-Gerald's Affair- Regret?

8.1K 339 18
                                    

Hallowww, part ini alur ceritanya agak aku cepetin yah biar gak lama bgt gitu 😅happy reading

***

Author's POV

Gerald terbangun, menggeliat dikasurnya dan melihat jam yang menggantung di dinding kamar Allura. Dia terkejut saat tidak melihat Allura disampingnya dan langsung duduk, matanya menjelajahi keliling dan hatinya mendesir saat Allura benar-benar serius dengan ucapannya, mereka berakhir. Hingga matanya terpana dengan note berwarna kuning di nakas dan menarik note itu.

Good Morning, Ger!

Aku pergi, ya.
Aku harap hidupmu jauh lebih bahagia setelah aku pergi. Jaga Celine dan bayimu, karena aku tau kau sungguh menginginkan anak itu, kan? Jagalah mereka. Maaf kalau aku meninggalkanmu dengan cara seperti ini, Aku terlalu lelah atas semua yang terjadi. Aku tidak akan pernah menyesali keputusanku yang menikah denganmu, karena menjadi istrimu adalah awal kebahagiaan dan juga penderitaan yang akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Biarkan aku menemukan kebahagiaanku sendiri tanpamu, maaf kalau aku belum bisa menjadi seorang istri dan ibu yang sempurna untukmu dan anak kita, Aku akan selalu mendoakan kebahagiaan untuk keluarga kecil kalian. Aku mohon jangan berusaha untuk mencari keberadaanku.  Selamat tinggal :)

Ps. Aku sudah membuatkan Pasta kesukaanmu.

- Allura, aku akan selalu mencintaimu

Gerald meremas note itu sampai remuk, ada sedikit penyesalan dihatinya membuat paginya terasa buruk sekarang.

"G?! Kenapa kau dikamar Allura?! jeritnya, "kau juga tidak menjemputku!!" Gerald menghela napasnya lelah mendengar jeritan dari Celine diambang pintu itu, "ya, maafkan aku," ujarnya datar lalu kembali merebahkan tubuhnya di kasur Allura sambil menatap langit-langit kamar Allura, oh mungkin sekarang tidak menjadi milik Allura lagi.

"Aku sedikit menyesal menyetujui Ucapan bodohmu itu, Al". Batin Gerald menatap langit-langit kamar Allura, bau harum tubuh Allura masih menempel dikasur itu membuat Gerald semakin menyesal. Ada rasa dihatinya untuk menyusul Allura dan membatalkan semua ini.

Dia tak memperdulikan Celine yang tampak sedang marah dengannya, dia meraih ponselnya dan menelfon nomor Allura, tapi tidak tersambung. "Shit."

***

Author's POV

Allura memasuki rumah lamanya, yang terletak di Kota Rhinebeck. Rumahnya kecil, sangat berbeda jauh dengan rumah yang Gerald miliki. Tidak bertingkat dan cukup kotor karena lama tak ditinggali.

"Aku harus membersihkan dan menanam beberapa tanaman lalu menjual rumah ini karena jika aku masih disini itu artinya Gerald bisa dengan mudah muncul dihadapanku, aku harus pergi menjauh dan menghilang dari hidupnya" dia menghela napas dan bersiap membersihkan setiap sudut rumahnya. Dia mulai menyapu, mengepel, air matanya turun saat melihat Jam. Biasanya, aku akan melihat Gerald sarapan sekarang", batinnya.

Dia mengusap air matanya, mungkin pindah rumah akan lebih baik karena itu dapat melupakannya dari kenangan-kenangan manis bersama Gerald dan bayinya tak sempat lahir ke dunia. Dia mengistirahatkan tubuhnya di kasurnya, kasur itu tak terlalu empuk seperti di kamarnya yang berada dirumah Gerald. Dan juga, ukurannya jauh lebih kecil, hanya untuk satu orang. Dia memiringkan tubuhnya ke samping, hatinya meremang tidak melihat siapa-siapa disana, biasanya akan ada Gerald yang tertidur disana membuat napasnya terenggah menahan isak tangis.

Gerald's Affair [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang