27. TERSESAT DIHUTAN
Maaf ya. Update kemaleman. 22.25 Wib.
Target vote 115
Komen 120 bisa gk sih?
Klo bisa update cepet. Eh?Tandai kalo ad typo. Gk sempet bca ulng karena ngantuk berat. ;))
Selamat membaca.
"Baik enggaknya seseorang itu tergantung cara kamu memperlakukan orang itu. Jika cara kamu benar akan di balas baik. Tapi jika cara kamu salah, maka kebalikannya."
.
.
.Delvin yang mendengar bahwa ketua geng mereka hilang bersama salah satu adik kelasnya dengan segera memberitahukan kepada pembina yang ikut serta.
Pada keadaan yang semakin larut. Diikuti kabut yang datang. Berita tadi telah sampai keseluruh siswa Smantera. Semua anak yang masih jejalah diwajibkan untuk menjaga anggota kelompoknya agar tidak tertinggal dan berakhir hilang. Mereka juga diwanti-wanti agar tidak aneh-aneh dalam perjalanan.
Para anggota Dewan Ambalan dan beberapa alumni pramuka yang datang ikut serta membantu pencarian itu. Selagi sebagian dari mereka mengoordinasi jelajah agar terus berlanjut dengan lebih hati-hati agar tidak hilang lagi.
"Berapa orang yang hilang?" tanya Delvan Putra Pazrial. Ia adalah alumni pramuka angkatan 8. Ia juga pemipin di angkatan pada masa itu. Orang yang memiliki sifat keras dan tegas dalam memimpin barisan.
"Dua Kak," jawab Karin yang ditanya.
"Perkiraan hilang disekitar mana?" lanjut tanya Kharez Albrean Pandegra. Manusia kaku yang saat ini sedang disibukkan oleh kegiatan berbau jalanan dan antek-ateknya lampu merah.
"Kata Martiorus disekitar pos 2 ke pos 3," sela Delvin menjawab cepat.
Mendengar pos itu. Delvan dan Kharez saling adu pandang. Mengingat kejadian itu akan terulang lagi diangkatan Adek kelasnya. Perjalanan dipos itu termasuk curam. Selain jalanan yang berlika-liku, kanan kiri yang dikerumini pepohonan rindang. Kemungkinan baik-baik saja akan menipis. Meningat betapa buruknya cuaca hari ini yang berkabut tebal.
"Delvin, ayo sekarang," ajak temannya yang akan mencari keberadaan ketua geng Ferocioz dan adik kelasnya.
"Gue tinggal ya Bang, Rin," pamit Delvin kepada Kakak alumni dan Karin.
"Hati-hati. Lo jangan sampe kenapa-kenapa," ujar Karin ditengah kekhawatirnya terhadap Delvin.
"Pasti."
Delvan mendengkus kasar sebelum menarik lengan Delvin secara paksa. "Lo pada belum tahu seluk beluk hutan ini seperti apa. Jangan gegabah mengambil tindakan," tutur Delvan memperingati.
"Tapi Bang. Dua temen gue hilang. Gue harus pergi nyari mereka sebelum hal buruk terjadi," sangkal Delvin cepat.
"Ini lagi kabut. Pencarian lo pada bakal sia-sia karena penglihatan kita tertutup sama kabut," jelas Delvan lagi.
"Persetanan! Minggir bang! Gue harus pergi," decak Delvin tergesa-gesa mengejar teman-temannya yang sudah berjalan lebih dahulu.
"Anak itu," geram Delvan.
"Tahan emosi lo. Mending kita ikut bantuin," jelas Kharez bijak. Ia memberi aba-aba kepada alumni lain untuk membantu Karin dan Dewan Ambalan yang ada untuk menjaga dan mengawasi keadaan jelajah malam ini. Masih ada 3 kelompok yang dalam perjalanan menuju ke tenda.
Dilain sisi. Delvin, dan 2 teman laki-laki Delvin bergerak untuk menelusuri jalan diarea pos 2 ke 3. Mereka yakin bahwa Alfero dan Sekar tersesat di daerah situ. Karena selain jalan yang curam dan pohon rimbun menjadi alasan mereka bisa tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALF ||FRCZ 201 [New Version]
Roman pour AdolescentsUsai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa...