E

482 100 8
                                    

AU. Both keblinger.
eeeeeeeeeeeeeeeee🔞




***







Entah emosi elusif, entah efek erornya ekuilibrium.

"Estetika bercinta bukan ada pada ereksi yang tahan lama, Ten" kilah Taeyong, 28 tahun, seorang Dosen filsafat salah satu universitas bergengsi di kotanya saat jual beli argumen menghadapi pasangannya yang bernama Ten, 27 tahun, pemilik akademi tari.

Epiknya, hari ini tepat tahun ke-8 mereka bersama, ditandai dengan perdebatan kecil yang merembet pada hal-hal bertema tabu untuk diangkat penulis, mengingat pembaca Wattpad yang kebanyakan berada di bawah umur 18 tahun menurut survei pastelbooks.id pada tahun 2018.

"Edan!" sembur Ten masih menolak menatap Taeyong yang duduk berlutut di hadapannya yang nyaman duduk di atas sofa.

"Edan atau warasnya aku tergantung pada jatah ronde nanti, Sayang. Mosok cuma gara-gara aku lupa bawa Leon sama Louis ke salon hari ini, kamu marahnya sampe bahas masalah mature content gini? Eman-eman tho?" keluh Taeyong kini memegangi lutut Ten, mengelusnya sayang.

"Emangnya siapa yang bahas begituan? kan kamu yang ngeduluin!" elak Ten kini melipat kedua tangannya di dada, kini membuang pandangannya ke arah pintu. Masih kesal karena jadwal nyalon kucing mereka jadi berantakan.

"Eksistensi kamu kadang bikin fikiranku melayang-layang pada aktifitas ranjang, Sayang. Tapi aku serius soal yang tadi. Durasi ereksi itu masalah kecil. Ada banyak benda yang bisa bantu buat menyelesaikan masalah itu. Tissue ajaib, viag-"

"ENYAH SAJA SANA ENYAH TAEYONG!" teriak Ten murka, memotong ucapan melantur kekasihnya yang lalu terjengkang, untuk kemudian menggaruk belakang telinganya yang tak gatal.

Epilognya, sejam setelah itu Ten sudah kembali tertawa-tawa bersama kucing-kucingnya saat Taeyong menelpon jasa grooming ke rumah, beserta oleh-oleh sekarung kecil royal canin yang dipamerkan di pundaknya.



end.



elusif: susah difahami
ekuilibrium: seimbang.
edan: gila
mosok: masa (Jawa)
eman-eman: sayang (jawa)

Maksud dari paragraf awal;

entah emosi yang susah difahami, entah erornya keseimbangan (dalam suatu hubungan)

kadang ada pasangan yg hubungannya udah lama gitu masuk ke fase makin sering mempermasalahkan hal-hal kecil tapi juga makin mudah saling memaafkan/memaklumi.

I just wanna say that dalam satu hubungan, 'eror/emosi yang susah dijelasin' itu wajar. It's okay, asal akhir2nya saling intropeksi diri dan cari solusi hehe hehe.

Jadi aku mencoba buat menggambarkan fase itu ke dalam cerita E ini lmao susah banget ini chapter. Susah di kata-kata huruf E nya hm.


[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang