Anniversary

551 102 7
                                    

semi canon. romance






***





Tidak pernah ada ucapan soal tanggal resmi kapan mereka memulai semua ini. Bahkan bagi keduanya, pengakuan satu sama lain pada saat itu juga belum cukup mewakili waktu yang terbuang dalam masa penyangkalan rasa.

Maka Taeyong dan Ten sepakat (walau tanpa disuarakan) kalau ada satu waktu yang harus mereka sisihkan untuk-setidaknya menyebut itu sebagai hari peringatan.

Lagu mereka yang dirilis hari ini, 26 Februari 3 tahun yang lalu. Tepat sehari sebelum Ten bertambah umur.

Baik Taeyong maupun Ten adalah tipikal lelaki romantis, ditambah Ten yang melankolis. Hari-hari biasa pun kadang diwarnai satu dua kejutan manis.

Maka malam itu, 25 February tepat pukul 1 pagi, Taeyong dan Ten masih terjaga di atas kasur.

Tapi todak ada petal mawar, tidak ada buket, tidak ada coklat. Hanya ada bungkus snack ubi ungu, karton kue kecil, juga gelas plastik berisi Americano yang sisa setengah. Dan itupun diminum berdua.

Siang tadi Ten dikejutkan oleh kedatangan Taeyong yang tiba-tiba, memasakkannya ayam pedas beserta telur goreng saat ia baru bangun tidur. Kegiatan dilanjutkan dengan movie dates dan snacking, juga bermain bersama Leon dan Louis. Sampai akhirnya malam datang dan Taeyong bilang tak akan pulang.

Lagipula, Ten adalah rumahnya. Pulang kemana lagi?

"Hyung" panggil Ten memecah sunyi.

"Hm?" gumam Taeyong sambil mengelus rambut Ten sayang.

"Sudah 3 tahun ..."

"Lebih, Tennie. Lebih dari itu"

"Hmh ..."

Lalu kembali hening.

Masih sambil berpelukan di atas kasur, dengan baju lengkap karena malam ini tak ada kegiatan panas. Hanya ada cinta yang hangat.

"Menurut hyung, sampai kapan ...?"

Taeyong tahu kemana arah pertanyaan itu. Hal yang tak ingin ia dengar dari kekasihnya.

Dari Ten nya.

"Sampai aku nggak tahu lagi sebutan batas waktu itu" jawab Taeyong yakin.

"Hyung ..."

"Kalau suatu hari kamu mau pergi, aku nggak akan nahan kamu, Sayang. Tapi aku juga nggak akan berhenti perjuangin kamu. Aku nggak akan berhenti buat bikin kamu jatuh cinta sama aku, lagi dan lagi"

Taeyong lancar berucap, seolah sedang membaca teks tertulis.

"Gimana kalau hyung yang justru mau pergi?" Tanya Ten gamang.

Sorot mata Taeyong meneropong jauh, menembus celah tipis tirai jendela, memperhatikan bangunan-bangunan dan lampu kerlap-kerlipnya.

"Kalau begitu, lakukan apa yang hyung katakan tadi"

Ten tak lagi butuh jawaban yang lainnya kini.






end.






makasih ya Bibi dorm/amang delivery untuk makanannya, aku jadi bisa ngehalu hehe hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

makasih ya Bibi dorm/amang delivery untuk makanannya, aku jadi bisa ngehalu hehe hehe.

happy anniversary bds hehe hehe, bpk gak mau update apa apa ya hehe hehe.

happy anniversary bds hehe hehe, bpk gak mau update apa apa ya hehe hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang