Happy Reading..
***
"Sesuatu? apa maksudmu?"
"Gerald, suamimu berselingkuh dengan pelayanmu"
"Ayolah mom berhenti bercanda itu tidak lucu. kau kan tahu pelayan itu bukanlah tipe suamiku"
"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, kau masih tidak percaya pada ibumu?"
"Apa kau serius?"
"Aku sangat serius suamimu membawa perempuan jalang itu ke Park Avenue Penthouse, sepertinya ia membelikan sebuah penthouse untuk jalang itu".
"Lalu apa yang harus aku lakukan?"
"Buat dia sengsara dengan membuatnya tinggal bersamamu".
Flashback off
Aku tidak terima jika milikku direbut wanita lain. Aku akan membuat setiap detik dihidupnya sengsara...
End of Celine's POV
***
Allura's POV
Aku dan Gerald baru saja pulang dari rumah sakit setelah melakukan USG dan dokter berkata bahwa janinku sehat dan kembar. Aku sangat bahagia akan itu.
Sayangnya karena janinku masih muda jadi belum bisa mengetahui jenis kelaminnya. Padahal itu hal yang paling aku ingin ketahui. Sebenarnya jenis kelamin tidak penting tapi aku hanya penasaran.
Aku turun dari mobil Gerald sambil membawa beberapa hasil scan usg yang diberikan dokter.
"Kau duluan saja keatas" aku tersenyum dan mengangguk atas perkataan Gerald lalu dia mendongak dan melambai pada Celine dan sedang duduk di balcony kamarnya.
Aku bersyukur karena tuhan memberikanku alasan untuk tetap kuat menghadapi perlakuan Celine padaku.
Aku tak henti-hentinya memandangi hasil scan USG janin kembarku sepertinya benda ini adalah sumber kebahagiaan baruku.
Kakiku dengan sendirinya berjalan menuju ruang kerja Gerald, naluriku membawaku masuk kedalam ruangan itu. Aku mengedarkan pandanganku dan melihat sebuah pigura kosong yang tergeletak di atas kardus berkas-berkas milik Gerald.
Tanganku meraihnya dan meniup benda yang sangat berdebu itu. Aku berjalan ke samping meja kerja Gerald, entah mengapa aku ingin sekali memajang hasil scan ini di atas meja kerja Gerald.
Dengan perlahan aku memasukkan scan foto janin kembarku kedalam pigura itu, aku tersenyum ketika scan itu bisa masuk dengan pas kedalam pigura itu. Tanganku menggeser pigura itu tepat di samping foto pernikahan Gerald dan Celine. Ya, aku memajang scan janinku tepat disebelah foto mereka sama seperti apa yang Celine lakukan yaitu menempatkanku tepat disebelah kamarnya.
Aku pernah membaca syarat untuk melakukan poligami dan salah satu syaratnya itu harus adil dalam segala hal termasuk membagi cinta. Tapi mungkin saat ini Gerald belum bisa adil dalam cinta.
***
Allura hendak keluar dari rumah pada dini hari untuk jalan pagi. Hari masih gelap karena matahari belum menampakkan dirinya dan udara masih sangat sejuk. Ia membuka pintu secara perlahan agar orang tidak mendengarnya dan mengunci pintu itu kembali.
"Mau kemana?" Allura menegang mendengar suara itu.
Allura menoleh kebelakang dan menemui Celine yang sedang berdiri dengan pakaian ketatnya.
"Aku hanya ingin menikmati udara pagi dan kau sendiri?" ujar Allura.
"Aku? ini mansionku jadi aku berada dimanapun itu bukan urusanmu! Kau keluar dengan mengendap-endap, apa kau takut Gerald melihatmu keluar?"
"Aku hanya takut membangunkan orang lain karena yang aku tahu mansion ini tidak kedap suara".
"Tidak kedap suara ya? hahaha kau pasti mendengar desahan ku dengan Gerald saat bercinta. Aku sengaja melakukan itu agar kau sadar bahwa kau hanya seorang jalang. Minggir aku mau lewat".
Allura menggeser tubuhnya untuk membiarkan Celine lewat. Ia menatap langit yang masih gelap itu lalu bergidik ngeri, raut wajahnya menggambarkan ketakutan.
"Ini masih terlalu pagi, lebih baik aku masuk saja" gumamnya.
Udara dingin menyadarkan Allura jika ia telah memasuki kamarnya yang bersuhu dingin karena pendingin ruangan. Ia mendudukkan dirinya diatas ranjang dan meraih buku panduan yang sebelumnya ia baca dan mulai kembali membaca buku kecil itu.
***
"aku ingin kau membuang scan itu, aku tidak sudi ada barang itu di dalam mansionku""Cel, tapi Mansion ini juga milikku dan aku suamimu, kau tidak berhak mengaturku! Lagi pula anak yang dikandung Allura itu juga anakku"
"Kau terlalu percaya padanya, aku yakin bahwa anak itu bukan anakmu!".
Allura mendengarkan perkelahian mereka dan ada rasa bahagia dalam dirinya ketika Gerald mengakui anaknya.
Ia memutuskan untuk turun karena tidak ingin terus menguping pembicaraan mereka. Ia memutuskan untuk membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Saat sedang memecahkan telur dan ingin segera menggorengnya, ia dikejutkan oleh seseorang yang membanting piring dengan keras. Allura menoleh dan mendapati Celine yang sedang menangis dan terlihat sangat kesal.
Allura berusaha tidak peduli pada itu dan tetap fokus menggoreng telurnya "Kau biang masalah, beraninya kau memajang scan anak harammu di meja suamiku!".
"Anakku juga anak Gerald dan suamimu juga suamiku" ujarnya tanpa menoleh pada Celine
Celine tergelak "Wah jalang ini sudah berani melawanku rupanya, lihat saja pasti anak kembar mu yang haram itu akan mati".
Wajah Allura memerah karena menahan amarahnya. Ia tidak rela jika anaknya disebut sebagai anak haram dan disumpahi mati. Tapi ia berusaha untuk tetap menahan amarahnya itu dan tidak membalas perkataan Celine.
"Kau perusak rumah tanggaku"
"Kau telah membuat Gerald berani membantahku"
"Kau telah berani menggoda suamiku sampai hamil anaknya dan kau pikir aku akan diam saja? tentu tidak aku akan membuatmu membayar semuanya, ingat itu".
"Aku yang disalahkan, selalu aku. Padahal aku sama sekali tidak pernah menggoda suamimu! dia yang meniduriku" ujar Allura.
"Apa kau pikir aku bodoh dan mempercayai ucapanmu? asal kau tahu jika Gerald ingin berselingkuh dia bisa saja menyewa jalang yang lebih diatasmu tapi kau bilang dia menidurimu? haha aku tahu persis seperti apa tipe Gerald dan kau berada jauh dibawah tipenya" Balas Celine sambil menunjuk wajah Allura.
Allura menunduk atas hinaan dan makian itu. Ia memang sering dihina karena kemiskinannya tapi ia tidak pernah dihina sekasar itu sebelumnya.
Ia berusaha melupakan perkataan pedasnya dan kembali fokus pada telurnya yang hampir gosong dan sesuatu mendorongnya yang membuat lengannya terkena panasnya pan yang sedang menggoreng telurnya.
"Maaf aku sengaja"
Allura menahan sakit dilengannya dan memindahkan telur yang sudah ia goreng ke sebuah piring. Saat hendak menuju kemeja makan, ia melihat Gerald yang sudah berdiri dihadapannya.
"Tanganmu kenapa?"
"Tidak apa-apa hanya sedikit terkena pan" Allura melirik dari ujung matanya dan melihat Celine yang tengah menatap mereka dengan kesal.
"Cel, maafkan aku.. Aku akan menurunkan scan itu dan menyimpannya di dalam laciku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomansaSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...