Author's POV
Hari ini adalah hari persidangan pertama untuk perceraian Gerald dan Celine, wanita yang dulu sangat ia cintai, wanita yang telah membuatnya menelantarkan Allura, istri keduanya yang selalu ia sakiti.
Gerald memasuki ruang persidangan, dia sangat mengharapkan Celine selalu datang dalam persidangan-persidangan selanjutnya agar mereka dimudahkan untuk bercerai. Dia duduk dimana seharusnya dia duduk, menunggu pihak dari Celine yang belum datang. Pintu ruangan terbuka, Gerald sudah mengetahui jika itu Celine dan pihak-pihak yang akan membelanya nanti.
"G... Kumohon, bisakah kita berbicara dulu
sebentar? Ak-aku benar-benar menyesal.. Aku mencintaimu!" tiba-tiba, Celine duduk berlutut disana, didepan kaki Gerald. Tangannya menggapai tangan Gerald namun Gerald tepis, rahang lelaki itu mengeras dan dia sama sekali tak melihat kebawah tempat dimana Celine memohon "Tidak, semuanya sudah diatur dan kau tak bisa seenaknya seperti itu," ujar Gerald, lalu dia memindai sekelilingnya, dia mencari keberadaan Dennis dan bayinya.Dia berdiri, membuat Celine tersentak
dibawahnya, lalu dia berjalan keluar dari Ruangan persidangan itu, "kau mau kemana?!" teriak Celine."Gerald, kau jangan sombong! dulu kau yang memohon padaku untuk menikahi putriku tapi sekarang kau ingin meninggalkannya!" ujar Maria yang tiba-tiba datang.
"Ini urusanku dengan putrimu, tolong jangan campuri urusan kami, permisi" ujar Gerald yang berusaha pergi untuk mencari keberadaan Dennis.
"Kau tidak ada bedanya dengan ibumu, kalian sama-sama rela merusak rumah tangga kalian sendiri demi nafsu." ujar Maria tiba-tiba.
"Apa maksudmu?"
"Jika kau selama ini berpikir Ibumu adalah wanita terhormat maka kau salah, dia tidak lebih dari seorang jalang"
"Jaga ucapanmu, yang jalang itu putrimu! bukankah seorang istri yang hamil anak pria lain itu juga jalang? permisi"
"Kau pikir kau siapa Gerald? kau hanyalah seorang anak...-"
"Mom cukup! biarkan aku yang menyelesaikan masalah ini, lebih baik kau pergi" Lerai Celine.
"Cih! kau memang benar, seorang istri yang hamil anak pri lain itu jalang, seperti ibumu" gumam Maria lalu melenggang pergi.
Untunglah persidangan belum dimulai, Gerald keluar dari pintu ruangan itu dan melihat Dennis sedang menggendong bayinya disana. "Dennis!" panggil
Gerald. Dennis menoleh kesamping dan tersenyum melihat Gerald."Hey, Ger" sapa Dennis, Gerald pun duduk disamping Dennis dan hati Gerald semakin terenyuh melihat bayi yang kemarin dilahirkan Celine semakin besar. "Hei, siapa namanya?" tanya Gerald sambil mengelus kecil pipi bayi itu. Bayi itu tersenyum dan mengeluarkan suara ketika Gerald menyentuhnya.
"Julia" ujar Dennis dan Gerald mengadahkan
tangannya, membuat bayi itu menyambut sambutan tangan dan Gerald menggendongnya. "Dia menyukaimu, Ger," ujar Dennis."Kenapa kau tak masuk kedalam ?" tanya Gerald.
Dennis mengedikkan bahunya. "Celine melarangku," Gerald menggeram akan ucapan Dennis barusan. Tapi, lelaki ini itu tiba-tiba menyeringai,"Masuklah, duduk di barisan pihak Winston," ujar Gerald namun Dennis menggeleng. "Tidak, Aku disini saja, Celine akan marah padaku,"
Gerald terkekeh, "Kenapa? kau takut pada Celine? Ayolah masuk, kau akan menjadi pihakku dan Julia akan menjadi bukti untukku melawan Celine kumohon." Dennis tetap diam, membuat Gerald menghela napasnya, "Aku tau kau mencintai Celine. Sekarang, bantu Aku untuk menceraikan dia dan nikahilah dia," ujar Gerald sambil menggendong anak dari Dennis dan Celine tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...