Kejadian Kelas 10 (2)

2.4K 229 1
                                    

Selamat membaca
Welcome to ReySan World



Setelah 2 Minggu berlalu, Esji akhirnya kembali sekolah. Dengan tidak sengaja bibir Rey tersenyum lebar saat ia tahu bahwa Esji sudah kembali sekolah lagi.

"Bang Rey kenapa tuh senyum-senyum sendiri" ledek Frans yang melihat Rey tibatiba tersenyum

"Aih aih bang Rey sepertinya sedang jatuh cinta", Alvaro ikut menggoda Rey

"Rabun kali mata lo" ketusnya, Rey bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan teman-temannya itu dikantin

Ketika Rey keluar dari kantin, ia melihat Esji bersama temannya yang sedang berjalan ke arah Rey entah ingin kekamar mandi atau ke kantin

Rey menatap Esji hingga Esji melihat kehadiran Rey didepannya, Rey tersenyum ke arah Esji berharap Esji membalas senyumannya itu tapi sayangnya harapan Rey tumbang

Esji yang melihat senyuman Rey menatap dengan tatapan tidak suka dan langsung membuang muka dari tatapannya Rey. Rey terkejut melihat sikap Esji, kenapa sikap Esji ke Rey sangat dingin, seperti ada aura kebencian diwajah Esji, batinnya.

Hari selanjutnya Rey masih ingin mencoba melewati kelas Esji, karna rasa penasarannya yang semakin tinggi

Tapi belum melewati kelas Esji, Rey menghentikan langkahnya disamping toilet laki-laki karna Rey melihat Esji dan teman-temannya yang baru saja keluar dari toilet Perempuan. Rey mencoba mendengar percakapan Esji dan temannya secara diam-diam

"Lo kenapa dah ji benci banget sama Bang Rey? Kemarin dia senyum sama lo padahal, kapan lagi kan disenyumin orang ganteng. Eh tapi lo malah buang muka" tanya Alice kepo

"Tau lo ji, lo masih benci kali sama Bang Rey" sambung Sara

"Berisik deh lo pada dari kemarin ngomongin si abang-abang pasar mulu, enek gue dengernya" Esji menggaruk telinganya yang tidak gatal tapi geram karna ucapan kedua sahabatnya itu

"Nih ya lo pada dengerin, gue gasuka sama cowo yang sok berkuasa dan sok kecakepan kaya dia. Sultan doi???? HAH!" ketus Esji dengan nada tidak suka, "cocok tuh dia berdua pacaran, satu cabe satu jamet" lanjutnya seolah jijik mendengar nama Rey

Mendengar ucapan Esji tadi Rey langsung berjalan balik ke arah kelasnya, dengan perasaan yang tidak jelas. Awalnya ia mengagumi Esji karna menurutnya dia cewe unik beda dari yang lain, walaupun galak tapi Rey tahu sebenarnya dia baik dan selalu membela orang-orang yang di bully walaupun dia juga suka ngebully orang.

Semenjak ucapannya itu, Rey menjadi semakin dingin kepada cewe-cewe yang mendekati Rey, entah Rey masih mengagumi Esji atau Rey masih kepikiran kata-kata esji, gara-gara Rey banyak cewe yang dibully.

Mulai saat itu pula Rey acuh kepadanya, dan berpura-pura benci esji. Ingat yaa... Pura-Pura!

Flashback Off

Rey masih memandangi ponselnya sedari tadi berharap ada balasan Chat dari Esji. Sudah 4 jam menunggu tapi pesan dari Rey tetap tidak dibalas sama sekali

"gue telpon aja kali ya? Tapi ganggu gak ya? Terus gue ngomong apa ya nanti di telpon? Arrrrgh gue kenapa jadi kepikiran gini terus sih" ujar Rey serasa menjadi manusia bodoh dalam sehari

¤¤¤¤

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Esji baru saja bangun dari tidurnya dan bergegas mandi karna dia belum mandi dari pagi akibat kesiangan. Setelah mandi Esji pun turun kebawah untuk makan malam bersama keluarganya

"Esji kamu baru bangun jam segini, nanti malam begadang lagi deh terus besok susah dibangunin lagi" ujar Sofija melihat rambut Esji yang masih dibalut dengan handuk kecilnya

"ada bola jam 10 mi jadi esji harus tidur biar kuat melek tar malem"

"Kamu ini perempuan tapi hobby nya nonton bola mulu, sekali-sekali nonton drakor sama mami"

"mami nonton aja lah sana sama ka mina, cocok, pas dan serasi" ujar Esji dengan nada malas

"sudah sudah, ini mau makan atau mau debat?" Lerai Marco yang hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak keduanya sama Maminya

"gimana Fede sekolahnya di hari pertama?" tanya Marco

"Ya gitu-gitu aja sih pi. Fede juga sekelas sama anak dari keluarga Wijaya loh pi" ucap Fede seakan bangga

"oh iya?", ujarnya sedikit terkejut, "sudah lama papi tidak bertemu dengan Sergio Wijaya. Setau Papi dia juga punya anak pertama laki-laki tapi tidak ada yang tahu seperti apa anaknya itu. Karna semenjak istri pertama Sergio meninggal, Sergio menutup identitas anaknya itu"

"Jelek kali pi anaknya makanya ditutupin haha", Esji tertawa membayangkan wajah anak laki-laki yang papinya ceritakan

"Huss. Esji kamu ini kalau ngomong" bantah Sofija

"Mana mungkin keterunan keluarga Wijaya jelek. Awalnya tuh Papi mau menjodohkan kamu sama anaknya dia, eh dia malah menutupi identitas anaknya"

Esji yang mendengar ucapan papinya tiba tiba tersedak makanan yang sedang ia makan

Uhuk uhuk

"Apaan si papi, jodoh-jodohan masih kecil pi. Ka Mina aja dulu tuh suruh nikah jangan pacaran mulu, tar putus nangis-nangis ke Esji"

"apaan si dek, tiba-tiba kakak dibawa-bawa" ucap Mina kesal

¤¤¤¤

Setelah selesai makan malam Esji langsung bergegas naik menuju ke kamarnya untuk menonton bola, waktu menunjukkan jam 21 lewat 30 menit

"30 menit lagi kick off babak pertama, bosen juga nunggunya" ucapnya sambil melihat jam dinding yang ada dikamarnya

Drrrtt, drrrttt

Handphone Esji berdering menandakan ada Panggilan masuk, tapi nomor tersebut tidak ada namanya. Esji tidak mengangkat telpon tersebut karna baginya tidak penting

Siapapun yang menelpon Esji, kalau disana tertulis nomor tidak dikenal atau nomor tersebut tidak tercantum di kontak Hpnya, sudah dipastikan tidak akan diangkat olehnya

Drrrtt, drrttt

Lagi lagi Hp nya berbunyi dengan panggilan dan nomor yang sama, tapi Esji tetap mengabaikannya, dan asik melihat layar Tvnya yang berukuran 40inch

Drrrtt...... drrrttt

"Anjim" kesal Esji karna ponselnya masih saja bergetar, dia pun akhirnya mengambil kasar ponselnya yang ada diatas kasurnya itu. Bukan apa apa, masalahnya 15menit lagi kick off babak pertama, Esji tidak mau konsentrasi menontonnya terganggu karna panggilan telpon tersebut

"Siapa?" Ketus Esji mengangkat telpon tersebut

"Assalamualaikum"



Memang dasarnya sudah Cinta, mau pura-pura tidak peduli juga rasanya tetap sama, Cinta.
•••••
@dhinces @wattpaddhinces

ReySan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang