Malam. 22.45WIB.
ALF update lagi ya.
Sebelumnnya Saya minta maaf 🙏karena di Chaptr sebelumnya Saya akan Update cepet tp nyatanya Saya ingkar baru update malam ini. Karena ya, ada alasan dibaliknya. Kedua mata Saya lagi sakit sehingga tidak bisa Update cepet🙏. Mohon maaf bgt ya🙏.
Di Chaptr ini kalian akan dibuat mikir ulang tentangnya alurnya. Jadi pahami baik-baik ya.
Happy Reading. Semoga kalian tetap menunggu sampai akhir kisahnya. Aamiin.
14. FRCZ di tahun menyakitkan [New vers]
"Karena disetiap tetesan airnya. Kamu akan selalu teringat dengan baik."
"Saya rindu. Dengan sangat."
.
.
.Awan menghitam. Warna pekat mendominasi awan itu. Langit-langit tampak suram tanpa adanya sinar dari bulan bintang. Ditambah angin yang berhembus kencang dari satu arah tidak menghentikan niat cowok berkalung bandul singa dengan mahkota itu untuk menghentikan laju motor sportnya di area jalan yang sepi.
Rintik gerimis mulai berjatuhan membasahi bumi dengan cepat. Suara gemuruh dari petir mulai bersaut-sautan pertanda akan turun hujan dengan deras. Cowok dengan mata segelap malam itu tetap fokus memacu motornya ditengah gerimis yang mengundang. Dari arah kanan, seorang cowok yang tidak kalah berandalannya menyalip dengan kecepatan penuh. Kecepatannya tinggi dan melampaui batas lajunya. Sampai di belokan yang menikung, dia tidak sempat menghindar sehingga gesekan antara lutut yang terbalut celana jeans itu mengenai aspal. Menimbulkan luka baru disekitar lutut.
Suara desisan memenuhi tempat dimana helm itu memenuhi rongga mulut. Tidak kuasa dengan luka yang tergores di lututnya. Perih, luka itu sungguh perih dan dia yakin. Luka ini akan segera infeksi karena tidak segera diobati. Ditambah tetesan dari air hujan yang berjatuhan ikut menambah rasa perihnya.
"Sial! Sial! Sial!" Gerutu Alfero setengah mampus menendang motor sang lawan yang menyebabkan luka baru di lututnya.
Sebuah seringai membalas umpatan yang Alfero layangkan dengan geram saat dia membaca gerak gerik Alfero yang akan menendang motornya. Namun, Alfero kalah cepat dari cowok itu yang lekas menghindar.
"Apa? Siap dengan kekalahan lo kali ini?" Tanya sang lawan dengan pandangan yang fokus pada dua titik. Antara jalan gelap didepan. Dan Alfero yang tidak membalas pertanyaan itu. Malah terkesan mengabaikan dan bersikap acuh tak acuh.
"Kalo nanti lo kalah. Bolehlah cewek itu jadi budak gue selanjutnya!" Serunya membuat Alfero mendengkus.
Cowok itu semakin gencar memprovokasi keadaan yang menyudutkan Alfero. Dimana posisinya yang terpojok diujung garis aspal dan disisi tebing yang curam.
"In your dreams, sialan!"
Tawa keras memenuhi jalan yang sepi itu. Dia seolah mengejek Alfero secara terang-terangan. "Mimpi itu harus dikejar. Jadi wajar kalo gue ngincar cewek itu."
Senyum sadis terukir apik di lengkungan bibir Alfero saat menatap kedepan. Tepatnya ke arah garis finish yang sebentar lagi akan menentukan siapa pemenangnya di balapan kali ini. "Seneng banget ngicar bekas gue. Nggak mampu nyaingin ya?" balas Alfero membuat lawannya terdiam. Skakmat!
Kemudian Alfero kembali menacu laju motornya diantara jalan yang curam itu. Kecepatanya seimbang dengan jalan yang berlengak-lenggok. Alfero melirik kaca spion saat sang lawan mengejar lajunya. Menghimpit tubuh itu diantara jurang yang curam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALF ||FRCZ 201 [New Version]
Teen FictionUsai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa...