Budayakan vote sebelum membaca
***
Keesokan harinya ketika Allura membuka mata hal pertama yang disadarinya bahwa ia telah tertidur diatas tubuh Gerald dengan dekapan erat. Dengan perlahan Allura bangkit tanpa menimbulkan suara yang membangunkan Gerald, ia berdiri di sisi ranjang melihat punggung pria itu dengan segera ia meraih selimut dan menutupi tubuh pria itu.
Allura menatap jam yang menempel di dinding menunjukkan pukul 5 pagi. Allura seketika kaget karena penerbangan mereka pukul 7 pagi, walaupun mereka pergi dengan private jet tapi tetap saja mereka harus on time.
"Gerald...bangun ini sudah jam 5 pagi" ucapnya sambil menguncang-guncang tubuh Gerald.
"hmmm" balas Gerald lalu bangkit dari tidurnya.
"Cepat mandi, aku ingin segera sampai disana" kata Allura dengan antusias.
"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" ucap Gerald sambil tersenyum jail.
Allura tersenyum malu lalu menganggukkan kepalanya. Didalam kamar mandi Allura merasakan sesuatu menyentuh bokongnya "enghhh" erangnya.
"Setelah menjadi istri baru menunjukkan sifat liarmu huh?" bisik Gerald sambil menyalakan shower dan mengatur suhu air itu agar sesuai dengan keinginannya.
Allura menggigit bibir bawahnya ketika tubuhnya di putar dan melihat tubuh kekar Gerald tanpa busana dan tatapannya jatuh pada kejantanan pria itu.
"Hentikan pikiran nakalmu, kita mandi bersama untuk mengulur waktu" ucap Gerald sambil meremas bokong kenyal Allura.
"Aku tahu" balas Allura sambil berjinjit dan menuangkan sabun ke tangannya dan mengusap sabun itu ke dada bidang Gerald, membuat pria itu mengerang pelan.
Mereka keluar dari kamar mandi dan segera bersiap untuk keberangkatan mereka ke Paris.
"Al perjalanan kita akan memakan waktu sekitar 6 jam, kalau kau lelah kau bisa tidur sekarang nanti aku yang akan membawamu ke pesawat" ucap Gerald.
"Aku tidak lelah kan baru bangun tidur, nanti aku juga bisa tidur lagi di pesawat" jawab Allura dengan senyuman lebar.
***
Paris 15.09
Sesampainya di Paris, Perancis. Gerald dan Allura masih harus berkendara selama 20 menit hingga sampai di sebuah apartment yang di sewa Gerald selama beberapa hari ke depan.
Didalam mobil, Allura terlihat melamun dan termenung
"Kenapa melamun?" pertanyaan itu mengembalikan kesadaran wanita itu.
"Tidak aku tidak melamun".
"Jelas-jelas aku melihatmu melamun, apa yang sedang kau pikirkan? apakah ini tentang Celine? ujarnya lalu menatap Allura yang sedang memperhatikan lalu lintas kota Paris.
"Tidak aku tidak memikirkan apapun, aku hanya terhipnotis oleh keindahan Kota Paris"
"Kalau begitu nanti aku akan menunjukkan keindahan Kota Paris pada malam hari"
"Benarkah?"
"Tentu saja"
Mobil mereka berhenti di sebuah lokasi dengan gedung-gedung mewah di sekelilingnya. "Wahh" Allura menatap kagum pemandangan disekitarnya. Suasana gedung apartmentnya terlihat sangat sepi.
"Aku menyewa satu gedung apartment ini, jadi hanya ada kita berdua" ujar Gerald seakan tahu isi pikiran Allura.
"Tapi itu terlalu berlebihan" balas Allura tidak percaya.
"Kenapa? inikan bulan madu kita jadi aku hanya ingin ada kau dan aku" tanya Gerald heran.
"Tidak hanya saja aku sayang pada uangmu kalau dihambur-hamburkan seperti ini
"Kau tidak usah khawatir bahkan kalau kau mau aku bisa membeli gedung ini sekarang juga".
Jawaban Gerald membuat kening Allura berkerut , niat mereka memang untuk berbulan madu tapi tidak dengan menghamburkan uang seperti ini.
"Sudahlah ayo masuk!".
Ternyata seperti ini rasanya menikah dengan orang kaya. Menginap di apartment mewah yang tentunya berhasil membuat Allura tercenggang melihat Apartment tempatnya untuk menginap beberapa hari kedepan.
"Apakah kita akan berjalan-jalan sekarang?" tanya Allura.
"Tidak sekarang, kita harus istirahat terlebih dahulu" jawab Gerald santai lalu membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk.
"Baiklah" balas Allura pasrah tapi ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Gerald.
"Nanti malam aku akan membawamu jalan-jalan" ucap Gerald sambil memeluk pinggang Allura dan memejamkan matanya. Menikmati aroma tubuh Allura.
Karena pelukan Gerald yang nyaman, Allura jadi ikut mengantuk dan memejamkan kedua matanya ikut tertidur disamping suaminya.
Setelah tiga jam berlalu Allura bangkit dari tidurnya dan berjalan ke balcony. Ia merentangkan tangannya dan terus menepuk-nepuk pipinya untuk memastikan apakah ia sedang bermimpi atau tidak.
Senyumnya mengembang ketika ia melihat Menara Eiffel dari balconynya. Ia menengok ke arah Gerald saat pria itu memanggilnya "Allura" panggil Gerald.
"Ya?" jawabnya lalu menghampiri suaminya yang sudah terduduk diranjang.
"Aku sengaja menyewa Apartment ini karena lokasinya berada persis di depan menara Eiffel".
"Terima kasih, aku sangat menyukai ini".
"Sekarang kau bersiap, kau tidak lupa kan kalau malam ini aku akan memperlihatkan keindahan Kota Paris pada malam hari".
Allura belum pernah mengunjungi kota paris karena ia orang miskin yang hanya mampu berandai-andai. Maka dari itu ia terlihat antusias ketika Gerald membawanya pergi untuk menikmati suasana kota paris pada malam hari.
Mereka pergi ke menara eiffel berjalan mengitari menara yang sangat terkenal itu. Senyuman pada bibirnya tak pernah luntur menghiasi wajah cantiknya. Ia mengingat perkataan orang jika pergi keparis belum terasa berkesan jika belum mengunjungi menara eiffel.
Dan disinilah Allura berada di taman Trocadero yang terletak di Palaisde Challiot yang memberikan pemandangan luar biasa karena ia bisa melihat keindahan menara eiffel dengan jelas.
"Kau senang bisa berada disini?"
"Tentu saja aku sangat senang, dulu aku selalu bermimpi untuk bisa pergi kesini. Terima kasih sudah mengabulkan keinginanku sejak kecil" ujar Allura sambil tersenyum tulus.
"Apapun untuk kalian".
Allura tidak membalas perkataan Gerald karena ia tahu Kalian yang Gerald maksud adalah dirinya dan calon bayi dalam kandungannya. Kemudian ia menengok kesana kemari. Kemana orang-orang? apakah sudah tutup?
"Taman ini serta menara Eiffel sudah aku kosongkan" ujar Gerald yang lagi-lagi berhasil menebak isi pikiran Allura.
"Kau gila? kau menyewa ini?" pekik Allura tak percaya.
Gerald mengangguk santai dan membawa Allura kepelukannya. Ia menatap manik mata biru Allura "Dance with me?" tanya Gerlad sambil memetik ibu jari dengan jari telunjuknya.
Allura terdiam bingung lalu setelah beberapa saat Gerald memetikkan jarinya terdengar sebuah musik yang mengalun lambat. Dengan sigap Gerald menaruh tangannya di pinggul Allura dan membawa tangan Allura ke atas pundaknya. Mereka berdansa dengan perlahan lalu Gerald membawa bibirnya menuju bibir Allura. Ia mencium Allura di depan Menara Eiffel dan di bawah sinar rembulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...