Author's POV
3 tahun kemudian.
Katherine, pelayan mansion Gerald mendengar suara bel dari dapur. Dia mengerenyitkan dahinya, bertanya siapa
yang membunyikan bel siang hari seperti ini. Gerald tak mungkin, Gerald biasanya pulang pada sore hari atau bahkan saat malam. Dia mencuci tangannya yang kotor
sehabis membersihkan dapur, lalu mengeringkannya pada kain yang tergantung disebelah kulkas dan berjalan
menuju ruang tamu dimana pintu utama terletak. Dia perlahan membuka pintunya dan matanya membelalak kaget melihat orang yang berdiri disana."Nyonya Allura?!" pekiknya terkejut.
Orang itu adalah Allura, wanita yang sudah tiga bahkan empat tahun yang tak pernah bertemu dengannya lagi namun sekarang mereka bertemu."Uhm, hey, Kath," ujar Allura canggung, Kathrine menyerbunya dalam pelukannya membuat Allura tersenyum. Allura kira, dia tak diterima lagi di Rumah ini.
"Kemana saja, Nyonya? Aku merindukan Nyonya!" pekik Kathrine didalam pelukannya.
Allura terkekeh kecil, "Aku baru saja sampai di New York dua bulan yang lalu," ujar Allura setelah pelukan mereka terlepas.
"Hah? Berarti Nyonya tak tinggal di New York selama ini?" tanya Kathrine, "err, masuk dulu, Nyonya.
"Mereka berdua memasuki Mansion Gerald tersebut, "Ya, Aku tinggal di Los Angeles dan sekarang aku pindah lagi ke New York," ujar Allura, "jangan panggil aku Nyonya, aku
bukan lagi Nyonya di rumah ini."Kathrine menggeleng atas perkataan Allura, mata biru Allura memindai sekeliling, tak ada yang berubah dari rumah ini, letak prabotannya tetap sama.
"Aku tetap akan memanggil Nyonya dengan sebutan Nyonya," ujar Kathrine, "Nyonya ingin minum? Ah Nyonya, tak usah segan disini, ini masih tetap rumahmu." Allura
tertawa dan menggeleng setelah mendengar ucapan Kathrine."Uhm, baiklah. Tapi tak perlu repot, Kath. Aku akan membuat minumanku sendiri," ujar Allura sambil menaruh paperbag yang baru saja dia bawa dari sebuah toko di meja ruang tamu, "sebenarnya, A-aku ingin mengambil sesuatu di kamarku dulu, Apakah disini ada Gerald?"
"Ah, Tuan sedang berkerja, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya beberapa tahun lalu," ujar Kathrine, membuat Allura menelan Salivanya dengan sulit. Mungkin Gerald sibuk dikantornya dan sibuk mengurus Celine dan anak mereka, batin Allura memeberitahunya.
"O-oh, baiklah. Uhm, Kau lanjutkanlah
pekerjaanmu, Aku akan mengambil barangku yang dulu tertinggal di kamarku," ujar Allura pada Kathrine. Kathrine
menganggukkan kepalanya lalu permisi kepada Allura untuk kembali ke dapur.
Allura dengan gugup melangkahkan kakinya
menyurusuri mansion besar itu yang sangat familiar dimatanya.Matanya berusaha menahan tangisan, hatinya meremang saat melihat rumah itu. Memori-memori indah dan memori pahit memutar di otaknya bak kaset rusak, dia perlahan menaiki tangga, menyusuri tangga itu. Dan saat sampai di persimpangannya, dia teringat akan saat dia dan Gerald berkelahi disana dan malah berakhir dengan mereka bercinta disana. Dia menyeka air matanya yang keluar dan cepat-cepat berjalan menuju ke kamarnya dulu.
Dia membuka kamar itu, hatinya mendesir saat parfum aroma khas Gerald menyeruak di Indra penciumannya. "Apakah Dia dan Celine tidur disini sekarang?" gumamnya lalu menutup pintu itu. Dia berjalan perlahan kearah Lemari, dia berdoa semoga dress hamil pemberian Gerald dulu masih ada disana, tidak di buang oleh Celine atau Gerald sendiri. Dia tahu dimana saat terakhir kali dia menyimpan dress itu, di laci lemari kamar itu.
Dia membuka lemari, lalu pakaian-pakaian Gerald memenuhi Indra penglihatannya membuatnya tersenyum kecut. Dia
benar-benar merindukan lelaki itu.
Tidak mau berlama-lama terlarut kedalam
kesedihan, dia membuka laci itu dengan tidak sabar. Hatinya terenyuh saat tidak melihat apa-apa disana, Laci lemari itu kosong. Dia benar-benar berpikir Gerald sudah membencinya, melupakannya. Air matanya perlahan turun dan dia berusaha mati-matian menahan isakkannya. Dia kalut, dia benar-benar menginginkan dress itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...