Topik yang Harus Dihindari atau Pipimu Akan Semerah Buah Ceri

436 91 13
                                    

—semi canon, 30/5/2021 after kondangan.







***














Ten sedang tidur-tiduran di atas kasurnya sambil memainkan ponsel setelah mencuci muka, menghilangkan jejak-jejak make up di wajah sehabis menghadiri acara pernikahan. Ia masih mengenakan kaos putih yang sama, hanya berganti celana rumahan. Leon dan Louis ganti-gantian naik ke atas kasur, untuk kemudian pasrah diusap-usap oleh Ten.

Sampai kemudian ketukan di pintu kamar terdengar. Ten, tersenyum senang setengah meloncat bangkit dari kasur. Membuka pintu kamar, lalu memeluk tubuh di depannya.

Taeyong—si tamu—tertawa menangkap tubuh Ten, dengan tangan yang masih menggenggam setangkai bunga mawar merah.

"Kangen" ucap Ten pelan, suara teredam.

"Tadi hyung di cuekin, hm? kamu malah asik becanda sama geng" jawab Taeyong sedikit mendorong tubuh Ten agar segera masuk, malu kalau sampai ada Yangyang atau Kun yang melihat—padahal sudah biasa.

'Geng' yang Taeyong maksud tentu saja teman-teman dekat Ten; Mark, Johnny, Jaehyun, Yuta. Terutama Mark dan Johnny yang gaya bergaulnya 'nyambung' dengan Ten.

"Cemburu bilang aja" cibir Ten bergurau, ia menatap Taeyong sayang. Semburat merah muda muncul di pipinya.

"Buat Ten?" Tanya Ten menatap tangan Taeyong yang memegangi mawar, terjulur di depan wajahnya.

"Buat Leon" jawab Taeyong meringis, Ten mencebik lucu, "ya buat pacarku lah" tambah Taeyong kemudian, yang bunganya lalu direbut Ten, diciumi perlahan.

"Kenapa tadi kamu nggak mau deket-deket sama aku?" tanya Taeyong mendudukkan diri di atas kasur. Sedangkan Ten menaruh mawarnya pada vas bunga, digabungkan dengan mawar-mawar lain yang ia beli atau dibelikan Taeyong.

"Nggak kenapa-napa" jawab Ten berjalan menghampiri Taeyong, duduk di sampingnya.

"Bohong" tanya Taeyong lagi.

"Ada manajer, hyung. Banyak orang" jawab Ten.

"Kamu mau?" Tanya Taeyong kemudian. Ten menaikkan sebelah alisnya.

"Huh?"

"Mau nikah?"

Ten tertawa, menggeleng-geleng heboh.

"Nikah sama hyung?" kejar Taeyong lagi.

"We're still young!" jawab Ten cepat, tangannya mencubit pelan paha Taeyong yang meringis kecil.

Setelah puas tertawa tidak jelas, keduanya tiba-tiba terdiam. Ten menutup wajahnya dengan tangan, lalu menangkupkan dahinya pada bahu Taeyong. Telinganya memerah.

Tak jauh berbeda dengan Taeyong yang pipinya memerah sampai ke telinga. Ikut menutup wajah dengan tangannya. Memang salah Taeyong yang asal main tanya padahal membayangkannya saja sudah membuat dadanya berdebar tak karuan.

Setelah beberapa detik, Taeyong melepaskan tangannya dari wajah, berpindah merangkul Ten yang masih menyandar padanya.

"Tapi idenya boleh juga kan?" bisik Taeyong yang hanya dibalas tawa kekasihnya.









end.
or tbc








TAETEN💚

[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang