34. GADIS MURAHAN [New Vers]
Happy Reading boww🖤.
Sedikit mengenal tokoh gadis dicerita ini.
Minta tolong 170 vote& 250 komen boleh?🙏 tandai aj kalo ada typo.
"Ternyata, dia adalah manusia bumi yang gemar melukai. Entah secara fisik, batin atau perkataannya."
.
.
.Hari dimana pertemuannya dengan Resyaa menjadi hal yang ditunggu sekaligus dibenci oleh mereka. Semua yang mengenal akrab Resyaa dan mengerti bagaimana gadis itu diratukan oleh sang ketua tidak luput dari pandangan mereka. Dimulai dari hal terkecil berupa rambut yang berantakan tertiup angin sampai hal terbesar seperti menjaga ketat saat Resyaa diluar jangkauan.
Gadis dengan mata gelap itu punya daya tarik tersendiri. Menjadi bagian dari Ferocioz dan menjadi ratu dihati mereka adalah tujua sekaligus anugrah yang Resyaa dapatkan cuma-cuma. Hanya dengan meniupkan angil kecil dan bom, dua tempat itu didapatkan dengan mudah.
Mereka pikir, Resyaa itu gadis baik dengan segudang prestasi. Selain wajah cantik dan tubuh yang semampai. Sifat lemah lembut yang sangat mereka sukai. Cara Resyaa mengeluarkan ceramah panjang saat mereka melakukan kesalahan menjadi kesenangan tersendiri.
Bagaimana mungkin, Resyaa miliknya berubah cepat setelah insiden mengerikan itu terjadi. Namun memang dasarnya mereka yang menutup akses tentang T 1212 di persimpangan jalan itu menghambat pergerakan si lawan. Kembalinya Resyaa dalam keadaan sehat dan sangat baik pasti ada tujuan tersendiri. Jika benar malam itu tidak melibatkan manusia dibumi. Kenapa Resyaa tidak segera datang untuk berlindung seperti biasanya?
Mahar menatap fokus pada laptop didepannya tanpa memperdulikan yang lain yang mondar-mandir diruang tengah. Sibuk menelpon sang ketua berengsek tidak tau diri. Mengajak gadis polos kedalam lingkup berbahaya milik mereka sekaligus membawa kabur gadis itu. Alfero memang benar-benar mencari perkara namanya!
"Ck! Dimana si lo Fer!" decak Delvin mengerutu kesal. Sedikit ia menalingkan wajah pada Mahar yang fokus menatap laptop tanpa menyauti ucapanyan. Hal itu membuat Delvin semakin kesal. Disana hanya Mahar yang bisa mengendalikan percakapan dengan tenang. Tidak seperti yang lain.
Langgeng saja terlihat merengut sambil terus meneror Alfero dengan sebuah pesan acaman diam-diam. Bayu menguap malas sambil menyelam sosmed untuk melanjutkan aksi menyepam Instagram Alfero sampai ngelag. Sedangkan Kevin sibuk dalam dunia pancake.
Sungguh, jika ada yang jauh lebih menarik disana. Mungkin Delvin akan segera cabut meninggalkan mereka dan mengabaikan Alfero. Delvin lebih memilih fokus pada buku panduan kesehatan yang menumpuk segunung dimeja belajar.
"Ck. Nggak tahu diri!" umpat Mahar pelan. Dia menghela napas setelah menemukan apa yang dicari beberapa tahun terakhir. Benar kan T 1212 tidak hanya tentang peperangan besar itu. Namun juga misteri di dalamnya. Mahar masih membaca satu persatu nama disana. Matanya bergerak liar dan langsung menutup laptop dipangkuannya saat dirasa ada manusia yang mendekat kesisi Mahar. Menghempaskan tubuh gempal itu dengan loyo.
Mahar melirik sekilas apa yang dilakukan Martiorus setelah mengetik pesan untuk Alfero. "Kenapa? Loyo banget lo," tanya Mahar sambil membuka bungkus mie kesukaanya.
"Biasa," sahut Martiorus.
"Kalah atau menang?" timpal Langgeng menimbrung percakapan mereka. Martiorus tersenyum tipis dan berkata tegas. "Kemampuan gue setara sama bang Alfero. Dan ya, gue menang," tegas Martiorus menjawab. Ini adalah alasan lain Alfero merengkrut Martiorus dalam tim mereka. Meskipun dia adalah adik kelasnya. Tapi Martiorus leluasa berkumpul bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALF ||FRCZ 201 [New Version]
Teen FictionUsai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa...