Cie-Cie

572 98 14
                                    

AU lokal. school life. harsh words.

***





Ten meremas buku jarinya di atas meja. Bola-bola kertas kecil itu masih menghujani, berserakan di sekitarnya. Ia bisa mendengar suara kekehan jahil lelaki di sebrang bangkunya. Memang salahnya yang sudah mengambil tempat duduk di belakang.

"Heh! diem gak lu, patung asmat?!" Ten menoleh ke samping, melotot pada Taeyong yang hanya tertawa geli ke arahnya.

"Gue minta contekan makanya cing, nomor 5 jawabannya apa?" Tanya Taeyong tak hirau pada panggilan sayang tadi.

"Nggak ada. Enak aja lu main minta jawaban. Gue masih dendam ya grup lu tiba-tiba nyerobot jadwal latihan grup gue kemaren!" jawab Ten, menatap Taeyong sengit.

"Nggak usah pasang ekspresi sok nyeremin gitu, muka lu jadi kayak orang nahan boker"

"Muka lu tuh kayak tokoh komik"

"Ganteng dong gue?" ucap Taeyong sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Tokoh komik Tatang S"

"Parah, ganteng gini disamain sama Petruk" Taeyong melebarkan kakinya, hendak mendekati Ten saat suara guru bahasa Indonesia mereka, Ibu Tiffany menggelegar.

"TAEYONG! TEN! pindah ke depan duduknya! daritadi ibu perhatiin kalian berdua ribut terus."

"Taeyongnya yang gangguin daritadi bu, tuh liat meja Ten penuh sama kertas dari dia!" Ten menunjuk Taeyong sebal.

"Apaan?! orang gue anteng-anteng aja dimari"

"Udah! pindah sini ke depan. Kalian berantem mulu tiap pelajaran ibu, pusing ibu dengernya"

"Mereka emang berantem terus kerjaannya bu" seloroh Joy, salah satu murid disitu.

"Biasanya kalau berantem mulu nanti dari benci jadi cinta" celetuk bu Tiffany tiba-tiba saat Ten terseret-seret berjalan ke depan sambil membawa bangkunya. Celetukan yang berhasil membuat satu kelas kompak men-cie cie-kan mereka.

"Dih, ibu nggak boleh doa yang jelek-jelek tau" protes Ten sebal.

"Nggak papa bu, biarin aja besok juga dia ngejar-ngejar saya pasti" ucap Taeyong berjalan petantang-petenteng sambil membawa bukunya.

"Ora sudi!"

"Kegantengan gue bisa bikin lu nekat guna-guna, Ten"

"Ngapain guna-guna lu? santet sih bisa jadi"

"Wah parah banget si ucing atu, minta digares?"

"Kanibal. Sodaranya sumanto!"

"Lu tuh sodaranya medusa. Bisa-bisanya cantik banget gitu sampe bikin gue susah tidur, pasti gara-gara pasang susuk kan lu?!"

"..." Ten.

"..." bu Tiffany.

"..." murid-murid di kelas.

"..." guru piket.

"..." penjaga gerbang sekolah.

"..." ibu kantin yang biasa dihutangin.

"..." alam semesta.

"Cie-cie sampe bikin susah tidur" celetuk tukang kebun yang lewat depan kelas mereka.

"Bu, saya disetrap aja di luar deh" ucap Taeyong langsung kabur. Meninggalkan Ten dan seisi kelas yang masih melongo.



end.



digares: dimakan (betawi)
sumanto: ya ... gitu Google aja
Medusa: perempuan biasa yg terlahir dari pasangan dewa/i, sering berdoa di kuil Athena. Sangat cantik sampai Poseidon memperkosanya di kuil Athena, membuat Athena (yg dikatakan iri pada kecantikan Medusa) akhirnya mengutuknya karena dianggap telah 'menodai' kuilnya. Rambutnya berubah jadi ular dan siapapun yang melihat matanya akan berubah jadi batu (I'm not attached the image soalnya aku takut sama gambar/ilustrasi ular)





patung asmat;

contoh komik Tatang S;ni komik adalah gambaran nyata konten nc/nsfw pada masanya wkwkwkw😂 dulu sempet koleksi waktu harganya seribuan atau gopean satu gitu lupa lol😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

contoh komik Tatang S;
ni komik adalah gambaran nyata konten nc/nsfw pada masanya wkwkwkw😂 dulu sempet koleksi waktu harganya seribuan atau gopean satu gitu lupa lol😂

contoh komik Tatang S;ni komik adalah gambaran nyata konten nc/nsfw pada masanya wkwkwkw😂 dulu sempet koleksi waktu harganya seribuan atau gopean satu gitu lupa lol😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang