Selamat membaca
Welcome to ReySan World
•
•
•
•"Main nyelonong masuk aje lu boy" ujar Frans menghampiri Esji Sara dan Alice yang sudah sedari tadi didalam
Esji, Sara dan Alice sengaja masuk terlebih dahulu, karna takut semakin sore semakin ramai dan malas mengantri di pintu masuk. Belum pemeriksaan tiket dan barang, sudah pasti akan lama sekali nanti.
"Lo lelet kaya bencong ngobrol mulu" ketus Esji memutar bola matanya
Saat ini teman-temannya sudah di eksekusi pasangannya masing-masing. Alvaro tibatiba menggandeng Alice dan Frans yang juga tibatiba merangkul Sara, dan anehnya Sara tidak merasa terganggu dengan rangkulan Frans.
Bulu kuduk Esji serasa terangkat, ia merasa sedari tadi dirinya sedang ditatap seseorang yang entah siapa orang tersebut. Perlahan Esji menoleh kearah belakangnya, bismillah ulah jurik ulah jurik, batin Esji
Degg.....
Mata Esji tak bisa berkedip sama sekali melihat seseorang yang membuat Esji merinding sedari tadi, Rey. Esji melihat tatapan Rey seperti seseorang yang ingin mencaplok mangsanya. Saat ini mata Esji dan Rey menatap satu sama lain. Esji tidak mau kalah dengan tatapan Rey, ia menyipitkan matanya menatap sinis Rey.
Rey menaikan alis sebelah kirinya dan memberikan senyuman tipis kearah Esji. Ia terkekeh melihat wajah Esji yang menatapnya seperti itu, ternyata masih sama seperti Esji setiap harinya disekolah
Rey mengacak rambut atas Esji, "cantik"
••••
Semakin malam suasana semakin ramai, Esji yang tadinya berada dibarisan depan memilih mundur kebelakang karna tidak mau terlalu desak-desakan. Awalnya Esji merasa menyesal karna mengajak anak Pabewa tapi untuk sekarang Esji sama sekali tidak menyesal karna ternyata mereka melindungi Esji dan Teman-temannya. Kemanapun Esji pergi pasti mereka mengikuti, tidak semua tapi pasti ada yang mengikuti termasuk Rey.
Angin malam hari ini sangat kencang, Esji yang tadi hanya menggunakan tanktop pun memakai kembali jaketnya karna benar-benar merasa dingin sekali
Bicara soal jaket, tadi sore Esji sempat berdebat dengan Rey. Setelah membuat jantung Esji berdegup kencang karna ucapannya, Rey tibatiba menyuruh Esji memakai jaketnya lagi dengan alasan ia tidak suka melihat Esji memakai pakaian terbuka. Ya sudah pasti Esji tolak mentah-mentah suruhan Rey itu, dan ujung-ujungnya Rey yang mengalah.
Esji memesan minuman beralkohol yang ada disana tanpa sepengetahuan anak Pabewa lainnya, setelah membeli 3 botol minuman beralkohol itu Esji pun langsung menghampiri teman-temannya yang sudah duduk mengemper di barisan belakang yang tidak ramai orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReySan (Selesai)
Teen FictionKalau sudah Cinta, mau pura-pura tidak peduli pun rasanya akan tetap sama, Cinta. •••• Welcome to ReySan World Bagaimana jadinya cowo baik-baik seperti Rey jatuh hati kepada BadGirl disekolahnya yang selalu peringkat terakhir, langganan guru Bk, lan...