37. HILANGNYA SI GADIS PINCANG.
Heyyow Bow.
Tepat dimalam tahun baru yg tinggal beberapa jam berganti. ALF hadir menemani kalian, kaum rebahan yg suka berhalu.
Target vote 250 komen 510 dalam sehari bisa? Karena saya mau menuhi update doubel hari ini dan besok.
Happy Reading.
"Ternyata, berkabar dengan manusia yang belum bisa 'move on' dengan masa lalunya sama saja dengan bunuh diri." Arr..
.
.
.
Di lain tempat. Di rumah sederhana milik Kakek dan Nenek yang merawat Sekar sedang di landa kecemasan. Karena cucu kesayangan mereka belum pulang ke rumah. Kecemasan dan ketakutan menguasai diri mereka. Apalagi akhir-akhir ini Sekar selalu pulang telat dengan keadaan yang terluka. Entah apa yang dilakukan gadis itu. Sang Kakek dan Nenek terus berpikir positif meskipun tidak bisa menampik bahwa beberapa hal negatif turut menyelimuti."Sekar belum pulang Nek?" tanya Kakek yang terbaring di kasur usang. Tubuh Kakek sedang sakit akibat lelah mengelola kebun dan sawah. Pikiran Kakek bercabang antara Sekar dan sakitnya.
Nenek mendekat kearah Kakek. Raut lelah tercetak jelas diwajah keriput itu saat mengetahui cucu mereka belum pulang sejak 4 jam yang lalu. "Belum Kek, Nenek takut terjadi apa-apa sama Sekar."
"Kemana anak itu?" Kakek bangun dari tidurannya. Menatap sang Nenek yang terlihat kelelahan memikirkan Sekar. "Kakek mau cari Sekar di sekolah, siapa tahu Sekar di sekap di gudang kayak bulan-bulan kemarin," katanya. Mengingat kejadian saat Sekar disuruh salah satu temannya mengambil barang digudang yang berada diujung sekolah. Tapi malah Sekar yang dikunci kedalam gudang membuat Sekar mengalami trauma berkepanjangan.
"Jangan Kek, Sekar nggak ada di sekolah. Nenek udah tanya sama teman-temannya. Mereka nggak tau keberadaan Sekar," cegah Nenek kembali menangisi kepergian Sekar yang ke beberapa kalinya. Cucunya itu pasti sedang ketakutan karena sering dikerjain sama siswa-siswi SMA Lentera atau anak nakal lainnya.
Kakek memeluk tubuh Nenek. Menguatkan Nenek agar tidak bersedih mendengar kabar Sekar yang hilang. Mereka saling berpelukan satu sama lain. Sampai suara dari luar rumah membuat mereka melepaskan pelukkanya.
"Kakek? Nenek?" panggil Arulina dari luar rumah. Arulina sama cemasnya dengan Kakek dan Nenek saat mengetahui Sekar yang menghilang.
Saat pintu terbuka, Arulina langsung memeluk Kakek dan Nenek. Menguatkan mereka agar Sekar cepat ketemu dan bisa bersama mereka lagi.
"Kakek sama Nenek tenang ya. Aku akan cari bantuan agar Sekar cepat ketemu," ucap Arulina dengan nada memohon agar mereka tidak terlalu cemas memikirkan Sekar yang menghilang. Kesehatan Kakek dan Nenek adalah poin utama agar tidak sakit saat mencari Sekar.
Sekar, seorang gadis malang yang dibuang sama orang tuanya. batin Arulina melipat bibir saat sederet kalimat itu muncul di kepalanya. Cewek itu mengetahui apa yang Sekar rasakan meskipun Sekar tidak bercerita tentang masalahnya.
"Tolong bantu kami agar Sekar cepat ketemu dan bisa bersama dengan kami lagi nak." Nenek mengusap air mata. Menatap Arulina dengan pandangan memohon. Lagi-lagi mereka merepotkan gadis itu saat Sekar menghilang.
Lantas Arulina mengangguk guna menenangkan sang Nenek. Ia menyatukan tangan Kakek dan Nenek untuk digenggam. "Arulina janji. Sekar pasti ketemu secepatnya. Kalian jangan khawatir lagi. Nanti aku minta bantuan sama teman-teman."
"Kamu juga hati-hati saat mencari Sekar. Orang jahat banyak berkeliaran di jalan," peringat Kakek kepada Arulina.
"Iya Kek, kalo gitu Arulina pergi dulu ya. Doakan Arulina agar Sekar cepat ketemu," pamit Arulina diangguki cepat dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALF ||FRCZ 201 [New Version]
Teen FictionUsai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa...