Minta tolong

2.3K 224 1
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World



Duh kenapa gue tiba-tiba ngajak si abang pasar ketemu ya? Padahal kan gue bisa ngomong lewat chat. Ah Esji lo kenapa si. Ucap Esji dalam hati.

Keesokan harinya Esji bersiap-siap untuk pergi bertemu dengan Rey. Dengan wajah yang hanya diolesi bedak bayi dan liptint—rambut panjang yang biasanya dicepol hari ini entah kenapa Esji ingin sekali meriap nya dan mengikat setengah saja.

Hari ini Esji tidak membawa kendaraan karna motor kesayangannya si Ciput disita, dan kalau membawa mobil pasti macet, dengan terpaksa Esji menggunakan Ojek Online.

Setelah tiba di depan café, Esji melihat sesosok laki-laki yang sedang menunggunya. Esji mengakui memang Rey itu tampan, putih tapi tetap saja Esji suka kesal sendiri kalau melihat Rey, gatau kenapa pokonya kesal. Lebih Herannya lagi kenapa cowo itu selalu menunggu Esji tepat waktu. Seketika Esji dejavu dengan kejadian di belakang sekolah.

Oke Esji lo harus bersikap biasa aja hari ini, batinnya

Kringgg

Pintu masuk café tersebut berbunyi, Esji langsung menghampiri Rey yang sudah melambaikan tangannya seolah memanggil Esji

"udah lama nunggu lo?" sapa esji, basa-basi dikit lah.

"ah engga kok"

Esji duduk di kursi depan Rey. Keadaan hening seketika. Rey yang sedari tadi melihat ke arahnya membuat Esji berfikir kalau ada sesuatu di dirinya entah rambutnya yang berantakan atau pakaiannya yang aneh

"pesen dulu dah Rey, meja kosong kaya gini kek orang numpang wifi aja" ujar Esji mencairkan suasana

Esji memanggil seorang pelayan cafe tersebut dengan melambaikan tangan kanannya.

"Ada yang bisa di bantu kak?" Ucap waiters tersebut

"Satu GreenTea Latte ya mba, Ice"

"Lo apa?" tanya Esji lagi kepada Rey

"Samain aja deh mbak"

"Baik, 2 Green Tea Late Ice ya ka. Mohon di tunggu", waiters tersebut pergi meninggalkan Rey dan Esji. Suasana kembali seperti semula, Hening.

ini cowo ngapa jadi kaku gini si anjir, giliran disekolah aja sok kecakepan didepan cewe-cewe apalagi sama anak gengnya, batin Esji.

"Esji" panggil Rey

Deggg

anjir gue yang dipanggil Rey, kenapa jantung gue yang jedag jeduh

"Apa?"

Santai ji santai

"Gak apa-apa, kok tumben rambut lo gak di cepol, gue baru pertama kali liat rambut lo di riap gitu"

Esji terdiam mendengar ucapan Rey. Esji bingung harus jawab apa. Karna kali ini benar-benar baru pertama kali Esji 4 mata dengan cowo di Cafe apalagi cowonya itu Rey.

"Hmm... gue cepol kalo panas doang, soalnya di sekolah gerah makanya gue males riap"

"hmm, cantik" ujar Rey pelan tapi masih bisa Esji dengar

Degg, deg, deg

Apa? Rey ngomong apa? Gak salah denger gue dia bilang gue cantik?

"hah? Lo ngomong apa?", Esji semakin canggung mendengar ucapan Rey. Jantung Esji benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Yakali Esji baper dibilang cantik doang, enggak lah.....

Gak salah lagi.....

"enggak hehe, jadi lo mau ngomong apa ji?"

Esji langsung ingat tujuan utama bertemu Rey, garagara dipanggil cantik Esji sampai lupa kalau dia ingin meminta tolong kepada musuhnya, eh bukan tapi mantan musuhnya

"oh itu.. hmm, gimana ya ngomong nya" ujar esji sedikit ragu, duh ji ini bukan saatnya untuk gengsi. Ayo ayo lo bisa ji.

"gini Rey, gue mau minta tolong sama lo bisa gak?"

bodo amat lah apa itu gengsi, hari ini aja gengsi gue ilang. Batin Esji

"minta tolong apa? Kalau gue bisa bantu pasti gue bantu"

"Jadi gini Rey. Kemarin orang tua gue dipanggil Bu Ros karna nilai gue yang gak pernah meningkat, terus gue di ceramahin deh sama papi gue ya walaupun masuk kuping kanan keluar kuping kiri, tapi masalahnya gue diancam papi gue" ucap Esji yang seakan kesal jika mengingat ancaman Papinya

"diancam gimana?" ucap Rey penasaran

"hmm gausah dibahas deh itu, ngapain juga gue kasih tau lo tar lo bacot ke temen-temen lo" ketus Esji karna menurutnya Rey tidak perlu tahu apa ancamannya

"Yaudah lah intinya gue mau minta di ajarin sama lo, ya bisa dibilang lo jadi guru Private gue lah. Lo minta bayaran berapa aja gue kasih deh, yang penting lo ajarin gue sampe nilai gue meningkat, gue mohon" ucapnya dengan kening yang mengkerut dan tangan yang menyatu seakan memohon kepada Rey

Rey yang mendengar ucapan Esji itu pun sedikit terkejut. Iya kaget, karna ini pertama kali Rey melihat Esji mohon-mohon kepadanya.

Rey juga teringat ucapan Daddynya dan Rencananya. Mungkin juga Esji adalah orang yang tepat untuk rencana Rey tersebut

"hmm gimana ya" ucapnya seolah sedang berfikir, "gue sih bisa aja ajarin lo, gue juga gak bakal minta pembayaran kok, tapi dengan satu syarat" ucap Rey membuat Esji terkejut mendengarnya

"Syarat apa? Jangan neko-neko ya syarat lo"

"Syaratnya... lo harus jadi pa...."

"Permisi ka, ini minumannya" ucap seorang waiters yang mengantarkan minuman Rey dan Esji

"Oh iya mbak makasih" jawab Rey

Kurang ajar ini mbanya, gue udah degdegan dengerin omongan Rey eh malah tibatiba dateng mengganggu



•••••
@dhinces @wattpaddhinces

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang