Duduk bareng

2.4K 243 8
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World



Esji memainkan pulpennya dengan tangan kanannya, seolah sedang berfikir bagaimana mengerjakan soal tersebut. Dia menyipitkan matanya menatap soal-soal Matematika yang ada di mejanya itu.

"Ahhh pusing gua" kesal Esji karna tetap tidak mengerti apapun, padahal 2 hari lalu dia sudah belajar bersama dengan Rey sepulang sekolah di toko buku dekat rumahnya

Sekarang Satu kelas Esji sedang diberikan tugas oleh Pak Dudung, guru matematika. Pak Dudung memberi tugas karna ia ada rapat dengan guru lainnya, setelah selesai rapat nanti tugas itu harus dikumpulkan jika tidak mereka tidak akan dapat nilai. Satu orang tidak mengumpulkan, maka satu kelas akan ikut terkena imbasnya. Kejam sekali kan pak Dudung?

Esji bangun dari duduknya dan memberi kode kearah Sara karna dirinya ingin keluar dari tempat duduknya

"Mau kemana lo? Gak gak. Lo harus ngerjain tugas! Kalo lo gak ngerjain, satu kelas yang kena Esji!!!!" ketus Sara karna dia tahu Esji yang tidak pernah mengumpulkan tugas dari Pak Dudung

Esji memutar kedua bola matanya, "bawel. Udah geser dulu gua mau pindah tempat duduk"

Sara pun akhirnya mengalah dan mengikuti ucapan Esji. Sara pindah ke tempat duduk Esji, ia mengira Esji ingin bertukar tempat duduk dengannya tapi ternyata Sara salah, Esji tidak duduk ditempat Sara

"Minggir lo" ketus Esji menarik lengan kiri Frans membuat Frans hampir terjatuh dari kursinya

"Lah lah lah. Ngapa lu? Main narik-narik aja"

"Tukeran tempat bentar, lo duduk dikursi gua", mata Frans terbuka lebar mendengar perintah Esji

"Dih? Gue gak salah denger nih?", Esji berdecak kesal karna Frans bawel sekali, tinggal pindah doang apa susahnya malah nanya-nanya terus kaya wartawan aja

"Rey suruh pindah kek temen lu", karna sudah kesal,  akhirnya Esji meminta bantuan Rey untuk menyuruh temannya pindah

"Yaudah pindah aja" singkat Rey memerintah Frans, dengan sangat amat terpaksa Frans pindah ketempat duduk Esji. Kalau bukan suruhan dari bosnya Frans tidak akan mau pindah, untung saja duduknya dengan Sara jadi masih lumayan bisa modus modus dikit sama Sara.

Sara menyolek punggung Alice yang duduk didepannya, memberitahu kalau Esji tibatiba duduk bareng sama Rey. Biasa gosip, padahal temannya sendiri tapi masih aja digosipin.

"Kenapa?" Tanya Rey yang sudah melihat Esji duduk disebelahnya

"Gue pusing liat angka, gue lihat punya lo aja ya"

"Gak, lo kerjain sendiri. Kalo gak ngerti baru tanya gue"

"Ih, nyesel gua pindah kesini" gerutu Esji menggoyangkan pulpennya lalu mencoret-coret bukunya dengan bibir yang dimanyun-manyunkan seperti sedang ngambek dengan pacarnya

"Yaudah yaudah, nih" ujar Rey pasrah lalu memberikan buku tugasnya yang sudah selesai agar Esji mengerjakan tugas tersebut, alias menyontek. "Lain kali kerjain sendiri ya" sambungnya lalu mengacak-acak atas kepala rambut Esji

Blushhh.....

Pipi Esji memerah karna perlakuan Rey barusan, Esji menundukkan kepalanya agar Rey tidak melihat pipinya yang sedang merah merona

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang