ChupsChupsssTens 2

419 93 5
                                    

—Semi canon.

***



"Kamu kapan mau pulang, hyung?" Tanya Ten sambil mengusap-usap lembut rambut Taeyong yang kepalanya merebah di atas pangkuan Ten.

Taeyong semakin menempelkan wajahnya pada perut Ten, memeluk pinggang Ten erat, "diusir nih?" tanyanya sedikit merajuk.

Ten mencubit pipi Taeyong sebal.

"Bukan gitu, hyung udah dua hari disini, nggak apa-apa?" Tanya Ten khawatir.

Taeyong sedikit mengerang malas, memutar tubuhnya menatap Ten.

"Hai cantik" sapanya kemudian sambil terkekeh geli. Ten menjentik dahi Taeyong pelan.

"Serius, hyung" rajuk Ten gantian.

"Nanti sore hyung pulang, sekarang masih pengen liat kamu" kata Taeyong sambil mengelus pipi Ten sayang. Ten mencibir jawaban Taeyong. Ia kembali menyender pada dashboard, tangannya merentang, mengambil sesuatu di ambalan kasur.

Di tangan Ten kini tergenggam 2 buah permen setara dengan satu gelas susu—maksudnya 2 buah permen chups chups merk terkenal. Dikupasnya satu, diberikannya pada Taeyong. Kekasihnya itu tak akan menolak apapun bentuk manisan, makanya Ten langsung mengupasnya.

Taeyong menerimanya dengan senang hati. Tapi saat Ten hendak membuka bungkus yang satu lagi, Taeyong menarik permen Ten cepat.

"Hyung!" keluh Ten kaget. Taeyong tertawa.

"Nih, yang ini aja" Taeyong mengembalikan permen yang Ten berikan tadi. Ten menatap Taeyong dengan mata kucingnya, saat hendak mengambil gagangnya, tangan Taeyong menjauh.

"Hyung aja yang pegang, ya?" pinta Taeyong kemudian.

Ten mengangkat sebelah alisnya bingung, lalu matanya membulat saat permen itu menyentuh bibirnya.

"Kok bengong?" Tanya Taeyong, jahil kembali menjauhkan permennya, menempelkannya lagi, menjauhkan lagi.

"Hyuuung" protes Ten kecil, Taeyong tertawa.

"Ini ini, permennya chups chups" katanya jenaka. Entah mengarah pada merk nya atau pada kegiatan yang ia lakukan tadi. Ten tertawa kecil. Balas jahil, Ten menjilat permen itu sambil menatap Taeyong menggoda.

"Argh" Taeyong mengerang kecil, termakan rayuan.

Ten tertawa, masih menatap Taeyong, kini lidahnya membelit permen itu perlahan.

"Kamu sengaja ya?" Tanya Taeyong menjilat bibirnya sendiri.

Ten segera merebut permennya, "Ya hyung yang mancing duluan" belanya.

Taeyong ikut tertawa. Rupanya taktiknya sudah terbaca. Ia lalu bangkit, tangan kirinya menyangga belakang kepala Ten, sedangkan tangan kanannya memegang pangkal gagang permen. Dahinya menyatu dengan dahi Ten sembari tangannya mematahkan gagang permennya cepat.

"Bagi permennya" bisik Taeyong kemudian, sambil menjilat bibir Ten pelan.

Ten menyeringai kecil.

Dasar.


end.










Btw katanya Ten ke gym mau bentuk otot wkwkwkw ayo Bapak jangan mau kalah Buffy sama ayang ya🙏
Kan kemaren udah keliatan tuh bisepnya, ditunggu absnya ya bapak🙏

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang