60. ABOUT ALF AND FRCZ 201

2.2K 243 84
                                    

60. ABOUT ALF AND FRCZ 201

Halo.. ada yg nungguin cerita ini?
Maaf ya Bow, baru update.

SIAP² DAPET 2 KEJUTAN!

Happy reading. Enjoy.


"Tetap utuh dan jangan runtuh!" -FRCZ 201

"–adalah kalimat kebohongan yang kenyatanya terjadi, mereka yang dulunya utuh, kini runtuh."

.
.
.

Tepat satu minggu setelah penangkapan sang ketua. Hari ini, mereka kembali menjalankan aktifitas sekolah yang tertunda karena kekacauan tawuran mereka kala itu. Semakin waktu berlalu, semakin sepi artinya pertemanan tanpa formasi lengkap. Lima cowok berpengaruh menatap gerbang sekolah SMA Lentera yang telah diperbaiki. Kaca jendela yang pecah pun telah diganti dengan yang lebih baik.

Semua yang telah berantakan, sekarang menjadi hal yang sangat baik. Renovasi besar-besaran dan bergantinya warna cat menjadi salah satu pelengkap indahnya sekolah mereka.

"Dia benar-benar nggak mengingkari janji," gumam Kevin pelan. Masih terekam jelas saat Alfero menjual motor besarnya hasil balapan untuk menganti rugi kerusakan yang dikacaukan oleh mereka. Dengan uang sisa tabungannya sendiri yang sudah dibayar lunas tanpa uang khas dari Ferocioz gang.

Tambahan, kotak putih dengan merk ponsel terkenal yang berada ditangan kiri Kevin. Alfero benar-benar bertanggung jawab penuh mengganti ponsel rusaknya karena dibanting. Sekali pun Kevin sudah memperbaiki di toko Ponsel. Meskipun ia harus rela saat kamera belakangnya rusak parah membuatnya kesusahan memotret kue untuk bahan promosi.

"Hm, dia bertanggung jawab penuh," sahut Mahar. Formasi yang harusnya jejeran enam orang menyisakan lima. Namun, akan semakin lengkap jika adik kelas berandalannya datang menenteng tas disebelah bahu setelah menyugar rambut kebelakang. Bad boy.

"Kantin bang?" tanya Martiorus menaikkan kedua alis. Masih ada waktu sepuluh menit untuk bel sekolah berbunyi.

Tanpa kata Delvin berbelok arah ke ruang Organisasi pramuka tepat setelah berada di ruang itu untuk mengambil beberapa buku yang sengaja ditinggal disana sebelum menyusul kelima temannya.

"Kalian duluan aja," suruh Mahar berbalik arah.

Sisa empat orang yang mengendikan bahu acuh. Dan melanjutkan langkah ke kantin untuk sekedar minum es cekek dua ribu atau soto buatan Ibu kantin yang sangat enak dan cocok dilidah mereka.

"Ahh, kenyang," gumam Langgeng setelah berhasil memakan dua mangkok soto dan satu gelas es teh kesukaannya. Belum lagi gorengan hangat yang menjadi pelengkap menu jajanan mereka kali ini.

"Itu perut atau karet anjir. Makan lo kebanyakan bego, nggak begah?" tanya Bayu menggelengkan kepala melihat kelakuan Langgeng yang malah cengegesan.

"Biasa aja dong. Anak tanpa satu rumah dengan orang tua itu bawaanya laper. Wajar kalo gue makan banyak disini. Apalagi ada Ibu kantin yang siap sedia masakin," sahut Langgeng dengan mata yang mengoda Ibu kantin mereka.

"Buset, besok-besok khusus buat Langgeng, nggak usah dimasakin Bu. Biar aja numpang makan ke rumah orang tua," susul Kevin bercanda tanpa pikir panjang. Ibu kantin yang tertawa kecil mendengar gurauan mereka, yang menjadi pelengkap ramainnya kantin pojok dekat lapangan voli.

Langgeng merengut, menatap datar pada dua mangkuk kosong didepannya. "Lo mana tahu punya orang tua tapi seperti nggak punya. Rasanya lebih sakit dari sekedar patah hati."

"Jeru Lang," gumam Bayu membalas. Menatap lama pada sosok renta yang masih awet muda meskipun termakan usia. Sekali pun Bayu harus berjuang untuk mempertahankan egonya demi kehidupan sang Bapak. Tinggal bersama orang tua tunggal yang suka berjudi dan pemabuk tidak pernah Bayu bayangkan. Namun, alur takdir sudah digariskan dan sepatutnya dijalankan.

ALF ||FRCZ 201 [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang