Chapter 92: Sidang

2.5K 511 680
                                    

Selama tiga bulan nyiapin skripsi, akhirnya hari ini itu empat orang sidang secara online.

Paling kasian sih Yangyang karena dikabarin jam sepuluh malam, besoknya jam delapan langsung sidang.

"Huahhh anjim! Gimana nih? Gue blum persiapan! Halah kampret!" Yangyang dan segala kerempongannya.

Kun sama Xiaojun bahkan sampe capek tenangin si Yangyang. "Santai... nggak usah nangis."

"Bibir lo mata sapi nggak usah panik!"

"Bibir mata sapi?" Xiaojun ngernyit bingung.

Tapi paginya waktu sidang Yangyang bisa lewatin.

"Dengan sangat menyesal kami nyatakan... anda tidak lulus."

Yangyang cengo, diem. "Oh... "

Kun yang temenin di samping malah udah melotot kaget. Yangyang dinyatakan nggak lulus, dia yang panik.

"Oh aja?"

Yangyang garuk-garuk kepalanya. "T-terus harus gimana bu?"

"Halah! Nda asik ngana eh!" si ibu dosen malah ngelawak. [Halah! Nggak asik kamu ah!]

"Heh?"

"Nangis kek, apa kek, ini cengo doang! Saya kan mau ngeprank juga kayak yang lain."

Yangyang garuk-garuk kepalanya. "Oh kirain... aelah bu! Buat saya sport jantung aja."

"Nggak asik kamu ah! Nggak seru. Udah, sampe sini pertemanan kita. Nanti perbaiki skripsinya yah. Kamu lulus."

Yangyang ngangguk. "Makasih bu... " selesai pertemuan dia langsung berdiri dan lompat meluk Kun. "YESSSSS!"

Kun ngakak, dielus-elus kepala pacarnya. "Good job!"

"Gilaaaa! AKHIRNYAAA BAKALAN ADA GELAR DI NAMA GUE WOYYY!"

Kun ngakak lagi, dia ngerti sih gimana rasanya jadi Yangyang sekarang.

Beda lagi sama Ten yang malah tiba-tiba jadi lalod.

"Ten kamu orang apa?" Ditanya sama dosennya.

"Orang kristen bu."

Ibu dosen sama dosen lainnya ketawa bareng. "Bukan loh... maksud ibu asal darimana."

"O-oh.. ah... " Ten ketawa canggung. "Tangerang bu."

"Oh begitu. Oke, keputusan sidang terakhir kamu dinyatakan lulus. Selamat... "

Ten kaget, dia ngusap mukanya nggak percaya. "Makasih bu, makasih pak!"

Di samping laptop, ada hpnya yang lagi vcan sama Johnny. Selesai pertemuan dia langsung ambil hpnya. "Gue lulus Johnn!"

Mata udah berkaca-kaca. Kalo ada Johnny bahagianya pasti bakalan lebih lengkap. "Gue lulus weh!"

Johnny ikut bahagia, seandainya nggak LDR udah dia peluk si Ten. "Good job! Lo layak buat dapetin itu."

"Aaaaa!" Ten nafas legah. "Akhirnyaaa!"

"Sorry karena gue nggak bisa temenin lo di sana."

"Nggak papa. Tapi lo pulang kan waktu gue wisuda?"

Johnny ngangguk. "Gue usahain."

Beda lagi sama Doyoung. Belum mulai sidang udah gugup duluan, sampe harus ditengain satu kosan sebelum lainnya berangkat kerja.

"Gong tenang aja! Lo gugup gini yang ada bakalan nyiksa diri." Taeyong coba tenangin.

Doyoung emang nggak panik kayak teriak sana sini, tapi dia lebih ke diem dan banjir keringat.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang