I Miss You

1.9K 165 2
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World




Abang Pasar🥰 is Calling

Esji yang baru saja sampai di kamarnya setelah seharian berada di butik kini Bibirnya terangkat sempurna, rasa lelahnya menghilang tibatiba saat melihat panggilan Video dari Rey.

Dengan segera Esji mengangkat panggilan Video tersebut, tanpa merapihkan rambut dan wajahnya yang sedikit berantakan.

"Hei" panggil Esji dengan bibir yang masih terangkat sempurnya

"Baru sampai rumah?" Tanya Rey yang sepertinya paham melihat Esji yang masih memakai pakaian feminim, Esji menganggukkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Rey

"Udah makan?" Tanya Rey lagi, Esji menggelengkan kepalanya masih sama tidak membuka suara nya lagi. Esji masih menatap wajah Rey yang benar-benar sangat ia rindukan saat ini

"Kenapa belum? Makan dulu sana. Nanti sakit"

"I Miss You" ujar Esji dengan bibir cemberutnya

Mata Esji sedikit berkaca-kaca karna ia benar-benar sangat merindukan Rey, bahkan setelah bertemu Regil dan Jennie tadi dibutiknya Rasa Rindu Esji semakin meningkat apalagi saat tahu mereka akan menikah karna tidak mau ldr, sama seperti yang sedang Esji alami saat ini. Ingin sekali Esji seperti Regil dan Jennie yang tidak menjalankan Hubungan Jarak Jauh, tapi nyatanya Rey tidak pernah bicara lagi tentang pernikahan.

"Sabar ya, nanti juga ketemu. Aku juga kangen sama kamu"

"Kapan?"

Esji benar-benar tidak bisa menahan air matanya saat ini, walau hanya menetes sedikit tetapi itu juga membuat Rey langsung panik. Karna selama hampir 2 tahun pacaran, Rey tidak pernah membuat Esji menangis.

"Jangan nangis ji. Air mata kamu mahal, aku gak mau kamu ngeluarin Air Mata kamu cuma karna aku", Esji menganggukkan kepalanya dan segera mengelap pipinya yang basah tadi, "sabar sayang, kalau ada waktu nanti aku pulang. Kamu mau kan nunggu aku pulang?"

Lagi-lagi Esji hanya menganggukkan kepalanya, sudah pasti Esji akan menunggu Rey entah apapun yang terjadi kedepannya. Esji kembali tersenyum saat melihat Rey juga ikut tersenyum, senyuman Rey itu benar-benar menular.

"Besok aku transfer uang deh, biar kamu bisa shopping. Nanti aku suruh Frans Alvaro temenin sekalian kamu ngumpul sama Sara Alice. Mau?"

Esji menggelengkan kepalanya dengan cepat, "gamau, maunya ketemu kamu"

"Iya sayang nanti ketemu, aku pasti kabarin kalo aku udah ada waktu luang"

Esji baru sadar kalau bentuk Kasur dan seprai yang dipakai Rey saat ini berebeda dengan biasanya, bahkan sesekali Esji melihat warna cat temboknya juga berbeda. Dan aneh nya lagi Rey tidak biasanya Video Call hanya menampilkan wajahnya saja, biasanya ia sambil duduk atau menggunakan Laptop. Ditambah waktu disana dengan waktu dijakarta berbeda, seharusnya Rey sudah berangkat kelas tapi ternyata Rey masih berbaring diatas Kasur.

"Kamu lagi dimana? Kok kasur sama Seprainya beda?"

Esji semakin merasa curiga karna Reaksi Rey yang saat ini sedikit panik. Mata Esji kembali menyipit seperti biasanya, pandangannya kini tertuju kearah wajah Rey yang masih senyum-senyum. Sudah lebih dari setahun Esji tidak menyipitkan matanya kepada Rey karna Rey tidak pernah membuat Esji curiga, tapi entah kenapa sekarang perasaan Esji benar-benar tidak enak.

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang