Aku Menunggumu Pulang

851 135 6
                                    

AU. TW//Harsh words.

***








"Aku menunggumu pulang ..." lirih suara terdengar berlomba dengan suara burung camar.

"Aku ... selalu menunggumu pulang, Taeyong" ujarnya sekali lagi, tambah bergetar.

"Tapi kamu memang masih brengsek, kamu malah pergi, bangsat. Sialan" ujarnya terbata-bata. Dengan kasar menghapus airmata yang turun. Jas pengantin berwarna putih yang ia kenakan kini sedikit kusut dan basah, juga kotor oleh make up yang luntur.

Ten melempar cincin kawin yang akan ia sematkan pada jari Taeyong, dibiarkannya ombak memakannya.

Ia berbalik, berjalan cepat tanpa menghiraukan desau suara angin yang ribut, seolah menghantarkan suara dari jasad yang bersemayam jauh di dasar lautan,

"Aku sudah mati, bodoh! kalau aku masih hidup, aku akan tetap menikahi dungu sepertimu karena aku mencintaimu, dungu!"






end.

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang