41

3.5K 356 127
                                    

Ada yang baca kaga yaa, jam segini update-nya?
Apakah masih ada yang nungguin cerita ini update?

Berapa lama author lapak ini ngaret? Astaga sungguh membuat kalian pasti kesal sangat kesal dibuatnya. Astaga maafkan author ini.

Semoga updatenya cerita ini bisa menghilangkan kekesalan kalian pada sang author menyebalkan ini.
Happy reading 🙂💜❤️💙

Malam yang panjang untuk kedua orang yang sudah lama tidak saling bertemu. Saling melepaskan rindu satu sama lain dan melupakan masalah masing-masing sejenak. Menikmati malam ini penuh dengan rasa cinta dan juga sayang.

****

Jimin mengelus rambut Minji yang sedikit berantakan karena keringat akibat ulahnya semalaman. Jimin tersenyum pahit mengingat Minji masih mendiaminya sampai sekarang, lebih tepatnya menghindarinya lagi. Jimin mencium kening Minji, beralih ke pipi dan bibirnya sedikit lama, menikmati kemanisan yang terdapat dibibir cherry istrinya.

"Engh-"lenguh Minji saat merasakan sesuatu yang lembab menempel pada bibirnya. Minji perlahan membuka matanya dan pandangan matanya langsung melihat Jimin dengan jarak yang sangat dekat. Jimin tersenyum manis melihat istrinya yang tidak menolak apa yang sedang dirinya lakukan. Jimin tahu jika istrinya masih belum sadar sepenuhnya dan masih mengumpulkan nyawanya untuk berkumpul, membuat istrinya itu tidak tahu apa yang sedang dirinya lakukan sehingga istrinya itu tidak menolak apa yang sedang dilakukan olehnya.

Jimin melepaskan ciumannya dan mengelap sisa saliva yang ada disudut bibir istrinya dengan tangannya. Disela-sela mengelap bibir istrinya, Jimin tidak bisa jika tidak tersenyum melihat wajah polos Minji seperti ini yang selalu Jimin rindukan setiap bangun tidurnya.

"Morning sayang"ucap Jimin dengan lembutnya yang nyaris seperti bisikan ditelinga Minji. Minji mengerjapkan matanya untuk menormalkan detak jantungnya. Walau Berdekatan seperti ini dengan Jimin sudah biasa namun tetap saja Minji selalu berdebar jika berdekatan dengan jarang yang sedikit intim seperti ini.

"Morning"jawab Minji singkat. Minji bangun dari tidurnya dengan dibantu Jimin. Menolak suaminya itu percuma saja jadi Minji menerimanya saja.

"Ingin mandi?"tanya Jimin yang melihat istrinya itu mengambil jubah tidurnya yang semalam. Minji memakainya lalu mengikat tali jubahnya menutupi tubuh polosnya.

Minji tidak menjawabnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Ternyata benar aura wanita hamil semakin hari semakin bertambah"ujar Jimin dengan tersenyum misterius. Jimin yang sudah berpakaian lengkap Melangkahkan kakinya menuju dapur. Entahlah apa yang ia lakukan didapur namun Jimin ingin melakukan hal yang membuat istrinya bahagia hari ini, Jimin ingin menembus semua kesalahannya yang entah ia buat sengaja atau tidak. Memperbaiki semuanya secara baik-baik mengingat sebentar lagi Minji akan melahirkan anak mereka kedunia.

Setelah beberapa menit berkutik didalam dapur akhirnya masakan buatan dirinya selesai. Semua makanan yang ia buat selesai dengan hasil kerja kerasnya tanpa bantuan maid lalu menaruhnya di atas meja makan tersenyum buat dengan hasil kerja kerasnya.

Jimin baru saja akan melangkahkan kakinya untuk mencari istrinya dan mengajaknya makan namun belum satu langkah kakinya istrinya itu sudah mucul dengan pakaian rapi membuat Jimin bingung menatapnya.

"Kau mau kemana hm?"tanya Jimin lembut sambil memeluk tubuh minji agar lebih dekat dengannya.

"Aku ingin pergi dengan Jungkook, dia sudah berjanji akan mengantarkan ku ke apartemen kari hari ini"ujar Minji sambil berusaha melepaskan pelukan Jimin pada tubuhnya, namun hasilnya percuma akan sia-sia karena Jimin semakin erat memeluk tubuhnya.

SWEET ROMANCE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang