Pajama Shopping

550 100 19
                                    

semi canon.
(too much narasi for cocoklogi di akhir)

***




"Is it okay?" Tanya Ten saat keduanya menginjakkan kaki keluar dari dorm.

"Okay. Aku hampir gak ngenalin pacarku sendiri" jawab Taeyong terkekeh geli, mengusap rambut Ten sayang.

"Dih jahat. Padahal aku pake baju biasa nggak aneh-aneh" jawab Ten mencebikkan bibir dibalik masker.

Taeyong memajukan wajahnya, mencium Ten dari balik masker.

"Yuk ah, nanti keburu rame" katanya sambil meraih tangan Ten. Ia sudah memesan taksi.

Keduanya pergi ke distrik perbelanjaan yang tidak begitu ramai. Semacam hidden gems, kebetulan di sana juga berjejer pohon sakura. Katanya itu mengingatkan Taeyong dengan tatto bunga sakura milik Ten. Setelahnya mereka makan di salah satu restoran keluarga kecil yang kebanyakan isinya para orangtua, lalu pergi ke pusat perbelanjaan dan berhenti di salah satu toko yang menjual peralatan kamar tidur,

"Ah, 비개 케이스? (bi~ge keiseu?)" ulang Bibi penjual saat Ten menanyakan sesuatu dengan dibantu gesture tangan. Ten sedikit lupa nama dari benda yang ia maksud.

"Eh?" Ten menarik siku Taeyong yang sedang melihat-lihat sprei.

"What's bige keiseu? big case? sarung besar?" Tanya Ten berbisik.

"Ah, It's 베개 케이스 (begae keiseu), bantal bantal, sarung bantal" jawab Taeyong cepat. Si bibi penjual yang ceriwis itu tertawa, bilang maaf soal dialek Jeolla nya. Taeyong bilang tidak apa-apa. Tak lama ia malah menari-nari kecil bersama bibi penjual sambil bertanya jawab soal barang yang mau mereka beli. Ketiganya tertawa-tawa geli. Akhirnya Taeyong menjadi interpreter dadakan karena dialek si Bibi penjual membuat Ten kesusahan memahami Bahasa Koreanya.

"Ten, jangan berisik" ucap Taeyong tiba-tiba saat si bibi penjual sedang membungkus belanjaan mereka.

"Waeyo?" Tanya Ten berbisik.

"Ada baju tidur" jawab Taeyong garing. Bapak-bapak serta ibu-ibu yang duduk-duduk disitu tertawa mendengarnya. Ten hanya memberengut kecil.

Ten yang tadinya mau membelikan selimut untuk Taeyong (karena selimut-selimut dikamar Taeyong selalu terkotori oleh sesuatu setiap Ten menginap) malah akhirnya dibelanjakan oleh Taeyong. Lelaki itu membelikannya piyama, padahal ia tahu betul Ten seringnya tidur mengenakan kaus dan celana pendek biasa, bahkan terkadang tanpa baju.

"Kalau kamu tidurnya pake baju, kita bisa tidur lebih lama nanti malam" kata Taeyong saat Ten bertanya kenapa membelikannya baju tidur.

"Dasar" cibir Ten kecil saat faham maksud Taeyong kemana.



tbc




Mari kita membadut lagi;
✓ dimulai dari Ten yg secara gak langsung ngode pengen pergi belanja bareng.

Mari kita membadut lagi;✓ dimulai dari Ten yg secara gak langsung ngode pengen pergi belanja bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[end] Cermin (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang