Part 68: Mikir

2.6K 498 165
                                    

Paginya nggak semua bisa datang ke kantor polisi. Dari 19 orang cuma bisa tujuh orang yang datang.

Taeil, Jessi, Solar, Winwin, Taeyong, Lucas, sama Yangyang.

"Eh anjir lu lagi kelas?" Lucas nengok ke Yangyang.

"Yoay dong!" Yangyang ngangguk. "Kelas gue jam tujuh."

"Trus ngapain lu ngikut? Kenapa nggak bareng Doyoung sama Ten di kosan?" Taeyong heran sama kelakuan temennya.

"Ya kan bisa masuk lewat hp. Dahhh santai aja kali. Penting kan gue masuk daripada gue bolos? Hah... hayoo... "

"Serahhh dah serahhh... "

"Pagi pak ganteng!" Solar kedipin matanya ke bapak yang jaga pintu depan.

"Eh pagi dek... kasus lagi?"

Tujuh orang itu ngangguk. "Biasalah pak, nggak pernah tenang ini Manado."

Jessi masuk duluan ke dalam diikutin sama lainnya dari belakang.

"Permisiii!" Taeil buka pintu ruangan pak komandan pelan-pelan.

"Pakeettt! Asiaaapp!" Lucas teriak juga dari belakang.

"Punten!" Yangyang ikutan ramein.

Pak komandan berdiri nyambut mereka. "Pagi... "

"Pagi pak." Taeil senyum lebar.

"Duduk... duduk... "

"Eh maaf pak, kursi dua doang yakali lima lainnya ngelantai." Jessi bingung sama jalan pikiran ayahnya.

Pak komandan cengo, baru nyadar. "Lah iya... "

"Dah kita berdiri aja. Mulai darimana?" Jessi lipat dua tangan depan dada dan natap bokapnya datar.

"Informasi yang kalian dapat apa aja?"

"Pak Wanto sama Pak Jeki ada masalah dari dulu. Mereka tinggal satu rumah, pake satu mesin air, dan terjadilah masalah pembayaran yang bikin tuh dua manusia konflik." Solar mulai jelasin info yang udah dia sama lainnya diskusi.

"Mulailah darilah situlah mereka lah berdebatlah, sampelah akhirnya lah, dendam lah." Lucas ikut-ikutan.

Yangyang nahan ngakak. "Bodo Cas bodo... "

Pak komandan ngangguk-ngangguk. "Ada lagi?"

"Malam itu mereka lagi minum-minum pak sambil main kartu. Pak Wanto ini kalah dan pak Jeki kayak ngejek gitu, bercandalah istilahnya. Tapi karena udah mabuk kan nggak sadar diri, terus akhirnya pak Wanto emosi dan nikam pak Jeki." Winwin juga bantu jelasin apa yang dia tau.

"And last but not least!" Lucas tiba-tiba tepuk tangan. Dia jalan maju berdiri samping pak komandan. "Istrinya pak Wanto selingkuh sama pak Jeki! Bam bam bam bam!"

Pak komandan melotot kaget. "Wow."

"Keren kan pak?" Lucas naik turunin alisnya.

"Banget!"

"Wahh! Jess!" Lucas nunjuk pak komandan. "Tikam Jess!"

"Eh? Heh!" Pak komandan melotot dan nabok Lucas tapi si Lucas ngehindar.

"Jahat banget lo Cas!" Taeyong ngakak.

Pak komandan dehem, tegakin badan berusaha buat fokus lagi. "Cuma itu aja informasinya?"

Tujuh orang ini ngangguk.

"Sejauh mata memandang dan telinga mendengar serta tubuh melangkah, itu aja sih pak." Yangyang senyum lebar.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang