Author's POV
Hati Allura mencelos ketika melihat pria
yang sangat ia cintai itu duduk diantara kedua anaknya, dia terdiam, jari tangannya gemeletuk gugup, dia sangat terkejut."Uncle tampan, Mom. Dia akan membeli kue kering rasa cabai hijau dan lada hitam.. Ya kan, Uncle?" tanya Abigail sambil menatap genit kearah Gerald, membuat Gerald terkekeh kecil dan mengangguk, Allura sendiri bisa menangkap kegugupan Gerald didalam kekehannya.
"Mom! Abby mengigit tangan Uncle tampan tadi!" ujar Jill sambil menunjuk Abigail.
"Tidak, Mom. Jill juga mengigit Uncle tampan!" balas Abigail tak mau kalah.
"Tapi, Abby lebih lama!"
"Tidak, Jill yang bilang dia Vampire!"
"Abby!"
"Jill!"
Keduanya saling menuduh dan hendak menggapai wajah lawan mereka. Abigail hendak menggapai wajah Jill. Tak sadar, Gerald berada ditengah-tengah mereka, mereka bahkan menaiki paha Gerald yang
duduk di Sofa untuk meraih wajah satu sama lain.Gerald terkekeh dan sedikit terkejut, dia menahan tubuh kedua anak yang terlihat kembar itu agar mereka tidak jatuh,
melindungi mereka dikedua lengan kokohnya."Abby, kau yang lebih lama!"
"Tidak, tapi kau yang memulainya, Jill!"
"Kau!"
"Kau!"
"Hei, sudah-sudah. Duduk dengan tenang, okay?" ujar Gerald sambil melerai mereka. Bagaimanapun juga, yang berkelahi adalah Abigail dan Jill, tapi tubuh kedua balita tersebut berada diatas pangkuan Gerald membuat wajah Gerald juga ikut terkena tampar kedua balita tersebut.
Melihat itu, Allura merasakan hatinya
terenyuh, dia memegang dadanya, detak jantungnya sangat kuat dan cepat."Abby, Jill. Masuk ke kamar kalian, okay?" ujar Allura membuat perkelahian mereka terhenti.
Abigail dan Jill menoleh kearah suara itu lalu mereka saling bertatap dan terakhir melihat wajah Gerald. Gerald mengangguk dan kedua balita tersebut turun dari
pangkuan Gerald."Tapi, apakah Uncle tampan tidak sakit karena kami gigit?" tanya Abigail sambil menundukkan kepalanya merasa
berdosa, "A-abby minta maaf.""Ya, Uncle. Jill juga minta maaf jika sakit". Jill ikut menunduk.
Air mata Allura sudah berkumpul dipelupuk
matanya, jika sekali saja dia mengedip, maka air mata itu akan turun. Tak tahan, Allura mengedip membuat air mata itu jatuh membuat bulir-bulir kecil dan menciptakan
sebuah sungai dipipi Allura. Dia segera menyekanya, ketika melihat Abigail dan Jill masuk kedalam kamar dan membawa mainan mereka masing-masing.Gerald berdiri, membuat jantung Allura terpacu cepat, dia rasanya ingin pergi berlari seperti kemarin. Tapi, dia harus berlari kemana? rumahnya disini, disini
juga ada Abby dan Jill, tak mungkin dia meninggalkan mereka berdua di rumah hanya berdua, mereka tak bisa saling menjaga. Diane pun sedang mengantarkan pesanan kue kering kerumah pelanggan. Allura tak pernah meninggalkan kedua anak itu di rumah sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...