Gerald terbangun dari dunia mimpi, menguap lalu merentangkan otot-otot tubuh yang pegal karena terlalu lama tidur dengan posisi yang sama, tidur dengan tubuh miring ke kanan memeluk istrinya. Ia mencari ponsel menatap jam digital yang menunjukkan pukul 05.20.
Masih mengantuk Gerald berjalan gontai ke kamar mandi, setelah menghabiskan waktu 30 menit untuk mandi lalu berjalan ke walk in closet memilih pakaian yang akan dikenakan ke kantor.
Hari ini Gerald memilih memadukan satu stel jas keluaran designer ternama berwarna hitam dan dasi berwarna biru tua ditambah sepatu yang senada dengan warna celananya, hitam serta ikat pinggang.
Gerald berdiri didepan kaca menyisir rambut lalu memakai dasi dan terakhir tinggal menambahkan salah satu koleksi parfum dari Penhaligon's Blenheim Bouguet dengan aroma perpaduan woody, black pepper dan citrus yang membuat setiap wanita jatuh hati. Jika di totalkan pakaian dan perlengkapan Gerald untuk pergi ke kantor bisa membeli satu unit apartment.
"Selamat pagi tuan"
Suara seorang wanita ramah dengan seragam pelayan ketika Gerald sampai diruang makan untuk sarapan. Gerald hanya menatap pelayan itu sebagai jawaban atas sapaannya, langsung duduk di kursi yang menghadap ke arah kolam renang yang menyegarkan mata. Gerald mengambil sandwich dengan kopi untuk sarapan kali ini.
"Kau lihat Celine?" tanya Gerald.
"Nyonya Celine sedang keluar untuk lari pagi sedari tadi, mungkin nyonya akan segera pulang" jawab Pelayan itu.
Suasana tiba-tiba hening
Biasanya waktu sarapan Gerald selalu dihiasi dengan tawa canda Allura, tapi disini semua terasa sunyi. Saat ia bersama Allura ia selalu dilayani langsung olehnya tapi saat dengan Celine hanya pelayan yang melayaninya. Bahkan ia harus memilih pakaiannya sendiri, Celine memang wanita yang sangat sempurna tapi bukan istri yang sempurna justru Allura lah wanita biasa yang merupakan istri sempurna.
"Aku merindukan Allura" batinnya berkata.
"Tuan ingin tambah sarapannya?" suara pelayan itu membuyarkan lamunannya.
"Tidak, saya akan segera pergi".
Gerald sampai di kantor menuju ruangannya, dia berjalan dengan gagah dan sangat percaya diri. Banyak karyawan wanita yang berpapasan menyapanya dengan wajah palsu tapi Gerald tak pernah membalas sapaan mereka, Gerald tahu mereka hanya mencoba menggodanya
Ting
Suara lift berhenti itu tandanya Gerald sampai dilantai yang ia tuju. Di lantai ini hanya ada 2 ruangan utama. Ruangan kerja Gerald, dan ruang meeting khusus client tertentu.
Tidak semua orang bisa mengijakkan kakinya dilantai ini, hanya Gerald, Sean si sahabat sekaligus orang kepercayaannya, Hugo sekretarisnya dan OB khusus lantai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald's Affair [ON GOING]
RomanceSeorang wanita miskin berhasil meluluhkan hati Sang Tuan yang sangat mencintai istrinya. Bermodalkan wajah cantik serta mata biru lautnya, cinta tumbuh diantara seorang Tuan dan pelayan. Allura Adams, wanita cantik ini berhasil merebut hati Sang Tua...