Part 58: Berantem

2.6K 502 388
                                    

Tarik nafas dulu shayyyy😌



Jam sembilan malam mereka kumpul, kurang Taeyong karena lagi ada kerjaan.

"Gimana tadi?" Taeil nanya.

"Aman, banyak plastik yang ke kumpul." Jessi jawab. "Tapi gue, Dara, sama Winwin udah ada pemikiran nih tuh plastik-plastik bakalan dikemanain gitu... ada beberapa ide, kayak Winwin ngasih ide dibikin meja hias, gue kasih ide bikin kursi, terus Dara dia bilang bisa bikin pajangan."

"Trus?" Johnny nanya.

Ten natap Winwin. "Keren sih itu. Jadi nanti pake proses peleburan kan?"

Winwin ngangguk antusias. "Iya."

"Nanti mejanya bisa dibuat berbagai motif. Atau selain plastik bisa juga kayu-kayu bekas, disusun dan dibuat motifnya sendiri buat jadi meja hias atau kursi hias." Ten jelasin.

"Ah bisa juga itu." Hwasa tepuk tangan. "Gue pernah liat, kayu bekas yang dibuat jadi tempat duduk atau meja."

"Trus menurut lo semua gimana?" Jessi tanya.

Semuanya diem sampe akhirnya Johnny yang buka suara duluan. "Ada beberapa hal yang sebenarnya nggak gue setuju dari awal."

"Maksudnya?" Solar nanya bingung.

"Menurut gue dengan kita bantuin ngasih rumah susun ke mereka udah lebih dari cukup sih. Kita juga nggak perlu turun tangan sampe segininya. Ya gue tau kita organisasi bantu tapi kan tetap kita juga ada kesibukan masing-masing. Jadi menurut gue biarin ajalah mereka yang berkresasi." Johnny bilang semua yang dia rasain.

"Ada benernya juga, tapi kan lo tau John mereka tuh kayak manusia-manusia yang emang harus dituntun." Chaerin ngebantah.

"Iya. Emang mereka harus dituntun tapi nggak semua kita yang tuntun terus kan? Biarin mereka bertanggung jawab sama diri mereka masing-masing."

Jessi dehem. "Gue sebenarnya ada pikiran gini yah... gue tuh mau rekrut mereka jadi pekerja."

Doyoung ngernyit bingung. "Pekerja apa maksud lo? Nanti lo yang gaji mereka gitu?"

"Iya gitu maksud gue." Jessi anggukin kepala. "Anggap aja ini percobaan, kita bakalan hasilin meja, hiasan, kursi dari plastik. Nanti kan Lis lo yang bakalan bantu promosiin."

Lisa angkat jempol kirinya karena tangan kanannya lagi dia pake buat ngupil.

"Jadi gue bakalan buat usaha juga dibidang daur ulang ini, dengan mereka yang jadi pekerjanya."

Jaehyun sandaran ke tembok. "Lo manfaatin mereka dong?"

"No!" Jessi geleng kepala. "Ini saling menguntungkan menurut gue. Mereka dapet gaji gue juga dapet penghasilan."

"Bukannya mereka kerja buat pemerintah?" Xiaojun ikutan nanya.

"Mereka kerja buat pemerintah bantu dalam mengurangi sampah. Mereka juga tinggal di rumah susun itu nggak gratis tapi mereka bayar dengan ngangkat sampah, nyapu, yah kayak gitu. Jaga lingkungan pasar jadi lebih bersih atau kalo pemerintah mau ngasih pekerjaan juga bisa." Jessi jelasin.

Yangyang natap Jessi heran. "Ya kalo gitu berarti lo jangan nambah beban mereka juga."

"Nggak! Gue nggak nambah beban mereka tapi dengan gue ngasih mereka kerjaan mereka juga dapat duit kan?"

"Nah eta!" Chaerin tepuk tangan. "Jadi simbisosis mutualisme. Saling menguntungkan."

"Nggak ada salahnya sih itu tapi kan Jess semua nggak bakalan berjalan segampang apa yang kamu jelasin ini." Taeil coba bantu tenangin karena semua udah keliatan mulai emosi.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang