Part 15: Maling

3.4K 538 450
                                    

"ADA LAGI?"

Suara teriakannya Jessi kedengaran di dalam ruang rapat.

"Busettt!" Lucas geleng kepala sambil mukul-mukul telinganya. "Keknya lo bisa deh gantiin toa masjid."

"Eh sumpah!" Jessi udah emosi. "Pencurinya datang lagi gitu?"

Taeil ngangguk. "Dan korban kali ini rumah yang di lorong sebelah kiri."

Hendery ngernyit bingung. "Kemaren sebelah kanan sekarang kiri. Besok depan keknya."

"Curigoy." Yuta buat muka serius.

"Sok mikir lo, Tuy." Johnny ngakak.

Yuta yang tadinya serius langsung ngakak. "Eh anjir lo, gue mau ngebantu mikir malah diganggu. Dari pada nggak guna kan yah."

"Gini aja." Hwasa narik nafas. "Kita bagi tim deh!"

Semua auto bingung. Buat apa mereka bagi tim?

"Buat bantu jaga, dari pada kita nggak berguna kan?" Hwasa angkat dua tangannya. "Gimana?" Dia nanya pendapat temen-temennya.

Doyoung ngangguk setuju. "Boleh sih. Yaudah gas, gimana rencana lo?"

"Kejadian tadi malam jam berapa, Il?" Hwasa natap Taeil.

"Jam satu subuh."

Kun geleng-geleng kepala. "Emang jam-jam overthink."

Hwasa benerin rambutnya. "Ide gue gini." Dua majuin badannya dikit. "Kita kan dua puluh dan gue liat-liat ada empat titik yang emang lorongnya itu sepi banget di jam sembilan ke atas."

"Trus?" Solar natap bingung.

"Kita bagi empat kelompok dan ngejaga. Sampe jam lima subuh. Gimana?"

"Besok hari Selasa, gue libur. Gas!" Hendery kesenangan.

"Ye, seneng lo pendosa!" Lucas mukul bahunya Hendery.

"Setuju nggak nih?" Hwasa nanya lagi buat mastiin.

"Boleh." Taeyong ngangguk.

"Setuju." Xiaojun jawab.

"Kalo ada yang nggak setuju bilang dari sekarang." Hwasa lipat dua tangannya depan dada.

"Kalo kayak gitu, kita nggak boleh ngumpul." Winwin ngomong. "Soalnya kalo mereka liat kita ngumpul berarti mereka nggak bakalan nyuri dan kita nggak bisa nangkap mereka."

"Nah iya!" Yangyang ngangguk. "Gue setuju sama Winwin. Soalnya polisi sekarang jaga cuma di titik yang pernah ada kejadian, nggak mewaspadai tempat lain."

"Sama, setuju juga gue sama Winwin." Yuta ikutan.

Chaerin nahan ngakak. "Setuju apa ikut-ikutan lo hentai?"

Yuta senyum miring terud kedipin sebelah matanya.

"Liat sikon aja kalo gitu." Lisa sandaran di dinding. "Kita juga sembunyi tapi jangan sampe kita yang dikira maling."

"Yah, senjata makan ayam itu namanya." Lucas ngakak.

Jungwoo ngakak denger omongannya Lucas. "Makan tuan heh!"

"Oh iya, makan tuan."

"Ya makanya hati-hati." Dara ngingetin lagi. "Kita gagal, kita jadi tersangka."

Taeyong ngangguk. "Setuju gue sama Dara. Kita gagal, kita yang kena."

"Tapi kan kita organisasi bareng polisi nggak mungkin bakalan ditangkap." Jaehyun ngelak.

"Walaupun Jae, kalo misalnya kita di tempat kejadian dan udah ada bukti yang kuat yah percuma." Taeyong ngebalas.

"Dengerin!" Kun nepuk-nepuk bahunya Jaehyun.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang