"Lo kenapa sih?" Lucas natap Ten yang dari tadi duduk bukannya rebahan. Bukan apa-apa yah, bolsak dia sama Ten kan sebelahan walau ada jarak dua lantai.
Kalo Ten duduk sandaran ke dinding otomatis kan natap dia, kan ngeri :")
"Laper gue." Ten pegang perutnya.
Lucas cengo, ternyata lima belas menit si Ten kek gitu cuma karna lapar. "Ya kalo lo laper yah lo makan samsudin! Mie, telor, sama nasi masih ada di belakang!"
"Gue lagi pertimbangin mau makan apa nggak." Ten hembusin nafas panjang.
"Anjrit!" Lucas mukul bolsak. "Bikin emosi lo ah!"
Ten natap datar temennya. "Gue yang laper lo yang ribet."
"Lah lo gangguin gue tidur pret!" Lucas decak kesel. "Lo ke dapur deh, masak sana mie cepetan. Nggak bakalan nyesel percaya sama gue."
"Hmm... " Ten mikir bentar dulu.
"Sekarang aja sepuluhhhh sebelas dua belas! Gue banting beneran lo ini!"
Akhirnya Ten berdiri dan jalan keluar dari kamar.
"Eh? Tumben lo makan." Lagi asik masak Taeyong keluar dari kamarnya.
"Laper gue."
"Kirain gue Yangyang." Taeyong jalan ke wastafel buat nyuci gelasnya.
Ten ngangkat dua bahunya. "Tau tuh anak. Keknya udah tobat insom."
Taeyong ngakak. "Lo masak apa?"
"Mie soto, lo mau juga?"
Taeyong geleng kepala. "Nggak, makasih."
"Yaudin." Ten matiin kompor, mienya dia udah masak. Dia pindahin ke piring terus abis itu nyuci panci yang dipake.
"Balik yah."
Ten ngangguk. "Yoay."
Selesai nyuci dia jalan balik ke kamar bawa piringnya. Masuk kamar dia kira Lucas masih bangun eh ternyata udah ke alam mimpi.
Akhirnya dia makan sendiri walau tadi niatnya dia bagi dua. Padahal mie nya cuma sebungkus :")
***
Pagi hari Hendery sama Xiaojun jalanin aksinya. Waktu lainnya jalan mau pergi kerja mereka ketemu lagi Evan sama ibunya. Mulai deh mereka bermuka dua di depan si tante.Hwasa natap Hendery coba ngasih kode biar abis ini bisa lanjut jalanin rencana mereka.
Hendery yang ngerti cuma ngangguk doang.
"Dadah Evan... " semuanya pamit satu-satu.
"Ngoni dua?" [Kalian berdua?]
Hendery sama Xiaojun geleng kepala. "Hari ini jadwal kita libur tan." Xiaojun jawab.
"Ehm, tante hari ini sibuk?" Hendery mulai aksinya.
Si tante geleng kepala.
"Evannya boleh kita ajak main nggak tan?" Xiaojun motong, dia kurang yakin sama Hendery.
"Aduh!" si tante ketawa. "Evan nakal, kasiang nanti ngoni." [Evan nakal nanti kalian yang kasian.]
"Masa sih? Keliatannya nggak nakal." Xiaojun tetep coba nego. "Boleh yah tan? Saya gemes soalnya, kan dari kemarin pengen main tapi kerja."
"Aduhh... gimana yah."
"Nggak bakalan kenapa-napa kok tan Evannya." Hendery ikutan bantu soalnya dia udah ngerti rencananya Xiaojun.
"Okey dang, mar satu jam jo neh? Tante momasa jo tre rabu-rabu." [Okey deh, tapi satu jam aja yah? Tante masak cepet-cepet dulu kalo gitu.]
Hendery sama Xiaojun ngangguk kompak. Segampang itu ternyata, mereka kira bakalan susah buat ngebujuk si tante.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Organisasi Bobrok [END]
HumorAnak-anak yang cuma bisa ditemuin di Manado, dengan alasan nyari duit buat bantu ekonomi keluarga. Tapi dibawa masuk dalam organisasi buat jadi relawan. Seru dapet, pengalaman dapet, teman baru dapet, hal baru juga dapet. WARN: ⚠️ BxB ⚠️ LOKAL ⚠️ O...