Budayakan vote terlebih dahulu sebelum baca 🤗
Jangan lupa selalu kasih vote dan komen jangan jadi sider aja ya❤️💜
Happy reading 🤗 💜
***
Cahaya mentari menampakkan dirinya. Sinarnya mencoba masuk kedalam ruangan membuat seseorang wanita terpaksa bangun karena merasa terganggu. Minji membuka mata perlahan mengerjapkan matanya beberapa kali untuk membiasakan dengan cahaya sekitarnya. Kepalanya pusing namun minji tetap berusaha memaksakan dirinya untuk bangun.
Minji merasa ada sebuah tangan kekar yang memeluknya seperti biasa. Siapa lagi pemilik tangan jika bukan laki-laki yang menyandang statusnya menjadi suaminya. Suami bahkan Minji masih tidak mengerti dengan lelaki disampingnya. Kenapa Jimin memaksanya untuk menikah Minji masih tidak tahu jelasnya. Minji mencoba melepaskan tangan Jimin dari perutnya.
Saat berhasil minji berusaha bangun.
Namun baru bangun minji merasakan tulangnya seperti remuk semua. Merasakan sakit semua sekujur tubuhnya. Apalagi dipusat intinya walau sedikit nyeri minji tetap memaksa dirinya untuk bangun. Mungkin ini hanya efek kelelahan saja.Baru satu kaki melangkah Minji merasa sakitnya benar-benar sakit bukan main. Minji memutuskan untuk duduk Kembali. Minji tidak kuat melanjutkan langkahnya lagi. Minji tidak mengerti ada apa dengan tubuhnya bukannya kemarin tubuhnya baik-baik saja. Alih-alih sedang berfikir tangan seseorang membuat Minji menoleh melihat jimin yang semakin memeluknya erat dari belakang tubuhnya.
"Apakah sakit?"ujar Jimin dengan suara serak khas bangun tidurnya sambil menaruh kepalanya pada bahu minji. Minji tidak menolak ia hanya diam mencerna apa yang tadi Jimin tanyakan 'sakit' kenapa jimin bisa tahu kalau dirinya merasa sakit dan aneh pada tubuhnya.
Saat minji sibuk berperang dengan fikirnya. Tiba-tiba tubuhnya melayang terbang keatas. Minji terkejut itu adalah ulah Jimin yang mengendong dirinya tanpa memberitahu minji terlebih dahulu. Jimin dan Minji saling menatap setelah beberapa saat Jimin merasa tidak ada penolakan dari minji. Jimin membawa tubuh mungil istrinya itu masuk kedalam kamar mandi. Karena Jimin tahu minji tidak akan bisa berjalan karena ulahnya semalam. Mungkin minji masih tidak ingat dan tidak tahu apa yang dirinya lakukan semalam.
Minji tidak akan tahu karena Jimin melakukannya sangat rapi sampai minji pasti tidak akan mengetahui apa yang Jimin lakukan semalam. Makanya minji masih bersikap seperti biasa saja pada dirinya. Jika minji ingat pasti minji akan menolak mentah-mentah pelakuannya sekarang. Jimin menaruh minji disamping bathub lalu mendudukannya. Jimin menatap Minji sambil tersenyum lalu tangannya mengacak rambut gemas. minji yang diacak rambutnya seperti itu oleh jimin kesal. Sikapnya hari ini membuat Minji merasa aneh atas perilakunya. Jimin berhenti tangannya turun mengelus pipi minji dengan sayang.
"Terima kasih telah mau berusaha untuk mencintai oppa. Oppa tahu kamu masih belum mencintai oppa. Oppa percaya cinta akan datang dengan berjalannya waktu dan oppa akan selalu menunggumu untuk mencintai oppa"ujar Jimin diselang mengelus pipi minji membuat minji terlena akan perlakuan Jimin padanya. Benar apa yang Jimin katakan minji masih berusaha menerima kehadiran Jimin dihidupnya. Minji bersyukur karena Jimin tidak memaksa minji mencintainya dengan cepat membuat minji merasa sedikit lega mendengarnya.
"Kamu mandi. Oppa akan tunggu diluar jika sudah selesai kau panggil oppa saja"ujar Jimin pada Minji. Minji hanya mengangguk sebagai respon.
Setelah Jimin keluar dari kamar mandi dan meninggalkan minji. Minji masih diam. Minji merasa perlahan perlakuan Jimin yang menyebalkan sedikit berubah dan mendatangkan perlakukan manis yang Jimin lakukan padanya seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ROMANCE (PJM)
RandomPark Jimin menikahi seorang gadis demi wasiat yang diberikan oleh kedua orang tuanya tapi berjalannya waktu Jimin mulai mencintai gadis itu, tentunya tidak dengan mudah untuk menaklukan hatinya butuh waktu dan proses panjang, banyak masalah yang men...