When Two Introvert Out for Public Date

493 99 9
                                    

AU lokal terinspirasi canon moment (Taeten @ Ukraine)

***





Taeyong dan Ten biasanya menghabiskan perayaan waktu anniversary mereka di rumah. Bergelung dalam satu selimut yang sama di atas coach, sambil memegang tungkai jenjang gelas wine dan lantunan suara dari film yang hanya diputar tanpa ditonton. Ralat, bahkan saat ada waktu kosong pun aktifitas mereka tak jauh-jauh dari kamar, atau dapur, atau paling jauh di halaman rumah membuat tenda kecil dengan limpahan selimut dan bantal.

Bukan karena mereka tidak mampu mengeluarkan satu dua lembar ratusan untuk membayar tiket teater atau biaya 3 course fine dining, tapi karena keduanya lebih nyaman di rumah.

Tapi anniversary ke-10 kali ini, Taeyong berinisiatif membawa Ten pergi ke salah satu restoran Itali sederhana (karena Ten suka makanan Itali).

"Udah nentuin mau makan apa, Baby?" Tanya Taeyong lembut, mengelus tangan Ten yang masih memegang buku menu.

"Aku nggak tau ini apa, Sayang. Cuma ada bacaan tanpa gambar" keluh Ten kecil.

Taeyong tertawa.

"Itu, ada pasta? pilih aja yang menurutmu familiar, atau kedengeran enak" jawab Taeyong menggenggam tangan Ten.

"Kalau begitu, panggil waitersnya dulu Yang"

Taeyong menggaruk tengkuknya.

Ini juga mungkin yang membuat mereka jarang membeli makanan di restoran (kecuali delivery karena via aplikasi tanpa mesti bicara).

"Mas!" panggil Taeyong seraya mengangkat tangannya.

Tak ada satupun pelayan yang mendekat ke arah mereka.

"Mas mas!" panggil Taeyong lagi.

"Coba panggil lebih keras" ucap Ten ikut menoleh.

Oke. Keduanya jadi kelihatan begitu kikuk. Duduk di bangku sambil memutar tubuh ke belakang, mencari pelayan yang lewat.

Setelah beberapa kali memanggil, akhirnya satu pelayan perempuan menghampiri mereka.

"Kayaknya kita lebih cocok ngedate di rumah" ucap Ten setelah menghabiskan hidangan. Taeyong tertawa hambar.

"Maksudku ... terimakasih udah bawa aku kesini ya, Sayang. I Love it, really.
Tapi rasanya aku lebih suka pacaran di rumah sambil makan masakan kamu" jelas Ten buru-buru, tak ingin Taeyong kecewa.

Taeyong menggenggam tangan Ten di bawah meja.

"Lain kali aku masakin kamu makanan Itali yang lebih enak dari ini. Tapi bayarannya, jatah ronde di kasur nambah ya?" ucap Taeyong kemudian.

"Dasar mesum!" ujar Ten seraya mencubit punggung tangan Taeyong keras-keras.



end.








wkwkwk gemes banget😭

wkwkwk gemes banget😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang