Only in Korean

496 99 9
                                    

AU adaptasi video YouTube "Only in Mandarin"
slightly 🔞
Ten: papa, Taeyong: appa.


***






Ruang makan sudah terisi anggota keluarga yang hendak sarapan sebelum pergi untuk berdoa di hari Chuseok ini. Mark, si anak tertua pasangan Taeyong dan Ten nampak baru turun dari kamarnya. Ia disambut antusias oleh David, adik bungsunya.

"Bang, hari ini kita harus ngomong Bahasa Korea, yang ngomong Bahasa Inggris nanti kalah" infonya dengan bahasa Korea yang tidak begitu fasih.

"Waeyo?" Tanya Mark.

"Chuseok kali ini, nenek nggak mau ngomong Korea sendirian" itu Boa yang menjawab.

"Oh"

Keluarganya akhirnya ramai bercengkrama mengobrol dengan Bahasa Korea. Sampai kemudian terdengar suara telpon berbunyi. Mark cekatan berdiri dari tempatnya untuk mengangkat panggilan.

"Hello?"

"Mark out! who's on the phone?" Tanya Ten kemudian.

"It's Lucas tho, he can't speak Korean"

"Papa kalah juga" serobot David senang. Ten menutup wajahnya tak percaya ia bisa kalah dengan mudah.

"Berarti tinggal 3 orang?" ucap Taeyong, "ada yang mau nyerah juga?" tambahnya sambil mengerling ke arah Ea, si anak tengah yang juga jarang menggunakan Bahasa Korea.

"Ok ok I'm out" ucap Ea akhirnya, pasrah.

"Jadi sekarang tinggal Appa sama David ya?" ujar David ceria.

***


"Anyeong, Appa" sapa David esok paginya. Hanya ada David dan Ten di dapur. Sisa anggota keluarga masih tidur karena ini minggu pagi.

"Kamu masih nerusin permainan kemarin?" tanya Taeyong.

"Tentu. Pemenangnya nggak boleh ada dua" jawab David sambil memakan sarapannya.

"Oh ... " Taeyong mengangkat sebelah alisnya, "... oke, David bener. Pemenangnya cuma boleh ada satu" tambah Taeyong sambil mengangkat sebelah alisnya, menyeringai tipis lalu melirik Ten yang segera melempar pandangan ke luar jendela.





[epilogue]

Malam setelah perayaan Hari Chuseok ...

"harder, please ... Tae"

"Aye, my baby" 


end.










hehehehhehehehehehehe

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang