Chapter 83: Pisah

2.4K 497 214
                                    

Sabtu pagi, sebelum Winwin berangkat mereka dipanggil pak komandan disuruh bagiin sembako bantuan COVID dari pak gubernur.

"Dibagiin kemana pak?" Yuta nanya.

"Nanti kalian ikut aja, ke Malalayang kalo nggak salah."

"Satu rumah satu?" Jessi nanya.

Pak komandan ngangguk. "Satu rumah satu."

"Yaudah deh, kuy!" Jaehyun keluar dari ruang kerja pak komandan diikutin sama yang lain.

Mereka naik mobil yang udah disiapin sama polisi. Perjalanan makan waktu 15 menit.

"Njir, pedalamanan mana nih?" Johnny natap sekeliling.

"Kita bakalan bagiin ini di perumahan Puri Indah Permai II. Nanti kalian bagi jadi beberapa kelompok kecil, ada yang ke bagian depan ada yang bagian belakang." Salah satu pak polisi yang ikut ngasih arahan.

"Oke siap pak!" Hendery angkat jempol.

Satu orang bawa dua sembako. Mereka bagi dua kelompok, satu kelompok sepuluh orang. Jadi sekali jalan satu kelompok bisa ngasih ke 20 rumah.

Kelompok satu ada Taeil, Doyoung, Jaehyun, Taeyong, Yuta, Winwin, Ten, Solar, Dara, Jessi.

Kelompok dua Kun, Yangyang, Johnny, Hendery, Xiaojun, Lucas, Jungwoo, Chaerin, Lisa, Hwasa.

"Pagi!!" timnya Kun teriak bareng.

"Pagi sapa?" Tante-tante teriak dari dalam rumah. [Pagi siapa?]

"Koprasi tan!" Lucas jawab asal.

"Anjim Cas!" Chaerin ngakak.

"Sorry nda ada orang!" [Sorry nggak ada orang!]

"Lah???" Semuanya cengo.

"Bansos tan! Bansos!" Hwasa teriak lagi.

Nggak sampe tiga pintu rumah kebuka. "Oh bansos, maso sini maso... " [Oh bansos, masuk sini masuk... ]

"Giliran bansos baru cepet." Yangyang nahan ngakak.

Kun bawa masuk satu plastik bansos. "Ini tan, dari gubernur katanya."

"Ohhh dari gubernur, makase dang eh samua." [Ohhh dari gubernur, makasih yah semua.]

"Iyaa, sama-sama tan." Jungwoo ngebalas.

Beda lagi cerita di tim satu.

"Pagiiii! Permisi? Ada orang?" Jessi manggil-manggil di depan satu rumah.

"Nda orang di rumah itu dek, dorang da kaluar." Malah tetangganya yang nyaut. [Nggak ada orang di rumah itu dek, mereka lagi keluar.]

"BANSOS BANSOS!"

Klek!

Pintu rumah itu kebuka.

"Nah kan... " Jaehyun nahan ngakak. "Emang harus diteriakin bansos baru keluar."

"Dikira kita mau minta sumbangan apa." Doyoung natap sinis, baru rumah pertama udah buat dia emosi.

Taeil senyum. "Pagi om, ini mau bawa bansos dari gubernur."

"Oh iyo tunggu om buka pagar." Si om ambil sandal dan jalan buka pagar rumahnya. [Oh iya tunggu om buka pagar.]

"Satu om satu... " Ten tepok jidat waktu si om mau ambil dua plastik dari tangannya.

"Yastajim ngelunjak anjing." Dara nahan emosi.

"Oh satu, iyo dang makase eh... " si om senyum lebar. [Oh satu, okey deh makasih yah... ]

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang