Sebelum baca vote dan coment terlebih dahulu. Happy reading 🤗💜💜💜
***
Saat Jimin sudah didepan pintu kamar tanpa pikir panjang Jimin membuka pintu dan tidak mendapati Minji. Jimin masuk kekamar untuk mencari Minji, namun ternyata Minji dikamar mandi karena terlihat dari pintu kamar mandi yang tertutup. Jimin menghela nafas setidaknya Minji tidak melakukan yang tidak-tidak yang nantinya akan membuat jantungnya berhenti berdetak.
Minji keluar kamar mandi dengan menggunakan pakaian santai, Minji hanya menggunakan koas putih polos dengan celana santai berwarna pink diatas lutut.
Minji melewati Jimin begitu saja yang masih mematung dan tidak menatap Jimin ada dikamar ini. Minji benar-benar menganggapnya hantu yang tidak terlihat. Jika minji marah karena cemburu, Jimin senang karena itu membuat Jimin sangat bahagia setidaknya itu bukti bahwa minji sudah mencintainya.
Jimin menyusul Minji setelah sadar bahwa minji sudah pergi dari hadapannya. Saat tangan Minji memegang gagang pintu. Jimin terlebih dahulu menahan pintu membuat Minji membalik badannya karena seseorang membalik tubuhnya. Jimin menahan tubuh Minji agar tidak terbentur dengan pintu yang keras. Minji melihat tangan kekar Jimin sudah ada diatas kepalanya dengan salah satu tangannya memegang pinggangnya. Tubuh Jimin mengurung dirinya dengan tubuh kekar milik Jimin. Minji mendongak melihat Jimin yang raut wajahnya sudah terlihat tidak baik.
"Aku bisa jelaskan semuanya. Itu tidak seperti apa yang kau lihat"terang Jimin saat menunduk melihat minji yang juga menatapnya. minji mengerjapkan matanya tidak mengerti.
"Maksudnya?"tanya Minji bingung karena berada diposisi seperti ini membuat minji mendadak bodoh seketika. Pikiran mendadak hilang tidak tahu kemana.
"Wanita itu bukan siapa-siapaku. Dia hanya mantan kekasihku yang sudah tidak aku cintai dan sekarang dia bukan siapa-siapa lagi bagiku, karena sekarang kau adalah satu orang yang sangat berarti untukku"ujar Jimin dengan menatap minji intens. Jimin ingin melihat minji cemburu padanya. Minji mendadak dibuat gugup saat mendengar dirinya berarti untuk Jimin. Hatinya menghangat dan pipinya memanas tiba-tiba, perutnya seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan.
"Lalu?"tanya minji berusaha menampilkan wajah biasa saja. Minji masih heran pada Jimin kenapa Jimin menjelaskan itu semua padanya. Aku tidak peduli lagi itu hak Jimin dan bukan hakku untuk tahu, disini aku hanya menumpang.
"Kau tidak cemburu?"
"Untuk apa aku cemburu. Lagipula apa hakku untuk cemburu padamu. Akukan ada disini karena ingin melunaskan hutang orang tuaku. Lalu untuk apa aku harus cemburu"jawab minji santai sampai ia tidak merasakan perasaan Jimin sekarang, yang terluka akan jawabannya. Padahal bukan itu jawaban yang Jimin inginkan. Alasan Minji masihlah sama yaitu karena orangtuanya. jika Jimin menjelaskan alasannya menikah dengannya, apa minji akan mencintainya. Jimin tidak mau menyerah begitu saja hanya karena perkataan Minji barusan padanya.
Jimin tersenyum bersmirk membuat minji takut dengan senyum Jimin yang berbeda namun tetap manis secara bersamaan. Jimin menggendong tubuh Minji. Minji diam saja tidak tahu kenapa dirinya kaku tidak seperti biasanya yang selalu ingin memberontak jika Jimin melakukan hal seperti ini padanya.
Minji terjatuh di ranjang empuk dengan tubuh Jimin diatasnya. Minji membulatkan matanya saat kesadarannya telah tiba namun memberontakpun rasanya sia-sia saja karena tubuh kekar Jimin telah mengurung tubuh mungilnya yang membuat minji sulit untuk kabur dari kungkungan Jimin.
Jimin terus tersenyum membuat minji berpikir dengan menerka yang tidak-tidak. Jimin memang suaminya namun Minji tidak mau melakukan hal yang harus dilakukan suami-istri itu sekarang. Minji berpura-pura menampilkan wajah baik-baik saja seolah tidak akan ada yang terjadi. Kumohon bantu aku tuhan, aku tidak mau memberikannya walau dia suamiku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...