Misi Rahasia Rey

2K 177 3
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World




Diwaktu yang sama, di teras belakang Villa terdengar suara bising para laki-laki yang sedang bermain kartu. Yang kalah harus menerima suruhan dari yang menang

"Ahh sue. Kalah mulu gue" kesal Alvaro yang sedari tadi kalah dan yang menang pertama sekarang adalah Rey

"Sudahlah nak, terima saja nasibmu" ledek Frans

"Gue suruh ngapain nih?" ujar Al sedikit malas

Rey terdiam seolah sedang memikirkan suatu rencana. Teman-temannya menatap Rey yang masih memejamkan mata dengan tangan yang berada di dahinya

"Lama bang Rey. Sok mikir dulu" ketus Alvaro yang masih kesal karna kalah terus

"Lo semua harus bantuin gue" ujar Rey membuka matanya, menatap semua cowok yang ada didepannya. Semua terkejut mendengar perintah Rey, yang kalah Alvaro kenapa mereka semua ikut kena imbasnya.

"Kan yang kalah Al bang, kok kita ikut kena si" bantah Frans yang diangguki oleh Irsan dan Jamal

"Ohh... gak mau bantuin gue? Oke!" Ujar Rey menggaruk tangannya yang tidak gatal itu

"Eh iya iya, kita semua mau bantu kok. Yakan yakan" semua mengangguki ucapan Frans, mereka takut Rey akan mengamuk disini. Bisa berabe nanti kan

Semua merapati tubuhnya didekat Rey, mereka mencoba mendengarkan perintah Rey. Setelah Rey selesai bicara, semuanya saling menatap. Mereka terkejut mendengar perintah Rey, termasuk Fede yang ikut nimbrung

"Pokoknya gue gak mau gagal" tegas Rey

•••••

Bali 08.30

"Bangun, bangun, bangun" teriak Sara kepada semua laki-laki yang ternyata semalaman tidur di ruang tamu dengan bekas kacang dan abu rokok yang berserakan dimana-mana

Mendengar teriakan Sara membuat semua yang tertidur didepan pun jadi terbangun. Rey mengucek kedua matanya dan meregangkan tangannya, matanya terbuka dan sosok yang ia lihat pertama adalah Esji yang berada didepan pintu kamar utama

Rey tersenyum melihat Esji menggunakan kaos oversize dengan celana pendek yang tertutup kaos, rambut yang dicepol dan wajah bangun tidur yang alami tanpa makeup

Pokoknya nanti malam gak boleh gagal, batin Rey

"Bangun wahai beban orang tua" ujar Esji ikut-ikutan

"Udah bangun gausah berisik" ketus Frans

"Yehh terong nyaut aja lu"

•••••

Esji yang baru saja selesai mandi, melihat Fede dan Rey yang sudah berpakaian sangat rapih di kamarnya. Esji mengerutkan dahinya dengan tatapan penuh pertanyaan

"Mau kemana lo berdua?" ketus Esji merasa curiga, sedari tadi mereka berdua dan teman cowok lainnya bersikap sangat aneh. Biasanya yang merapihkan ruangan cewe-cewe, tapi hari ini semua ruangan dari dapur, ruang tamu dan teras yang merapihkan mereka semua.

"Belanja barang yang belum ke beli" jawab Rey santai

"Gue ikut" ujar Esji, mengambil tas dan selendang yang ada dikasurnya, "gue tunggu luar"

Fede terkejut mendengar ucapan kakak nya, ia menoleh ke arah Rey yang masih bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa

"Gimana bang? Gajadi beli bunga dong"

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang