yang diincar dari pada minji yang sangat berharga bagi dirinya karena Jimin takan pernah membiarkan siapapun menyentuh harta berharganya sedikitpun.
"Bolehkah oppa bantu?"
"Tidak perlu"jawab minji singkat, entahlah minjipun tak tahu kenapa akhir-akhir ini selalu kesal dengan Jimin,walau Jimin memperlakukannya dengan manis tapi tetap saja dirinya selalu sebal dengan jimin.
Jimin yang mendapatkan penolakan dari minji hanya bisa diam melihat istri kecilnya yang sedang memasak, membiarkan minji melakukan apapun yang ia inginkan karena hari ini dirinya akan menghabiskan waktu bersama istrinya seharian penuh,Jimin merasa jika dirinya terlalu jahat dengan minji karena selalu membatasi apapun yang minji lakukan dengan pengawasannya.
Jimin hanya menaikan satu alis ketika minji berlalu begitu saja dihadapannya dan membawa masakannya,Jimin benar-benar dianggap angin lalu yang tak terlihat dalam Indra penglihatan minji,tak mau berfikir panjang Jimin mengikuti minji yang sudah duduk ditaman samping mansionnya.
"Kenapa oppa disini,oppa belum mandi bukan?"tanya minji ketika Jimin duduk disampingnya,yang ditanya bukannya jawab malah senyum-senyum,minji akhirnya tak mempedulikan Jimin lagi,percuma saja jika minji bicara lagi dengan Jimin akan sia-sia saja,nanti malah dirinya yang terus digoda oleh jimin,lebih baik minji kembali melahap salad buah yang dirinya buat.
"Oppa juga ingin,kenapa kau makan sendiri,dan tak menyuapi suamimu ini hm"ucap Jimin ketika melihat minji yang begitu menikmati salad buahnya,Jimin kira istrinya memasak makanan tapi ternyata istirnya hanya membuat salad buah kenapa harus repot-repot buat sendiri jika pelayan juga bisa membuatkannya fikir Jimin.
Minji mengambilkan salad buah dan menyuapi jimin.
"Oppa mandi sana"suruh minji pada jimin karena minji merasa ingin muntah dengan bau badan Jimin,Jimin hanya tersenyum ketika istrinya menyuruhnya mandi,Jimin tahu maksud minji padanya karena bukan satu kali minji seperti ini,Jimin mengerti mood orang hamil itu begitu penting,apalagi istrinya yang sangat sensitif dengan setiap kata yang selalu istrinya dengar dan jika moodnya istrinya buruk maka Jimin juga yang akan mendapatkan impasnya,ide untuk menggoda istrinyapun muncul.
"Oppa tidak mau mandi"ucap Jimin yang berpura-pura menolak.
"Wae?"tanya minji bingung tak seperti biasanya Jimin menolaknya,tapi saat ingin menanyakan lagi Jimin memeluknya dengan erat,minji berusaha menjauh dan melepaskan pelukan Jimin,minji semakin tak kuat dan ingin muntah ketika mencium bau Jimin semakin menyeruak diindra penciumannya,Jimin yang menyadari dan melihat minji yang sepertinya menahan sesuatupun melepaskan pelukannya,minji berlari saat Jimin melepaskan pelukannya.
"Sudah baikan?"tanya Jimin khawatir saat melihat minji keluar dari kamar mandi,Jimin merasa menyesal tadi telah menggoda istrinya seperti itu,minji hanya mengangguk.
"Oppa"ucap minji, tiba-tiba minji ingin kemall bersama dengan Jimin,tapi minji takut Jimin akan menolaknya dan malah melarangnya.
Jimin mencium bibir minji saat mengetahui jika istrinya melamun,Jimin tahu jika minji pasti ingin mengatakan sesuatu tapi minji tak mau mengatakannya.
"Katakan hm"jimin mendekat dan memeluk minji,Jimin merasa jika anaknya sedang ingin bersamanya dan sedang menginginkan sesuatu pada dirinya, buktinya minji tak mempermasalahkan bau badannya tidak seperti tadi
"Tidak oppa,oppa pasti sibukkan hari ini,tidak papa tidak penting kok"ucap minji menatap Jimin,bukan ini yang Jimin ingin dengar dari minji,berapa kalipun Jimin mengingatkan minji, tapi minji masih tetap sama,selalu tak ingin merepotkannya,padahal Jimin selalu senang jika direpotkan oleh istrinya sendiri,Jimin menatap minji dengan tatapan menuntut dan mengelus rambut minji agar minji mau mengatakan keinginannya.
"Sebenarnya aku ingin kemall bersama oppa,aku tak tahu kenapa tiba-tiba ingin kemall,aku tahu oppa sibuk dan takan mengizinkanku pergi,aku tahu"ucap minji dan menunduk tak berani menatap jimin,minji tahu Jimin takan mengizinkannya dan melarangnya,Jimin menghempuskan nafasnya saat mendengar keinginan istrinya,apakah sesibuk itu dirinya sampai minji menilainya seperti itu, padahal Jimin selalu menyempatkan waktu dengan minji dari kesibukannya dan selalu mengutamakan minji daripada apapun itu.
"Kata siapa oppa tak mengizinkanmu hm"kata jimin membuat minji mendongak menatapnya.
"Oppa mengizinkan dan kita kemall bersama hm,lain kali katakan apa keinginannya dan jangan pernah merasa jika oppa direpotkan,oppa akan senang jika kamu selalu terbuka seperti ini dan jangan merasa jika oppa terlalu sibuk dan menolak keinginanmu,sesibuk apapun oppa,oppa akan selalu mengutamakan kamu dan anak kita sayang,selalu katakan apa keinginannya pada oppa akan oppa turutin semuanya selagi itu masih batas wajar mengerti"ucap Jimin memberi pengertian pada minji,agar minji mengerti jika dirinya sama sekali tak merasa jika direpotkan jika direpotkanpun itu juga sudah menjadi tanggung jawabnya,minji menggannguk dan mencium pipi Jimin,minji tersenyum dan mengandeng tangan Jimin untuk kekamar.
_______
Yang udah nunggu update aku dan selalu nyemangatin aku,makasih banyak aku merasa jika cerita ini emang bener-bener banyak yang suka dan cinta😁😊😍(author kepedean😑) hehehe
Soal update aku minta maaf masih belum bisa nentuin waktunya😔tapi selalu aku usahain, bener-bener selalu diusahain kok
Makasih juga untuk reader yang udah vote dan yang bacanya doang🙄 makasih banyak❤️💜
Jangan lupa komen dan kasih bintang biar aku semangat dan nyelesain ini cerita oke,hargai karya orang lain jika karya kalian juga ingin dihargai oke 😍💜❤️😍
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...