"Kenapa hanya dihari ulang tahun kalian? " tanya Gerald memperhatikan wajah mereka yang terlihat kebingungan.
"Hmmm aku tidak tahu, apa kau tahu Jill? " jawab Abby yang malah bertanya balik kepada Jill.
"Tidak tahu, mungkin karena hari ulang tahun kita spesial jadi daddy tidak ingin melewatkannya" Jawab Jill menerka-nerka.
Gerald mengangkat salah satu alisnya, "Aneh, bagaimana bisa seorang ayah hanya menemui anak-anaknya dihari ulang tahunnya, apakah dia tidak merindukan kedua anaknya yang semenggemaskan mereka?".
" Uncle tampan pangeran berkuda" Panggil Abby yang membuat lamunan Gerald buyar, "Ya Abby?" Jawabnya.
"Apa kau memiliki seorang anak? Atau dua anak? Atau tiga? Atau lima aa-" Ucapan Abby diputus oleh Jill yang menyikut tangannya, "Apaaa? Kau menggangguku tahu" Kesal Abby kepada Jill, "Habis tiga itu empat bukan lima Abby kau tidak bisa berhitung dengan baik" balas Jill dengan sinis yang hanya dibalas oleh cengiran di bibir manis Abby.
Gerald tertawa melihat interaksi antara kedua anak itu, "Aku seharusnya memiliki anak kembar" jawab Gerald.
"Wahhh adik kembar, laki-laki atau perempuan? Kalau laki-laki pasti tampan, uncle kan tampan seperti pangeran berkuda, aku saja suka hehe" Balas Abby dengan senyum kecentilan.
Gerald terkekeh geli melihat tingkah Abby yang menggemaskan, "Tidak tahu, yang ku tahu mereka kembar" jawab Gerald singkat.
Abby dan Jill mengggaruk dahinya yang tidak terasa gatal, " Uncle tidak tahu bayinya perempuan atau laki-laki? Memangnya uncle tidak datang disaat mereka terlahir? " Tanya Jill dengan raut wajah kebingungan.
Gerald memaksakan senyumnya, "Mereka tidak pernah terlahir kedunia ini".
Melihat senyum terpaksa diwajah Gerald, Abby pun menyeringai " Kalau begitu kita buat lagi saja uncle, mom punya terigu, mentega, dan pewarna makanan, jika kau ingin anak laki-laki nanti kita beri warna coklat tapi jika perempuan bisa warna merah, atau kuning atau hijau atau terserah uncle saja deh Abby bingung" ucap Abby penuh semangat.
Lagi-lagi Gerald dibuat tertawa geli dengan tingkah polos Abby, "Bagaimana rupa ayah kalian?" Tanya Gerald penasaran.
"Hmmm daddy itu tampan, tinggi, besar, berotot, sexy---awhh" Ucapan Abby terhenti berubah menjadi ringisan kecil karena Jill yang mencubit tangannya.
"Ih kau itu kenapasih selalu mencubit tanganku? Sakit tahu!" Protes Abby.
"Kenapa kau mendeskripsikan daddy seperti itu? Itu sangat vulgar Abby tidak boleh! Daddy itu tampan, penyayang, penyabar" Balas Jill yang membenarkan perkataan Abby.
"Tapi kan itu benar" Ucap Abby yang kembali protes.
"Tapi tidak boleh!" bantah Jill tak mau kalah.
Gerald terheran-heran melihat interaksi kedua makhluk kecil didepannya, "Kalian punya foto Daddy kalian?" tanya Gerald yang menghentikan perdebatan Abby dan Jill.
"Uhmmmm sepertinya mom punya" jawab Jill.
"Iya pasti mom punya, coba saja uncle pangeran berkuda masuk ke kamar mom, pasti ada foto mesra mereka" ucap Abby sambil tersenyum lebar, sangat lebar.
"Abby! kau ini tidak boleh seperti itu, kamar mom itu profesi tahu! orang sembarangan tidak boleh masuk" ucap Jill sinis sambil menggurui Abby.
"Uncle, profesi itu apa?" tanya Abby penasaran.
"Privasi, kalo profesi itu pekerjaan" jawab Gerald singkat.
"Iya itu maksud jill, pokoknya uncle tidak boleh masuk ke kamar mom!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...