BHAH: David The Best Speaker Ever

489 97 6
                                    

AU part of Between Heaven and Hell.

(sebenernya yang di mulmed mukanya justru kayak timothee chalamet but ... but bayangin aja itu David yang jadi Valedictorian soalnya aku emang ngebayangin David anaknya humoris absurd gaul gitu lol)



***










Pagi-pagi sekali Ten sudah sibuk mempersiapkan kemeja dan jas yang akan ia serta suaminya kenakan untuk menghadiri high school graduation nya Triplets. Tangannya sejenak berhenti bergerak saat ekor matanya menangkap satu potret foto Triplets di hari pertama masuk SMA.

Time flies so fast, indeed.

Setelah membantu anak-anak dan suaminya bersiap-siap, mereka lalu sarapan bersama-sama, tujuh orang di atas meja makan.

"David, sudah hafal speechnya?" Tanya Taeyong.

David mengacungkan jempolnya.

"I'll bring the notes tho" tambahnya.

Baik Taeyong dan Ten tak menyangka kalau David, si anak yang paling susah diam dan jahil justru jadi siswa yang paling gemilang di angkatannya. Ia bahkan mendapatkan kehormatan untuk menjadi valedictorian kali ini.

Sesampainya di sekolah, mereka langsung menuju gedung auditorium. Lautan anak bertoga merah memenuhi salah satu gedung High School ini.

"Liat, anakmu makin mirip kamu" bisik Ten saat melihat David naik ke atas podium.

"Ya kan adonannya dari aku" jawab Taeyong masih berbisik.





"... William Shakespeare juga Channing Tatum pernah berkata, 'be not afraid of greatness. Some are born great, some achieve greatness, and some have greatness thrust upon 'em*,
Tidak semua orang mendapatkan kemewahan menjadi hebat semenjak ia lahir, sebagian besar justru perlu untuk mengusahakannya ..."







Ten mengangkat alisnya, bangga bertepuk tangan bersama yang lain mendengar ucapan remaja lelaki itu.

Ten kira ia akan terus berkaca-kaca mendengar pidato anaknya. Tapi David, being witty he is, malah beberapa kali membuat satu auditorium tertawa.



"... waktu yang kita habiskan disini bersama-sama sebagai kelas senior tidak akan diingat oleh nilai, popularitas, jumlah likes atau followers. Tapi adalah dari bagaimana kita bersosialisasi, bagaimana kita bersikap. But still, follow me on Twitter @xxxdavidxxx and subscribe to my sister account, Double L Louie, just ignore Ea"




Terdengar tawa beberapa siswa bahkan guru-guru di sana. Hampir semua murid dan guru disitu tau siapa David, Ea dan Louie karena hanya mereka satu-satunya Triplets di sekolah. Ea sendiri nampak memberengut kesal sambil memutar bola matanya, tapi tidak serius.

David menutup pidatonya dengan harapan dan doa agar ia dan teman-temannya dimudahkan dalam meraih apapun yang ingin mereka raih setelah lulus SMA ini.

Tepukan tangan panjang, beberapa siutan ikut mewarnai langkah David turun dari podium.

"Itu kamu yang bikinin ya pidatonya Yang?" Tanya Ten sambil menyenggol siku suaminya.

"Nggak, dia bikin sendiri. Pas aku bikinin katanya 'pa, ini pidatonya boring banget kayak rapat bapak-bapak kompleks' gitu" jawab Taeyong manyun sambil mengusap air mata haru melihat anaknya di podium tadi.

Ten tertawa, menggandeng tangan suaminya erat.


end.






valedictorian: siswa yang ditugaskan untuk memberikan pidato perpisahan pada acara kelulusan.

arti *: jangan takut akan kejayaan. sebagian terlahir dengan hebat, ada yang mencapai keagungan, dan ada yang memiliki kehebatan yang diberikan kepada mereka. (Malvelio in Twelfth Night)

Penjelasan: Semua orang punya kesempatan untuk menjadi orang besar atau orang hebat, walau jalannya berbeda-beda. Ada yang memang memiliki kehebatan itu sejak lahir, ada yang berusaha mencapai kesuksesan dengan jerih payahnya sendiri, ada juga yag memiliki kekuasaan karena pemberian pihak lain.

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang