Pillow Talk "Masa lalu Rey"

2.2K 192 9
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World




Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Setelah pulang dari pantai dan sedikit jalan-jalan malam tadi, semua teman Esji dan Rey masuk kedalam kamarnya masing-masing untuk istirahat karna besok pasti ada aktifitas lagi. Diikuti oleh Esji, Fede dan Rey yang juga masuk kamar utamanya

Brukk

"Capek gue jadi babu seharian" ujar Fede yang langsung tergelat dipinggir kasur tersebut, Esji berdecak kesal melihat adiknya yang pelor itu.

Fede lebih kebo daripada Esji, sekali nempel kasur sudah dipastikan Fede sudah masuk kealam bawah sadarnya itu. Esji memaksa Fede untuk berpindah ketengah kasur tapi tidak direspon sama sekali, benar-benar seperti orang meninggal adik Esji itu

Sebelum guling dan selimut yang ada diatas kasur di rebut Rey, Esji sudah mengambilnya terlebih dahulu. Ia merapihkan guling tersebut dan dibuatkan pembatas untuk tidurnya, karna dengan sangat amat terpaksa Esji harus tidur ditengah bersebelahan dengan Rey

"Ini pembatas!!! Lo jangan sentuh gue dan gak boleh kelewat batas ini" ucap Esji menunjuk ke arah guling yang telah di taruhnya

"Iya ji iya" singkat Rey

Esji menaiki kasur tersebut dan tidur menghadap punggung adiknya yang sudah tertidur pulas, sedangkan Rey tidur menghadap jendela

"Ji" panggil Rey

"Hmm"

"Masalah kemarin, lo belum jelasin kenapa gak bisa nerima gue"

Mata Esji yang tadinya sudah terpejam, tibatiba terbuka lebar. Esji benar-benar terkejut mendengar perntanyaan Rey yang masih saja membahas masalah kemarin. Sebenarnya Esji juga bingung kenapa gak bisa nerima Rey, entah karna Esji masih mencari cinta pertamanya atau masih suka laki-laki yang sudah 3 tahun Esji benci. Padahal kalau ditanya, Esji juga sedikit nyaman dengan Rey mungkin karna sudah terbiasa hampir 5 bulan bersama walau hanya pura-pura

"Ji, gue beneran suka sama lu"

Deggg.......

Jantung Esji semakin gak beraturan mendengar ucapan Rey. Ini Esji sudah di dalam mimpi atau masih di dunia nyata? Tanya Esji dalam hati.

"Gue suka sama lo dari dulu, dari kelas satu pas masalah Anna sama Clara"

"Gue suka sama lu karna lu beda dari cewe-cewe yang ngejar gue. Lu cantik, lu apa adanya"

Saat ini Esji tidak bisa berkata-kata, ia juga bingung harus bagaimana sekarang. Esji mencoba mendengarkan saja pernyataan Rey itu

"Lu mau tau kan kenapa gue sembunyiin identitas gue?"

Esji semakin terdiam, ia benar-benar penasaran dengan rahasia Rey yang ternyata anak orang Kaya bahkan lebih kaya dari keluarganya, walau Esji tidak tahu Rey dari keluarga mana.

"Dulu waktu gue SD kelas 3 gue pernah di culik"

Esji semakin terkejut mendengarnya. Hah? Diculik?.

"Penculiknya minta tebusan uang ratusan juta karna dia tau gue anak pengusaha besar di Indonesia. Akhirnya daddy gue nebus gue, yang terpenting gue gak kenapa-kenapa. Sejak saat itu gue trauma ji"

Mendengar cerita Rey, membuat Esji tanpa sadar meneteskan Air Matanya, Esji benci sekali dengan cerita ini. Esji ingin sekali menutup mulut Rey tapi Esji juga penasaran kelanjutan cerita Rey

"Gue juga diculik bareng anak perempuan yang gue gak tau namanya siapa"

Jantung Esji semakin berdegup kencang, air matanya semakin mengalir deras. Benar apa yang Esji pikirkan tadi, Esji sudah tau kelanjutan cerita ini Esji tidak mau mendengarkannya tapi Esji tidak mau Rey melihat Esji menangis

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang