Jimin akhirnya menuruti keinginan minji yang menginginkan kemall,sampai dimall Jimin hanya mengikuti kemana istrinya pergi dan membelikan apa saja yang istrinya inginkan,karena bagi Jimin istrinya adalah segalanya,lagipula untuk apa dirinya bekerja jika bukan untuk membahagiakan istrinya bukan.
Sudah hampir setengah jam Jimin setia menunggu istrinya yang memilih cemilan,tentu Jimin memperboleh selagi cemilan yang minji pilih tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan kehamilannya.
Ini pertama kalinya Jimin kemall menemani seorang wanita hamil, walau orang masih belum bisa melihat jika wanita yang bersamanya adalah wanita hamil bukan gadis pelajar,perut minji masih belum terlihat karena Hoodie yang minji pakai memang Hoodie yang sengaja minji pilih untuk menutupi perut buncitnya.
Jimin dengan sabar memberi pengertian ketika keinginan minji dilarang olehnya,dan dengan sabar pula Jimin dicueki minji karena keinginannya dilarang oleh Jimin.
"Oppa"
"Hm"
"Aku boleh membeli inikan,ya,hm– boleh ya"rengek minji dengan mata berbinar ketika melihat ada kue nanas yang dipanjang oleh penjual kue didalam lemari kaca.
"Biar oppa tanya dulu"ujar Jimin, mempertimbangkan keinginan minji,Jimin berbicara pada pelayan kue,dan menanyakan bahan-bahan dari kue itu,jimin memang terlalu berlebihan untuk hal yang bersangkutan dengan minji,Jimin tahu bukan minji yang menginginkan semuanya ini,pasti keinginannya yang membuat minji selalu meminta hal yang aneh-aneh tapi tak apa jika itu masih batas wajar dan tak membahayakan Jimin akan selalu memenuhinya.
"Kita beli yang lain saja ya,itu membahayakan sayang,kamu boleh memesan kue yang lain,asal jangan kue nanas itu"ucap Jimin memberikan penjelasan,minji mengangguk mengerti,bagaimanapun Jimin pasti akan melakukan hal terbaik untuk dirinya walau kadang dirinya tak pernah mengerti maksud Jimin melarangnya,minji akhirnya membeli kue stroberi karena Jimin melarangnya membeli kue nanas.
"Oppa setelah ini kita pergi ketaman, bolehkan"ucap minji memohon dengan menggembung pipinya, berharap kali ini Jimin tak melarangnya lagi,minji benar-benar telihat menggemaskan,Jimin tersenyum lalu tangannya mengelus rambut minji dan mengangguk mengizinkan keinginan minji.
"Tapi sebelum ketaman kita harus makan dulu,jika tidak mau,oppa tidak akan mengizinkan,bagaimana setuju?"ucap Jimin memberikan tawaran,karena jika tidak dengan seperti ini minji tidak akan mau makan,alasannya pasti takut memuntahkannya kembali,Jimin tahu memang tak mudah untuk minji makan tapi bagaimanapun Jimin akan selalu memastikan jika minji makan bagaimana caranya Jimin akan melakukannya agar minji makan.
"Hm–setuju tapi kali ini minji yang memilih makanannya ya"ujar Minji manja membuat Jimin mengangguk mengiyakan apa keinginan minji asal minji mau makan.
Jimin mengajak minji kerestoran yang berada didalam mall supaya menghemat waktu dan takut mood minji berubah. Semenjak Minji hamil moodnya itu yang membuat Jimin pusing menghadapinya.
Pelayan memberikan buku menu kepada minji dengan tersenyum minji mengambilnya dan membukanya. Matanya melihat apa saja daftar menu yang akan pilih oelh diringa untuk makan. Setelah memilih makanan yang diinginkan Minji mengembalikan bukunya pada pelayan.
"Tuan apakah anda ingin memesan?"tanya pelayan pada Jimin.
"Samakan saja dengan istriku"jawab Jimin membuat pelayan tadi sedikit terkejut. Pelayan kira jika laki-laki dihadapannya ini adalah seorang single dan belum memiliki istri namun naas ternyata dugaannya salah besar. Ia kira perempuan yang bersama dengannya adalah adik perempuan. Sungguh sangat tragis sekali cinta pandangan pertamanya yang harus berakhir seperti ini. Pelayan tadi pergi untuk memberikan pesannya pembelinya.
"Oppa"
"Hm–kenapa sayang?"tanya Jimin dengan memalingkan wajahnya dari ponsel dan menatap Minji saat mendengar istrinya memanggilnya.
