-Gerald's Affair- Jealousy II

7.5K 332 9
                                    

Halo gengs, maaf telat update :( aku lagi sibuk banget karena besok aku ada ujian...

but anyways, happy reading 🧡

***





Allura's POV

Aku menahan tangisku saat bangun, aku tahu ini masih jam dua dini hari. Tapi ketika aku terbangun, aku meraba sebelah berharap ada tubuh Gerald yang menghangatkanku, tapi tidak ada.

Dan aku baru ingat, jika Gerald ada dikamar sebelah.

Aku turun kebawah untuk mengambil air. Aku tidak bisa menahan rasa haus menyeruak ditenggorokanku, aku butuh minum.

Aku duduk di ruang makan, Aku mencoba mematikan seluruh panca indraku untuk mendapatkan ketengan walaupun sebenarnya keadaan mansion saat ini sangatlah sepi dan sunyi.

"Wanita hamil tidak baik melamun diwaktu sepagi ini" aku mengalihkan pandanganku dan tampaklah Gerald disana. Mengenakan kaos hitam yang membuatnya semakin tampan.

"Aku haus".

"Tidak ada minuman disana" aku menghela napasku lalu berdiri.

"Aku akan tidur" ujarku lalu melewatinya dan berjalan menyusuri tangga, aku meninggalkannya diruang makan.

"Al!" aku tidak menyahutinya dan terus berjalan menyusuri tangga.

"Allura Winston!" aku merasakan tanganku digenggam dan ditahan membuatku berhenti dan menoleh kebelakang.

"Lepaskan aku" ujarku lalh berusaha meleapskan genggamannya dan akhirnya terlepas.

Lalu aku berlari menyusuri tangga dengan langkah besar tapi aku tahu aku sedang membawa janin didalam perutku dan pastinya Gerald bisa lebih cepat dariku.

"Stop there" ujarnya dengan terengah ketika dia berhasil memojokkanku di persimpangan tangga. Napasku dan napasnya saling bersahutan, dada kami berkembang kempis membuat alunan berirama, aku menatap mata hijaunya dipencahayaan yang remang. Dia menatap mataku dengan napas yang terengah, aku tahu pasti dia dapat melihat kesedihan di sorot mataku.

"Kenapa kau terus menghindariku?" pertanyaan itu menamparku dengan sangat kencang. "Jelaskan kenapa".

Aku menggeleng perlahan, "tidak" cicitku berusaha membuat jarak diantara kami.

"Yes, you are" ujarnya membuatku menggeleng keras dan memaksakan tawaku.

"Tidak," ujarku sambil terkekeh namum aku sendiri bisa mendengar bahwa tawaku sangat terdengar terpaksa.

"Kau kenapa? jangan berpura-pura tertawa hanya untuk menutupi semuanya"

Aku meneguk salivaku ketika kedua tangan Gerald berada di kedua tanganku seperti berusaha untuk membuatku tetap diam ditempat.

Aku membawa tanganku ke dadanya, mendorongnya untuk menjauh, "Berhenti Allura! jelaskan sekarang" ujarnya datar dan matanya melihatku dengan tajam, setajam silet.

"A-aku tidak sedang menghindarimu, sudahlah lepaskan aku mengantuk" cicitku menatap mata hijaunya dengan ragu.

"Seyum palsumu, tanganmu yang terus berusaha melepas genggaman tanganku, tanganmu yang berusaha mendorong dadaku, kau berlari di gangga menjauhiku. Itu yang kau sebut tidak?" Aku menunduk membiarkan air mataku jatuh mengalir.

"Tidak, Gerald tidak" ujarku lalu aku merasakan Gerald menyentuh daguku dan mendongakkan kepalaku.

"Akan aku anggap hari ini adalah hari kebalikan, kau bilang tidak berarti iya" ujarnya dengan senyum mengejek dan ia mengusap air mataku dengan lembut.

Gerald's Affair [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang