Happy reading
***
Author's POV
Allura benar-benar kalut, dia sudah sampai di depan rumah sewaannya namun Gerald masih saja mengikutinya dari belakang, dia cepat-cepat turun setelah memberi supir Taksi itu uang bayaran dengan sekalian tip. Dia membawa dress hamil dan piguranya ditangan, dan keluar dari taksi. Dia berlari kedalam halaman rumahnya dan mengetuk pintu rumahnya tersebut.
"Tolong buka, Diane!" teriaknya. Dia menoleh kebelakang setelah mendengar suara mesin mobil, astaga pintunya juga belum dibuka. Mobil Gerald berhenti didepan rumah sewaan Allura, tempat dimana taksi tadi berhenti.
"Allura!"
Tepat saat itu, tubuh Allura terhuyung masuk kedalam rumah, Allura buru-buru menutup pintunya, sebelum Gerald sempat ikut masuk kedalam sana. Gerald mengepalkan tangannya kesal, lagi-lagi dia tak berhasil mengejar Allura. Tapi dia tersenyum saat dia mengetahui dimana tempat tinggal Allura sekarang. Gerald mengetuk pintu rumah tersebut berharap Allura masih berbaik hati untuk membukakannya pintu.
Tapi itu sungguh mustahil. Dari luar, Gerald dapat mendengar suara-suara asing didalam rumah tersebut.
"Al, siapa diluar sana?" tanya Diane.
"Iya mom, siapa di luar?" suara anak kecil disana, membuat hati Gerald terenyuh mendengarnya.
Mom? Apakah itu anakku? Batin Gerald bertanya.
"Ya, Mom. Kenapa tak dibuka?" hati Gerald kembali serasa dicengkram saat suara anak kecil yang lain memenuhi telinganya.
Mereka memanggil Allura dengan sebutan Mom?! Siapa mereka? Apa Allura telah menikah lagi dan memberikan adik untuk anakku batin Gerald meraung.Ketukan Gerald sama sekali tak dijawab, suara anak-anak kecil tadi mulai hilang membuat Gerald menunduk lesu. Dia perlahan menjalankan kakinya keluar halaman rumah Allura, menuju kedalam mobilnya. Dia melihat jendela rumah Allura, tubuhnya tersentak kaget saat melihat dua kepala kecil disana yang sedang mengintip, menyeramkan saat kepala anak kecil itu tertutup tirai transparan, tampak seperti di film-film horor.
***
Gerald memasuki rumahnya setelah Kathrine membukakannya pintu. Dia tertunduk lesu saat memasuki Rumahnya. Kathrine saja mengerenyit aneh ketika melihat keadaan majikannya tersebut. Tapi, dia kembali berjalan ke dapur untuk menuntaskan masakannya.
Gerald menoleh kearah paperbag yang tadi berisikan perlatan anak-anak, hatinya menorehkan luka saat mengetahui ada dua anak kecil yang memanggil Allura dengan sebutan mom. Dia meraih paperbag itu, membukanya dan matanya terpejam, sakit didadanya. Dia membawa paperbag itu menuju kamarnya, dan menyimpannya dilaci. Allura sepertinya lupa membawa paperbag itu lagi karena tadi terburu-buru untuk menghindari Gerald. Gerald ingat sesuatu, dress hamil dan pigura bayinya tak ada disana.
***
"Sayang, jangan mengacau, selesaikan kue kalian kalian, okay? Mom akan buatkan untuk nana Diane" ujar Allura pada kedua anak kecil dihadapannya tersebut.
Dua gadis kecil itu saling bertatapan, mulut dan pipi mereka dikotori oleh cokelat-cokelat yang mereka makan.
"Tapi kami ingin membantu, agar cepat siap," ujar Jill , anak berambut pirang tersebut. Allura menghela napasnya, dia memberi dua adonan kecil untuk kedua Anak tersebut, agar mereka tidak mengacau pada adonan besar yang sedang dia buat.
"Ini, buatlah dengan bentuk yang kalian mau, okay?" Abigail dan Jill mengangguk senang, mereka mulai membentuk adonan masing-masing sesuai kehendak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...