"Aku boleh minta tolong"
"Tentu"
"Aku ingin kue coklat yang dijual toko yang tadi"
"Terus, apa yang harus oppa lakukan?"tanya Jimin yang tidak mengerti jika istrinya itu menginginkannya.
"Maukah oppa membelikannya untukku"ucap minji memohon agar Jimin mau membelikan kue keinginannya.
"Baiklah tapi ada syaratnya"goda Jimin. Jimin menyukai Minji yang memohon seperti ini padanya.
"Ya sudah, tidak jadi"ketus Minji memalingkan wajahnya dari Jimin. Minji tidak suka jika dirinya sedang menginginkan sesuatu tapi malah berbasa-basi dulu.
"Oppa bercanda sayang jangan ngambek seperti itu. Kamu kalau ngambek jelek, senyum dong"Jimin memengang pipi Minji agar istrinya itu kembali menatapnya. Jimin niatnya mau menggoda minji tapi minji sudah marah duluan. Minji tidak mau menatap Jimin kembali minji tahu jika Jimin akan kembali menggodanya.
"Baiklah, oppa akan membelikannya untukmu"ujar Jimin karena Jimin sudah tahu jika istrinya tidak suka berbasa-basi. Jimin berdiri dan pergi untuk membelikan kue yang diinginkan oleh istrinya.
Sembari menunggu Jimin kembali, Minji melahap makanan yang tadi dirinya pesan. Menunggu memang hal yang paling menyebalkan untuk .
"Lama tak berjumpa"ucap seseorang pada minji dan duduk,minji melihat orang yang duduk dihadapannya,minji kira jika Jimin yang duduk ternyata bukan,membuatnya malas berbicara, karena laki-laki ini yang membuat Jimin marah waktu itu,walau minji tak yakin,tapi Jimin bilang waktu itu, bukan karena dirinya atau Jungkook tapi karena seseorang,minji yakin jika laki-laki ini alasannya karena yang minji temui waktu itu hanya Jungkook dan laki-laki ini.
"Bagaimana kabarmu"
"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja"ucap minji canggung,walau sudah pernah bertemu tapi bagi minji laki-laki dihadapannya masihlah asing.
"Kau sendirian?"
"Tidak,aku dengan seseorang"minji merahasiakan Jimin sebagai suaminya,lagian Jimin juga sudah setuju jadi tak masalah bukan.
"Lalu dimana seseorang yang kamu maksud itu,kenapa meninggalkanmu sendiri"
Saat minji akan menjawab, tiba-tiba tangannya dipegang oleh seorang membuat minji harus melihat siapa orang yang telah lancang padanya,saat melihat siapa orang itu minji hanya mengigit bibir bawahnya ternyata Jimin yang menggenggam tangannya dengan menatap tajam laki-laki didepannya.
"Apa yang kau mau?"tanya Jimin dingin dengan laki-laki dihadapannya,Jimin tidak suka musuhnya berani mendekati kelemahnnya.
"Kau tenang Jim,aku tidak akan melakukan apapun pada istrimu ini"ucapnya dengan memegang bahu Jimin,Jimin langsung menghempaskan tangan kotor itu dari tubuhnya,laki-laki itu yang membuat semuanya hancur laki-laki itu juga yang sudah merebut segalanya,karenanya Jimin harus kehilangan orang tua yang sangat Jimin sayangi dan kehilangan gadis yang dulu sangat Jimin jaga tapi malah berkhianat pada dirinya,Jimin bersyukur atas apa yang diperbuat laki-laki itu Jimin bisa membuka mata dan bertemu dengan minji.
"Kita pulang sekarang"ucap Jimin pada minji dan menariknya untuk pergi dari hadapan laki-laki yang hanya akan menyulutkan emosinya.
Jimin muak melihat wajahnya,jika tidak ada minji bersamanya,Jimin akan membunuh laki-laki itu dihadapannya sekarang juga, berani-beraninya laki-laki itu menampakan wajahnya setelah beberapa tahun menghilangkan dan menghilangkan jejak.
_________
Annyeong 💜
Semoga semuanya sehat selalu dan selalu dilindungi oleh tuhan,selalu jaga kesehatan karena lagi banyaknya virus Corona diindonesia.
Cie yang liburan dua Minggu, semangat buat rebahan setiap hari ya,soalnya author juga sama😂🤭
Dirumah aja,lakuin aktivitas didalam rumah jangan pergi kemana-mana,pemerintah memberikan libur untuk dirumah ya jangan disalah guna liburan ini oke🙂🙂🙂
Jangan lupa berikan vote dan komen ❤️💜😊biar authornya makin-makin semangat ya💞💜❤️
Aku buat cerita baru, silakan dilihat diakun aku ya,siapa tahu suka❤️💜💞
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...