Selamat membaca
Welcome to ReySan World
•
•
•
•"Mau kemana si bang Rey" ujar Frans yang sedari tadi mengikuti Rey keliling kamar mandi lantai 4, 3 dan 2
"Cari Esji sama cewe lo"
"Ebusettt. Gue lupa cewe gue gak ada dikelas ya dari tadi"
"Bego, cewe sendiri dilupain" ucap Alvaro menoyor kepala Frans karna begonya sudah kelewat batas, "terus kenapa bawa pasukan banyak banget bang Rey udah kaya mau perang aja" ucapnya lagi
"Kenapa? Lo gaada yang mau ngikutin gue? Yaudah sana pergi" ketus Rey
Melihat Rey yang sudah mulai kesal, semua anggota Pabewa hanya bisa diam saja tidak mau memancing amarahnya semakin meningkat. Sepertinya akan ada perang dunia ke 3...
Rey menurun tangga lantai 1, karna mau mencoba mencari di toilet yang ada di lantai 1. Semua anggota Pabewa kelas 10 mengikutinya dari belakang termasuk adik Esji, Fede. Semua murid memilih menjauh dari Rey dan anggotanya, karna melihat wajah Rey yang sedikit muram.
"Sandra, Alice, Sara! Siapa yang menyuruh kalian putar balik badan!"
Mendengar nama mereka bertiga pandangan Rey langsung menuju sumber suara tersebut, Bu Rina. Bukan hanya Rey saja, tapi semua yang ada disana juga menoleh ke arah lapangan.
Rey terkejut melihat seseorang yang ada ditengah lapangan sana Sandra, Alice dan Sara.
"Waduh, cewe gue dihukum bu Rina" ucap Frans ikut terkejut
"Anjrit roknya robek semua, parah banget Bu Rina sampe gunting rok begitu" saut Alvaro melihat Rok Alice yang sudah terbelah dua untung saja alice pakai celana ketat lagi
"Yaampun ka, nyari gara-gara mulu" ucap Fede pelan agar tidak terdengar oleh Rey
Rey sedari tadi hanya diam saja mencoba mendengar ucapan Bu Rina kepada Esji dan temannya yang lumayan cukup terdengar oleh Rey
Setelah Bu Rina pergi dari lapangan, Rey pun berjalan menghampiri Esji diikuti anggota Pabewa lainnya dari belakang Rey.
Tuk, tuk, tuk. Langkah kaki Rey berhenti didepan Esji yang sedari tadi menundukkan kepalanya, sedangkan Temannya yang lain hanya senyum-senyum kearah Rey dan yang lainnya
"Eh Abang pasar hehehe" ucap Esji yang masih suka memanggil Rey dengan sebutan Abang Pasar ia mengangkat kepalanya dan tersenyum nyengir melihat Rey yang sudah ada dihadapannya
Kringgg..... Bel selesai Istirahat pun berbunyi, Sara dan Alice merasa sedikit tenang mendengar suara Bel tersebut
"ALHAMDULILLAH AKHIRNYA BEL JUGA" ucap Sara dan Alice berbarengan
"Duh bang Rey, gue sama Alice duluan ya, capek nih dari pagi berdiri hehe" ucap Sara lalu kabur dari hadapan mereka berdua, dan menarik tangan Frans agar mengikutinya, Alice pun sama menarik tangan Alvaro agar meninggalkan mereka berdua
"Bang, Ka. Gue balik kelas ya udah bel" ucap Fede juga meninggalkan mereka berdua dan diikuti anggota yang lainnya
"woy kampret lo bedua" teriak Esji yang kesal melihat teman-temannya meninggalkan Esji berdua dengan Rey
"Ayo Rey masuk kelas capek nih" ujar Esji langsung berjalan meninggalkan Rey. Belum satu langkah tibatiba tangan Esji ditarik Rey membuat Esji tertahan tidak bisa kemana-mana
Aduh mampus gue mampus, batin Esji.
"Ceritain semuanya sekarang, 2 menit"
Dengan menarik nafas yang panjang lalu menghembuskannya dari mulut, akhirnya esji menceritakan semuanya yang terjadi hingga roknya dirobek Bu Rina
"Makanya Esji, jangan sering begadang nonton bola, jadi kena hukuman kan sama Bu Rina, lo kapan berubahnya ji", Rey membuka jaket Pabewa nya dan memasangkan nya dipinggang Esji untuk menutupi roknya yang robek itu
"Jangan dipake lagi ya roknya" ucap Rey lagi, setalah jaketnya menutupi paha Esji, Esji langsung menepis tangan Rey
"Apaan si lo Rey, emang gue powerrangers apa berubah-berubah. Bola tuh kesukaan gue, mami papi gue aja ga pernah larang gue suka bola. Lah elo? Kalo lo gasuka sama sifat gue yaudah jauh-jauh dari gue ribet banget. Dan gausah larang-larang gue pake rok pendek" ketus Esji langsung meninggalkan Rey
••••
Selama pelajaran berlangsung Esji hanya diam saja karna masih kesal dengan ucapan Rey tadi di lapangan, dengan alasan lainnya juga agar Rey tidak mengadukan nya kepada Mami Papi Esji jadi Esji pura-pura ngambek saja.
"Ji, gue kan cuma gak mau lo dihukum terus"
"Ji udah ya jangan ngambek lagi"
Esji sedikit terganggu dengan Rey yang sedari tadi memanggilnya dari belakang, dan sekarang Rey sudah bertukar tempat duduk dengan Sara. Kuping Esji semakin gatal mendengar ucapan maaf Rey berulang-ulang padahal yang salah Esji yang minta maaf Rey.
"Ji, jangan....."
Belum selesai Rey bicara, Esji sudah menutup mulut Rey dengan tangan kanannya. Ia benar-benar menjadi tidak konsen dengan pelajaran yang ada didepan sana.
"Sssssst..... Sayang diem ya" goda Esji yang sebenarnya sedikit geli mendengar panggilan yang keluar dari mulutnya itu. Demi membuat Rey diam ia harus rela mengeluarkan kata-kata tersebut
Pipi Rey memerah karna panggilan Esji, untuk pertama kalinya Esji memanggil Rey dengan panggilan Sayang. Suatu keajaiban bukan?
"Gue gak fokus denger bacotan lu. Lo mau nilai gue jelek lagi?" Lanjut Esji yang tadinya lembut berubah kembali menjadi galak
Saat Esji melepas tangannya dari bibir Rey. Tibatiba Rey tersenyum melihat tingkah Esji yang selalu berubah-ubah. Rey mengacak Rambut atas kepala Esji, saking gemasnya
"Iya, maaf ya. Jangan ngambek lagi" ujar Rey terkekeh masih mengacak rambut atas Esji
•••••
Esji yang baru saja bangun dari tidurnya, menoleh kearah jam dinding dikamarnya. Esji terpelongo melihat arah jam tersebut
"Hah? Baru jam 9? Harusnya gue bangun sore" ucapnya sambil membaringkan tubuhnya lagi dan menutup kembali tubuhnya dengan selimut berwarna ungu itu
Ceklek... pintu kamar Esji terbuka, menandakan ada seseorang yang memasuki kamarnya
"Astagfirullah, anak gadis jam segini belum bangun" ucap Sofija menatap jam dinding Esji yang sudah menunjukkan pukul 12 siang, "Esji bangun" ucapnya lagi menarik selimut yang sedari tadi Esji peluk
"Iya mi, 5 menit"
"Gaada 5menit, 5 menitan. Hari sabtu kamu itu harus bangun pagi, olahraga, berjemur, biar sehat. Ini jam 12 belum juga bangun. Hayuk bangun, solat Dzuhur setelah itu"
Esji terbangun dari tidurnya, duduk tegak diatas kasurnya dengan selimut yang masih menutupi kakinya. Esji meregangkan kedua tangannya keatas, sembari membuka mulutnya lebar-lebar.
Hoammmmm
"Mami mau ke bogor, jenguk Umi. Ka Mina sama Fede ikut. Kamu mau ikut?", Esji menggelengkan kepalanya berkali-kali menandakan bahwa dia tidak mau ikut
Kalian sudah tau kalau Esji hanya tinggal memiliki satu Nenek dari orang tua Maminya, yang Esji panggil dengan sebutan Umi. Setiap Seminggu atau dua minggu sekali kalau Sofija dan Marco tidak sibuk mereka akan pulang ke kampungnya di Bogor untuk menginap sehari bertemu dengan orang tua satu-satunya.
Sudah hampir setahun Esji tidak ikut pulang kampung karna Esji sedang sibuk ujian untuk kelulusan sekolah yang tinggal 3 bulan lagi. Terakhir Esji pulang ketika idul fitri sebelum kenaikan kelas 12
"Yasudah, kamu dirumah saja jangan kemana-mana. Kalau mau jalan dengan Rey kabarin mami ya"
"Iya mi, salam ke Umi ya mi" ucap Esji
•••••
@dhinces
KAMU SEDANG MEMBACA
ReySan (Selesai)
Novela JuvenilKalau sudah Cinta, mau pura-pura tidak peduli pun rasanya akan tetap sama, Cinta. •••• Welcome to ReySan World Bagaimana jadinya cowo baik-baik seperti Rey jatuh hati kepada BadGirl disekolahnya yang selalu peringkat terakhir, langganan guru Bk, lan...