42. GADISNYA PAK BOS

2.9K 381 1.2K
                                    

42. GADISNYA PAK BOS

Selamat berlayar di dua kapal Bow.

250 vote dan 850++ komen ya Bow🙌

Happy Reading.

"Kita akan terus ditindas sama orang yang merasa kuat, kalau kita tidak bisa bertindak tegas dan menghadapinya dengan cara yang hebat." Mahardika Arion

.
.
.

Keesokan paginya ruang BK terlihat sangat ramai. Banyak siswa-siswi yang mengerubungi ruang sempit itu. Hanya untuk melihat orang yang cukup populer di SMA Lentera. Dipojok sana, Sekar duduk dengan gelisah. Meremas rok sekolah dengan tangan kecilnya. Cewek itu gugup, cukup takut saat pertama kali memasuki ruang BK selama dia sekolah. Entah bagaimana caranya, Sekar yang baru saja menaruh tas dikelas tiba-tiba dipanggil bersama dua Kakak kelasnya.

Mereka berlima duduk dengan tegang saat kepala sekolah turut adil dalam sidang karena pembullyan kemarin yang dilakukan Rea terhadap Sekar, ditemani sama Tresilla dan katanya didalangin oleh Resyaa. Dan itu sangat mengejutkan bagi mereka. Resyaa anak baru yang belum genap dua minggu pindah berani memasuki ruang BK.

Dibagian tengah ada Arulina yang menatap Kakak kelasnya jengah. Selalu mengelak pertanyaan yang guru berikan. Padahal sudah jelaskan kemarin Arulina melihat sendiri apa yang dilakukan Rea; Menamparnya hingga sudut bibir Sekar sobek. Masih ada bekas lukanya. Tapi bisa-bisanya Rea tidak mau mengakuinya. Dasar haus nama baik. Pikir Arulina semakin kesal melihat Kakak kelasnya.

"Mohon maaf pak menyela. Bapak liat sendiri kan. Ujung bibir Sekar yang terluka?" tanya Arulina yang mulai jengkel. "Dia. Kak Rea yang menamparnya sampai terluka. Hal ini bisa saya laporkan kepihak yang lebih berwajib atas dasar pembullyan beruntun. Sekar selalu diam saat di bully. Tapi ini udah kelewat batas pak. Jadi saya tidak akan tinggal diam saat sahabat saya selalu dibully," terang Arulina berpendapat. Dan sedikit menyesal karena video Rea yang akan menampar Sekar digagalkan oleh Resyaa yang langsung menarik ponsel Arulina dan membantingnya untuk menghilangkan bukti.

"Arr, udah. Aku nggak apa-apa kok," ucap Sekar menenangkan Arulina yang sudah marah besar. "Nggak Kar, lo jangan terlalu baik jadi orang. Sekali-kali orang yang bully lo harus dikasih pelajaran!" balas Arulina tidak mau tahu. Sudah cukup dia berdiam diri saat melihat Sekar yang selalu ditindas. Bagi Arulina jika Sekar terluka dia juga ikut terluka dan merasakan sakitnya.

Guru bername tag Reta itu mengangguk mendengar penjelasan Arulina yang kelihatan tidak berbohong dan dapat dipercaya. Dia harus melakukan tindakan tegas untuk stop bullying disekolah Smantera. "Rea. Apa benar yang dikatakan Arulina?" tanya guru itu menatap lurus pada Rea yang balas menatapnya.

"Saya disuruh sama Resyaa Bu," balasnya tenang. Sebelumnya, Resyaa memang menyuruh Rea untuk memberikan ancaman kecil agar gadis itu tidak dekat-dekat dengan Alfero lagi. Namun dia tidak tahu bahwa Rea akan melakukan tindakan tangan. Ini diluar pemikiran Resyaa.

"Benar?" tanya Bu Reta beralih pada Resyaa ynag diam sambil mengepalkan kedua tangan dibawah meja. Jujur dia kesal karena disudutkan oleh Rea. Rea selalu bisa memutar balikkan fakta. Dasar ular! desis Resyaa muram.

"Benar bu," tutur Tresila bersuara.

"Diamnya kamu saya anggap iya," tandas pak Bandi membuat Resyaa tersentak kaget hal itu tidak luput dari mengamatan mata pak Bandi. "Atas nama Resyaa. Kamu itu murid pindahan. Masih anak baru. Kamu sekolah disini belum genap dua minggu, tapi kelakuan kamu sangat tidak baik. Berani sekali melakukan tindakan seperti itu."

"Saya tidak main tangan dengan menampar wajah Sekar Pak. Harusnya yang disudutkan Rea bukan saya. Saya tidak bisa disalahkan gini pak," elak Resyaa tidak mau disalahkan. Dia menatap Rea tajam yang ditatap malam memberikan senyum separuh yang membuat Resyaa muak.

ALF ||FRCZ 201 [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang