Part 36: Pdkt

3.4K 514 497
                                    

"Bikin nasi sama telor aja nggak usah mie."

"Tapi gue pengen mie." Ten ambil mie di lemari.

Selesai tadi ngasih dana ke pak ustad mereka langsung balik kosan. Gantian mandi terus duduk bentar di lobby baru masuk kamar.

Tapi kira-kira jam dua belas Ten laper jadi dia mutusin buat ke dapur pengen masak mie. Sialnya malah ketemu sama si Johnny yang juga pengen makan kata dia.

Johnny senyum liat Ten yang mulai masak. "Bikinin gue juga dong."

"Lo mau soto?"

Johnny ngangguk. "Semuanya gue embat sih."

"Pantes... " Ten ambil lagi satu bungkus mie.

"Pantes apa?"

"Nggak papa." Ten geleng-geleng kepala.

"Gue seneng." Johnny sandaran di pinggir wastafel.

Ten ngernyit bingung. Dia tutup pancinya biar mienya cepet matang. "Seneng kenapa lo?"

Johnny senyum lebar dia deketin Ten terus pegang dua pipinya Ten. "Ini pipi makin mbul. Lo makin keliatan lucu nggak kek yang pertama kali angin tiup lo terbang."

"Woy! Pipi gue! Aelah!" Ten tarik tangannya Johnny. "Gila lo hah?"

Johnny ngernyit bingung dia tarik tangan kanannya Ten. "Ini kenapa?"

"Dicakar anjing tadi."

"Kok bisa? Anjing yang di mana?"

"Yang waktu itu ngejar kita selesai BBQ. Tadi nggak sengaja ketemu waktu nyari sumbangan."

"Udah diobatin? Ntar infeksi, ke dokter deh!"

Ten narik tangannya. "Udah diobatin ini sama Winwin. Pake segala ke dokter lo kata gue anak presiden apa."

"Yakin si bebelac obatinnya bener?"

Ten ngangguk. "Cuma dicakar doang bukan digigit."

"Ya walaupun tetep aja jaga-jaga." Johnny jadi khawatir sendiri. "Ntar lo rabies satu kosan yang kena."

"Yakali anjir!" Ten ngakak dia balik badan terus angkat mie yang udah matang. Dibagi di dua mangkok.

"Heh heh heh! Ini kenapa punya gue yang lebih banyak? Nggak! Nggak! Bagi yang bener."

Ten narik mangkoknya. "Nggak! Gue baginya udah bener ini."

"Wah gila! Nggak lulus SD berarti lo nggak bisa pembagian."

Ten meletin lidahnya terus dia jalan keluar.

Mereka berdua mutusin buat makan di atas. Selagi nggak ujan dan cuaca juga mendukung.

"Enak juga duduk di sini." Johnny natap sekeliling.

"Emang. Dari mana aja lu om?"

"Dari tadi ngejar masa depan."

"Dih!" Ten jijik sendiri dengernya. Dia mulai aduk-aduk mienya, ditiup terus makan. "Aaa... enak banget emang ini mie."

Johnny senyum natap Ten. "Makan banyak-banyak yah lo trus jangan dimuntahin."

"Udah lama juga gue nggak muntahin lagi makanan yang gue makan."

"Bagus, nggak usah muntahin kan ujung-ujung tetep keluar jadi tai."

"Eh gue lagi makan anjir!"

"Behahaha, bodoamat."

"Nggak seru lo ah!" Ten benerin duduknya. "Lagian itu semua juga karna lo."

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang