43. MASA LALUNYA RIVALDI DAN SEKAR.
UHUYYYY BOBOWKERS🙌
Brp vote nih? Yg bca ampe 700+++++ tp gk penuh² prasaan. Pdhl kan CUMA 250 BOW!
1000++++ KOMEN SABI DONG BOW? KLO BISA NGALAHI KOMENAN DI BAB 42 KEMARIN. SECEPATNYA UPDATE BAB 44😎
HAPPY READING.
"Hidup cuma sekali. Untuk apa kalau tidak dinikmati dengan baik dan di jalani dengan lapang."
.
.
.Suara alami dari makhluk hidup bersayap itu terdengar dengan sangat. Kicauan pada pagi hari dan putaran melintang dilangit cerah itu menjadi pandangan luas Sekar. Burung, makhluk hidup bersayap yang bisa terbang tinggi. Terbang bebas semaunya tanpa perlu memikirkan beban yang ditanggung.
Dengan ditemani mentari pagi yang menyinar malu-malu diujung timur. Sekar melangkah santai menelusuri jalan yang tidak terlalu ramai. Senyumnya terbit dengan sepenuhnya mengingat kalimat dari seseorang berpengaruh di SMA Lentera. Sosok yang menjadi ketakutan terbesarnya saat memasuki kawasan berbahaya dari Ferocioz gang. Namun, ia tepis sebentar rasa takutnya. Mungkin menerima jalan semesta dengan lapang dada adalah pilihan terbaik.
Sekar tersenyum puas setelah selesai dengan urusan warungnya. Tadi, Nenek menyuruh Sekar pergi ke warung untuk membeli kebutuhan pokok. Tanpa menolak Sekar segera pergi berbekal uang pas-pasan yang untungnya masih tersisa sedikit di saku celana. Gadis itu kembali pada rute awal. Menikmati pagi cerah itu.
Hingga, suara asing terdengar dengan sangat ramah. Sekar memicingkan mata melihat sosok jangkun yang berdiri disamping motor dengan helm yang masih terpakai. "Pagi," sapanya tersenyum tipis melihat raut kebingungan Sekar.
"S-siapa?" tanya Sekar memiringkan kepala bingung. Di ingat Sekar. Baru kali ini melihat cowok itu. Sampai helem yang terpasang mulai dibuka. Menampilkan wajah dengan separuh mata yang tertutupi kain membuat ingatan Sekar kembali pada malam dimana penculikan itu terjadi.
Orang itu tertawa kecil saat melihat gelagat Sekar yang akan pergi tanpa meladeninya lagi. "Seseorang dimasa lalu yang datang dimasa kini untuk mengapai masa depan bersama," tuturnya menjawab pertanyaan sederhana Sekar.
Gadis itu terlihat enggan menangapi. Dan hanya mengangguk sebelum pergi tanpa pamit kepada si cowok. Karena tahu, untuk apa berpamitan kalau Sekar saja tidak mengenal akrab.
"Tunggu," cegahnya. Menelusuri tubuh ramping Sekar dari atas sampai bawah. Masih sama seperti dulu saat pertama kali mereka bertemu. Tepatnya beberapa tahun yang lalu.
Waktu itu mereka tidak sengaja bertemu ditaman. Sekar terlihat sangat manis dipandang dan membuat jiwa dalam dirinya memberontak untuk segera mendekati Sekar dan mengajaknya berkenalan. Sejak adegan berkenalan yang dilakukan membuat mereka menjadi teman dekat. Hari-hari dilalui penuh warna saat bersama Sekar. Hidupnya indah dan dia bisa bergerak bebas tanpa adanya kekangan.
Tapi semenjak dua tahun yang lalu. Seseorang mengajaknya untuk bergabung disebuah geng besar kala itu. Mengambil alih kekuasan geng Tegra dalam tuntutan penuh darinya. Sekar perlahan menjauhinya dengan alasan yang tidak bisa diterima; aku nggak mau lagi berteman sama cowok yang suka ikut tawuran seperti kamu. Kasar. Kata Sekar waktu itu masoh teringiang saat dia tidak sengaja melihat dua geng besar itu memimpin tawuran bersama anggota geng Motor Ferocioz.
Geng Tegra dan Geng Motor Ferocioz adalah dua geng yang tidak pernah damai. Selalu bertentangan dan tawuran. Kekerasan menjadi jalan pintas tanpa batas. Tidak ada kata santai apalagi damai. Selalu ada kata bantai sampai mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALF ||FRCZ 201 [New Version]
Teen FictionUsai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa...