16. RIDE, BLOOD& PADI. [New Vers]

4.3K 486 41
                                    

Hn...

Cie bisa update cepet😭.

Ini chapter gilak bgt😊😭🥵😈🥶🖤
Beda dri yg aku tulis sebelum ini. Lebih Arghdjdhsjgdjdhdjjsjs🙏. Ini 100% revisi bedaaa bangettt sama yg Chaptr dulu.

Oke, siap membaca kisah mereka?🖤

Boleh minta tolong buat ramein kisah ini?🖤

Happy Reading. Semoga kalian nggak bosen nunggunya update sampai ending.

16. RIDE, BLOOD& PADI

"Kata pepatah, jadilah seperti padi. Yang semakin berisi semakin menunduk." -Delvin Ariel Pazrial.

.
.
.


Mahar bergerak mendekati Alfero yang telah siap diatas motornya setelah mengenakan scraf Ferocioz yang dibuat masker guna menutupi mulutnya. Cowok berjaket Ferocioz itu beralih kearah helm. Memasangkannya dikepala dengan benar. Merasa ada yang memperhatikan sejak tadi Alfero menoleh dan bergumam. Bertanya dengan gerakan kepala. "Hn?"

Mahar menggelengkan kepala melihat respon Alfero yang selalu singkat, padat, dan tidak jelas. Dia memberikan tepukan ringan di pundak Alfero. Bentuk dukungannya. "Hati-hati. Zio orangnya licik. Sebelas dua belas sama ketua lama," peringat Mahar diangguki Alfero.

"Santai aja, Gue nggak bodoh buat gali kuburan gue sendiri," balas Alfero membuat Mahar tersenyum tipis. Dia mengerti arti itu. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Semua orang-orang terlihat berkumpul di pinggir jalan karena sebentar lagi balapan akan segera dimulai. Alfero dan Zio sudah siap di jok motor mereka masing-masing. Pandangan mereka lurus kedepan. Mendengarkan intruksi dari salah satu orang yang berdiri di depan mereka dengan membawa kain berwarna hitam-putih.

"Ready?" tanya gadis itu diangguki cepat oleh keduanya. Alfero sedikit mengalihkan pandangan kearah Sekar yang menatapnya khawatir. Terlihat mengemaskan dengan kucing hitamnya yang berada digendongan.

Gadis pembawa bendera itu mengangguk mengerti. Dia mulai berhitung dengan keras agar mereka tahu. Bahwa balapan siap dimulai.

"One.."

"Two.."

"Three.."

"Go.." ucap orang itu sambil melemparkan kain keatas. Selanjutnya terdengar suara laju motor yang sangat kencang diantara sepinya jalan. Dinginya malam. Dan pekatnya langit.

Mereka tampak saling menyalip satu sama lain. Menancapkan gas motor mereka masing-masing sambil terus mengawasi gerak-gerik sang lawan.

Alfero yang tertinggal dibelakang lantas menarik gas dengan kecepatan penuh. Tidak peduli dengan dinginnya angin malam yang menembus kulit sensitifnya. Dia tetap memacukan laju motor sampai membalap sang lawan yang jauh beberapa meter darinya setelah Alfero sedikit kehilangan kendali saat mengendarai motornya.

Motor hijau Zio berhasil disalip Alfero tanpa halangan apapun. Kini, dia tertinggal dibelakang dengan segala umpatan yang terus keluar dari bibirnya. Sampai dimana Zio ikut mengejar laju kendaraan itu. Terus dan terus menancapkan gas. Tanpa peduli dengan keadaan yang jalannya menikung, Zio mendempetkan motornya kearah Alfero.

Melihat situasi yang mendesaknya antara jurang disampingnya. Alfero menahan napas, dia sedikit merasakan ada yang tidak beres dibalapan kali ini. Sambil mencari cara agar dia bisa bergerak leluasa. Alfero berteriak kencang. "Sialan!" umpat Alfero lantang.

Kekehan samar berhasil mengalihkan fokus Zio yang menolehkan kepalanya kearah Alfero. "Curang untuk menang!" balas Zio masih terkekeh sadis karena berhasil membuat Alfero dalam keadaan menenggangkan.

ALF ||FRCZ 201 [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang